Analisa Data ANALISA HASIL PENELITIAN

Qardhu al-Hasan ini maka ada yang menjembatani kesenjangan sosial ekonomi yang terjadi karena dampak pembangunan, sehingga terbentuk dasar yang kokoh bagi pembangunan ekonomi umat. Dalam perjalanannya BMT Husnayain sejak awal berdiri sampai sekarang telah menyadari bahwa amanah yang diembannya adalah dalam rangka membantu menumbuh kembangkan ekonomi umat yang notabene untuk usaha kecil yang berlandaskan kepada prinsip ekonomi kerakyatan. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan perubahan yang signifikan atas efektivitas sebelum pinjaman al-Qardhu al-Hasan dengan efektifitas sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan yang diberikan oleh BMT Husnayain khususnya bagi pedagang kecil. Dengan adanya pinjaman al-Qardhu al-Hasan diharapkan dapat memberi lapangan pekerjaan dan sekaligus mendidik kepada orang-orang yang kurang mampu atau pengusaha kecil untuk mengembangkan usahanya, sehingga mampu berwirausaha untuk memiliki prospek bisnis yang cerah. Dengan semua itu nasabah atau si peminjam diharapkan akan dapat membangkitkan usahanya. Penerima pinjaman yang berhasil akan ikut meningkatkan pendapatan masyarakat pada umumnya.

B. Analisa Data

Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan digunakan proses statistik untuk menyederhanakan data dalam penelitian yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan mudah dipahami.

1. Gambaran Umum Responden

Secara umum, gambaran responden dalam penelitian ini adalah nasabah yang meminjam al-Qardhu al-Hasan di BMT Husnayain. Masyarakat atau nasabah yang menjadi responden berasal dari lingkungan sekitar BMT Husnayain ada juga yang berasal dari daerah diluar sekitar lingkungan BMT. Yang akan dijadikan sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 15 orang, yang merupakan sampel jenuh. Dibawah ini gambar yang menunjukkan beberapa karakteristik responden. BAGAN 2 Dari bagan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin diatas, dapat terlihat dari 15 orang responden yang meminjam al-Qardhu al-Hasan pada BMT Husnayain lebih dominan mengisi angket adalah laki-laki dengan persentase sebesar 53 , sedangkan perempuan sebesar 47 . Dapat dilihat pula dari karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, dari 15 orang responden ada yang berasal dari SDMI JENIS KELAMIN RESPONDEN 53 47 LAKI-LAKI PEREMPUAN sebesar 33 , SMPMTs sebesar 27 , SLTAM. Aliyah sebesar 20 , Diploma D1D2D3 sebesar 7 dan dari Sarjana S1 sebesar 13 . Seperti terlihat pada bagan dibawah ini. BAGAN 3 Bagan diatas menunjukan bahwa pendidikan terakhir SDMI lebih berdominan dibandingkan dengan pendidikan yang lainnya, hal ini membuktikan bahwa dengan rendahnya pendidikan terakhir pada responden di tingkat SDMI sangat berpengaruh pada jenis pekerjaan nasabah yaitu sebagai pedagang. Untuk memulai suatu usaha diperlukan modal awal yang tidak sedikit, hal ini yang membuat para pedagang kecil kesulitan untuk memulai usahanya. Namun ada pula yang memulai usaha dengan modal seadanya saja. Seperti yang terlihat seperti bagan di bawah ini. BAGAN 4 TINGKAT PENDIDIKAN TERAKHIR RESPONDEN 33 27 20 7 13 SD M I SM P M Ts SM A M . Aliy ah DIPLOM A D1D2D3 SARJANA S1 PASCA SARJANA S2 MODAL AWAL USAHA RESPONDEN 47 27 13 13 Rp. 50.000 - Rp. 100.000 Rp. 100.001 - Rp. 250.000 Rp. 250.001 - Rp. 500.000 Rp. 500.001 - Rp. 1.000.000 Berdasarkan bagan modal awal usaha diatas, dari 15 orang responden sebesar 47 dengan modal awal usaha berkisar antara Rp. 50.000 – Rp. 100.000, 27 dengan modal awal usaha berkisar antara Rp. 100.001 – Rp. 250.000, masing-masing 13 dengan modal awal usaha berkisar antara Rp. 250.001 – Rp. 500.000 dan Rp. 500.001 – Rp. 1.000.000. Karena mayoritas responden dengan modal awal usaha berkisar antara Rp. 50.000 – Rp. 100.000 tentunya akan berpengaruh pada laju berjalannya perdagangan mereka. Dengan bermodalkan usaha awal sebesar Rp. 50.000 – Rp. 100.000 dirasa belum cukup untuk mengembangkan usaha mereka agar bisa lebih maju, oleh karena itu diperlukan tambahan modal untuk kemajuan usaha yang mereka jalankan. Berikut bagan di bawah ini yang menunjukkan besarnya pinjaman yang ingin mereka ajukan kepada pihak BMT Husnayain. BAGAN 5 Berdasarkan bagan diatas dapat dilihat mayoritas responden sebesar 60 mengajukan pinjaman kepada pihak BMT Husnayaian berkisar antara Rp. 250.001 – Rp. 500.000, sebesar 27 meminjam berkisar antara Rp. 100.001 BESARNYA PINJAMAN YANG INGIN DIPINJAM RESPONDEN KEPADA BMT 27 60 13 Rp . 50.000 - Rp. 100.000 Rp . 100.001 - Rp . 250.000 Rp . 250.001 - Rp . 500.000 Rp . 500.001 - Rp . 1.000.000 – Rp. 250.000 dan 13 meminjam berkisar antara Rp. 500.001 – Rp. 1.000.000. Dari besarnya pinjaman yang dipinjam diharapkan usaha yang mereka jalankan bisa mengembangkan usaha yang dijalankan. Jika usaha yang dijalankan dapat berkembang, maka tentunya akan ada pendapatan dari hasil penjualan. Berikut bagan perbandingan daftar golongan rata-rata pendapatan bulanan yang didapat responden setiap bulannya ketika sebelum mendapatkan pinjaman dan sesudah mendapatkan pinjaman, seperti terlihat dibawah ini. BAGAN 6 BAGAN 7 Berdasarkan bagan perbandingan rata-rata pendapatan bulanan di atas, terlihat adanya perubahan dari gambar rata-rata pendapatan bulanan sebelum mendapat pinjaman dari 15 orang diperoleh data mayoritas 80 responden mempunyai rata-rata pendapatan bulanan sebesar Rp. 250.000 setiap bulannya dan 20 berkisar antara Rp. 250.001 – Rp.500.000. Sedangkan pada gambar rata-rata pendapatan bulanan sesudah mendapatkan pinjaman mayoritas 40 responden mempunyai pendapatan bulanan sebesar Rp. RATA-RATA PENDAPATAN BULANAN RESPONDEN SEBELUM MENDAPATKAN PINJAMAN 80 20 Rp. 250.000 Rp. 250.001 - Rp. 500.000 Rp. 500.001 - Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.001 - Rp. 2.500.000 Rp. 2.500.001 - Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000 RATA-RATA PENDAPATAN BULANAN RESPONDEN SESUDAH MENDAPATKAN PINJAMAN 40 40 7 13 Rp. 250.000 Rp. 250.001 - Rp. 500.000 Rp. 500.001 - Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.001 - Rp. 2.500.000 Rp. 2.500.001 - Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000 250.001 – Rp.500.000. Hal ini menunjukkan adanya perubahan yang signifikan, bahwa dengan adanya pinjaman al-Qardhu al-Hasan dari BMT Husnayain, para responden dapat mengembangkan usahanya menjadi lebih baik dari yang ada sebelumnya.

2. Pengukuran indikator efektivitas sebelum dan sesudah pinjaman al- Qardhu al-Hasan

Pada dasarnya pinjaman al-Qardhu al-Hasan adalah pinjaman kebajikan, yang mana diperuntukkan membantu usaha yang sangat kecil atau sektor sosial. Pada penelitian ini pinjaman al-Qardhu al-Hasan dikhususkan bagi para pedagang kecil yang membutuhkan modal cepat dan berjangka waktu pendek, serta bertujuan untuk pemberdayaan ekonomi pengusaha kecil. Gambaran kuantitatif tentang perubahan usaha, terutama diperoleh dari data BMT Husnayain dengan membandingkan kondisi usaha sebelum mengajukan pinjaman dan sesudah mengajukan pinjaman al-Qardhu al-Hasan. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui lebih jauh apakah pinjaman al-Qardhu al-Hasan efektif atau tidak efektif jika diberikan bagi pengusaha ekonomi kecil. Dengan demikian, responden yang dapat dibandingkan kondisinya adalah responden yang sudah mengajukan pinjaman al-Qardhu al-Hasan dalam hal ini responden tercatat sebagai nasabah. Kondisi usaha nasabah pada saat awal mengajukan pinjaman ke BMT dan saat pengajuan kuisioner dilakukan dengan menunjukkan peningkatan dari segi pendapatan sebelum mengajukan pinjaman dengan sesudah mengajukan pinjaman. Dan hasil yang ditemukan, peningkatan ini terjadi setelah nasabah mengajukan pinjaman al-Qardhu al-Hasan pada BMT Husnayain. Hal ini dapat dilihat pada bagan grafik indikator efektivitas sebelum dan sesudah pinjaman al-Qardhu al-Hasan di bawah ini. BAGAN 8 BAGAN 9 Perbandingan bagan diatas menunjukkan jawaban responden ketika ditanyakan setujukah dengan pernyataan dalam usaha harus dikelola dengan baik. Pada bagan mengelola usaha dengan baik sebelum mendapatkan pinjaman terlihat dari 15 orang responden mayoritas 13 orang responden menjawab setuju dan 2 orang menjawab sangat setuju. Pada bagan mengelola usaha dengan baik sesudah mendapatkan pinjaman terjadi adanya perubahan yang signifikan, yang menunjukkan dari 15 orang responden mayoritas 12 orang responden menjawab sangat setuju dan 3 orang menjawab setuju. Setelah ditanyakan mengelola usaha dengan baik, dalam berdagang tentunya ada barang yang dijual. Berikut bagan dibawah ini yang 2 4 6 8 10 12 14 SS S R TS STS MENGELOLA USAHA DENGAN BAIK SEBELUM MENDAPAT KAN PINJAMAN 2 4 6 8 10 12 SS S R TS STS MENGELOLA USAHA DENGAN BAIK SESUDAH MENDAPATKAN PINJAMAN menunjukkan pernyataan apakah setuju apabila diadakan pengecekan kelengkapan setiap barang dagangan. BAGAN 10 BAGAN 11 Dari perbandingan bagan diatas terlihat pada grafik mengecek kelengkapan barang dagangan sebelum mendapatkan pinjaman, dari 15 orang responden mayoritas 8 orang responden menjawab setuju, 6 orang menjawab tidak setuju dan 1 orang menjawab sangat setuju. Sedangkan pada grafik mengecek kelengkapan barang dagangan sesudah mendapatkan pinjaman, dari 15 orang responden mayoritas 7 orang menjawab sangat setuju, 3 orang setuju 4 orang ragu-ragu dan 1 orang tidak setuju. Terjadi perubahan yang signifikan antara mengecek kelengkapan barang dagangan sebelum dengan sesudah mendapatkan pinjaman. Selain mengecek kelengkapan barang dagangan, kualitas dan mutu barang dagangan juga perlu diperhatikan agar minat pembeli bertambah banyak. Seperti terlihat pada bagan grafik dibawah ini. 2 4 6 8 SS S R TS STS MENGECEK KELENGKAPAN BARANG DAGANGAN SEBELUM MENDAPATKAN PINJAMAN 2 4 6 8 SS S R TS STS MENGECEK KELENGKAPAN BARANG DAGANGAN SESUDAH MENDAPATKAN PINJAMAN BAGAN 12 BAGAN 13 Perbandingan bagan diatas menunjukkan adanya perubahan yang signifikan antara memperhatikan kualitas dan mutu barang dagangan sebelum dengan sesudah mendapatkan pinjaman. Hal ini ditunjukkan pada gambar grafik memperhatikan kualitas dan mutu barang dagangan sebelum mendapatkan pinjaman, dari 15 orang responden mayoritas 12 orang menjawab setuju, 2 orang menjawab sangat setuju dan 1 orang menjawab ragu-ragu. Sedangkan pada grafik memperhatikan kualitas dan mutu barang dagangan sesudah mendapatkan pinjaman, dari 15 orang responden mayoritas 9 orang menjawab sangat setuju, 5 orang menjawab setuju, dan 1 orang setuju. Dalam perdagangan diperlukan perencanaan yang matang, agar usaha yang dijalankan dapat terus berkembang dengan baik. Bagan grafik dibawah ini menggambarkan dalam usaha diperlukan perencanaan yang matang antara sebelum mendapatkan pinjaman dengan sesudah mendapatkan pinjaman. 2 4 6 8 10 12 SS S R TS STS MEMPERHATIKAN KUALITAS DAN MUTU BARANG DAGANGAN SEBELUM MENDAPATKAN PINJAMAN 2 4 6 8 10 SS S R TS STS MEMPERHATIKAN KUALITAS DAN MUTU BARANG DAGANGAN SESUDAH MENDAPATKAN PINJAMAN BAGAN 14 BAGAN 15 Dari perbandingan bagan diatas terlihat pada grafik membuat perencanaan yang matang untuk kemajuan usaha sebelum mendapatkan pinjaman dari 15 orang responden mayoritas 10 orang menjawab setuju, 4 orang menjawab sangat setuju, dan 1 orang menjawab ragu-ragu. Sedangkan pada grafik membuat perencanaan yang matang untuk kemajuan usaha sesudah mendapatkan pinjaman dari 15 orang responden mayoritas 9 orang menjawab sangat setuju dan 5 orang nenjawab setuju. Hal ini menunjukkan adanya perubahan yang signifikan antara membuat perencanaan yang matang untuk kemajuan usaha sebelum dengan sesudah mendapatkan pinjaman. Agar usaha yang dijalankan terus dapat berjalan dengan baik, dalam ilmu manajemen harus ada laporan keuangan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perubahan pendapatan usaha, apakah mengalami kemajuan atau terjadi penyusutan dalam pendapatan. Dibawah ini bagan grafik mencatat laporan pendapatan usaha sebelum dengan sesudah mendapatkan pinjaman. 2 4 6 8 10 SS S R TS STS MEMBUAT PERENCANAAN YANG MATANG UNTUK KEMAJUAN USAHA SEBELUM MENDAPATKAN PINJAMAN 2 4 6 8 10 SS S R TS STS MEMBUAT PERENCANAAN YANG MATANG UNTUK KEMAJUAN USAHA SESUDAH MENDAPATKAN PINJAMAN BAGAN 16 BAGAN 17 Perbandingan bagan diatas terlihat pada grafik mencatat laporan pendapatan usaha sebelum mendapatkan pinjaman, dari 15 orang responden mayoritas 7 orang menjawab ragu-ragu dengan pernyataan selalu mencatat laporan pendapatan usaha dalam bentuk laporan keuangan, 6 orang menjawab setuju, dan 2 orang menjawab tidak setuju. Sedangkan pada grafik mencatat laporan pendapatan usaha sesudah mendapatkan pinjaman, dari 15 orang responden mayoritas 10 orang menjawab setuju dan 5 orang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan adanya perubahan yang signifikan antara mencatat laporan pendapatan usaha sebelum dengan sesudah mendapatkan pinjaman. Dari perbandingan bagan grafik indikator efektivitas di atas dapat dilihat bahwa adanya perubahan yang signifikanpositif yang terjadi pada efektivitas sesudah mendapat pinjaman al-Qardhu al-Hasan, terlihat mayoritas nasabah menunjukkan peningkatan pada pendapatan dari usaha yang dijalankan bila dibandingkan dengan efektivitas sebelum mendapat pinjaman. 2 4 6 8 SS S R TS STS MENCAT AT LAPORAN PENDAPATAN USAHA SEBELUM MENDAPATKAN PINJAMAN 2 4 6 8 10 SS S R TS STS MENCAT AT LAPORAN PENDAPATAN USAHA SESUDAH MENDAPATKAN PINJAMAN Hal ini berarti membuktikan bahwa pinjaman al-Qardhu al-Hasan yang diberikan oleh BMT Husnayain sudah efektif dapat membantu pengusaha ekonomi kecil dalam meningkatkan usaha dan pendapatan bagi responden yang menjadi nasabah di BMT Husnayain. Namun hal lain yang ditemukan dari penelitian ini, adalah ditemukan beberapa nasabah ada yang gagal dalam memajukan usahanya dikarenakan terjadi hambatan dalam pelaksanaan usaha. Karena usaha yang dijalankan gagal, otomatis modal yang dipinjam tidak dapat dikembalikan. Dalam hal ini pihak BMT mengkategorikan nasabah dengan kredit macet atau pinjaman tidak dapat dikembalikan, maka BMT harus merelakan dengan catatan usaha yang dijalankan tidak menunjukkan perkembangan yang baik dan memang betul-betul tidak dapat diteruskan lagi. Seperti terlihat pada tabel dibawah ini. TABEL 2 DAFTAR NASABAH PEMINJAM AL-QARDHU AL-HASAN Th. 2007 No Nama Tanggal Akad Jatuh Tempo Besar Pinjaman Sisa Pinjaman Plafond Keterangan 1 Adang 05032007 05072007 Rp 600.000 Rp 65.000 Rp 150.000 Macet 2 Amrizal 25102007 15102007 Rp 700.000 Rp 400.000 Rp 750.000 Diragukan 3 Dahlia 06062007 31082008 Rp 300.000 Rp 262.500 Rp 300.000 Macet 4 Jamila 27042007 27042007 Rp 400.000 Rp 178.000 Rp 300.000 Diragukan 5 M. Salafudin 20122006 28022007 Rp 400.000 Rp 400.000 Rp 400.000 Macet 6 Mahfudi 31082007 15102007 Rp 300.000 Rp 220.000 Rp 300.000 Lancar 7 Nurhayati 20042007 18082007 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 400.000 Diragukan 8 Z. Efendi 25082007 31122007 Rp 400.000 Rp 300.000 Rp 500.000 Diragukan 9 Dahlia 05042007 31082007 Rp 200.000 Rp 45.000 Rp 200.000 Kurang Lancar 10 Nurhayati 03052007 15092007 Rp 400.000 Rp 160.000 Rp 300.000 Diragukan 11 Oman 16032007 30062007 Rp 200.000 Rp 84.050 Rp 250.000 Kurang Lancar 12 Temon Parti 19012007 10042007 Rp 500.000 - Rp 500.000 Pindah ke Murabahah 13 Sarman 22082007 30092007 Rp 200.000 - Rp 300.000 Pindah ke Murabahah 14 Trismiati 22012007 22112007 Rp 400.000 - Rp 400.000 Lunas 15 Warnesih 10082007 31102007 Rp 300.000 - Rp 400.000 Pindah ke Murabahah

C. Pengujian Hipotesa 1. Korelasi Rank Order dan berganda