Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kunci utama bagi bangsa yang ingin maju dan

harusnya memiliki kualitas baik agar guru-guru di sekolahnya berkualitas pula. Seorang pemimpin yang baik dengan gaya kepemimpinan yang baik pasti akan dapat mempengaruhi bawahannya dengan baik, sehingga akan menciptakan kepuasan kerja yang baik untuk para karyawan. Karena gaya adalah cara, maka gaya kepemimpinan adalah cara kepala sekolah untuk mempengaruhi para bawahannya. Kepala sekolah harus dapat memberikan pengaruh positif terhadap bawahannya. Seorang pemimpin harus dapat meciptakan iklim organisasi yang baik dilingkungannya. Kepala sekolah yang baik, yaitu kepala sekolah yang dapat menjadi contoh bagi para bawahannya, dan dapat membimbing para bawahannya dalam bekerja sehingga tujuannya tercapai dengan efektif dan efisien. Gaya kepemimpinan yang baik akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan sekolah. Kepala sekolah dengan gaya kepemimpinan yang baik dan sesuai akan sangat membantu para guru dalam bekerja. Kepala sekolah dengan gaya kepemimpinan yang seimbang antara orientasi tugas dengan orientasi hubungan dengan para guru, akan sangat menunjang keberhasilan tujuan sekolah dengan baik dan akan meningkatkan kinerja para guru disekolah. Dari hasil studi yang dilakukan Bambang Budi Wiyono 2000 “terhadap 64 kepala sekolah dan 256 guru Sekolah Dasar di Bantul terungkap bahwa etos kerja guru lebih tinggi ketika dipimpin oleh kepala sekolah dengan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada manusia. Kepemimpinan seseorang sangat berkaitan dengan kepribadian .” 5 Dalam penelitian lain dinyatakan bahwa “terdapat hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kepuasan kerja para guru di SDIT “x”. Korelasi ini bernilai 0.410 pada taraf signifikansi 95, Artinya adalah apabila kepemimpinan kepala sekolah meningkat maka kepuasan kerja 5 Akhmad Sudrajat, Kompetensi Guru Dan Peran Kepala Sekolah 02 agustus 2008 diakses pada tanggal 13 april 2013, http:makalahpendidikan.blogspot.comsearch?q=kepuasan+kerja+guru guru akan meningkat yang berlaku demikian juga untuk sebaliknya. ” 6 Dari beberapa hasil penelitian diatas menjelaskan bahwa, adanya pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala sekolah dengan kepuasan guru di sekolah tersebut. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa kepala sekolah mempunyai gaya kepemimpinan berorientasi pada hubungan manusia akan meningkatkan kinerja para guru. Para guru merasa diperhatikan, dibimbing, dibina, dan mempunyai hubungan yang baik dengan pemimpinnya sehingga mereka dapat dengan leluasa menyampaikan keluhan-keluhannya dan mendapat motivasi yang baik untuk maju. Kepuasan kerja yang tinggi dipicu oleh kepuasan kerja mereka terhadap gaya kepemimpinan seorang kepala sekolah yang sesuai. Dengan menggunakan gaya kepemimpinan yang baik maka akan berdampak kepada kepuasan kerja yang tinggi dan tinggi pula kualitas sekolah. Pemimpin yang baik adalah yang memahami kebutuhan para bawahannya, pemimpin yang tidak hanya memperhatikan tugas-tugas, tetapi juga memperdulikan hubungannya dengan para bawahan sehingga ia mengerti bagaimana cara menangani kinerja setiap bawahannya dan mengetahui keinginan mereka, serta memberikan kebebasan kepada para guru untuk mengeluarkan pendapat dan membimbing para bawahannya agar pekerjaannya lebih baik. Berdasarkan hasil pengamatan awal, Di SMK Yadika 5 Pondok Aren, ada beberapa permasalahan yang timbul diantara guru dan kepala sekolah terkait kepuasan kerja para guru di sekolah. Kepuasan kerja para guru sudah cukup baik. Gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh kepala sekolah sudah baik, tetapi masih belum sepenuhnya memberikan rasa nyaman kepada para guru, sehingga masih timbul ketidak puasan yang dirasakan oleh para guru terhadap pekerjaannya. Kepala sekolah kurang 6 Rulam, Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sikap Para Guru Terhadap Kepuasan Kerja Guru, diakses pada tanggal 4 september 2013, http:www.infodiknas.compengaruh-kepemimpinan-kepala-sekolah-dan-sikap-para-guru- terhadap-kepuasan-kerja.html membimbing para guru dalam hal peningkatan kualitas mengajar. Mereka hanya ditumtut umtuk bagaimana materi ajar diajarkan, tetapi kepala sekolah kurang memberikan arahan mengenai bagaimana cara mengajar yang baik dan kurang memberikan motivasi kepada para guru, sehingga ada guru yang mengajar hanya sebatas menyampaikan materi ajar tanpa ia tau bagaimana cara mengajar yang baik agar para peserta didik dapat memahami seluruh pelajaran yang diajarkan. Kepala sekolah kurang memiliki kedekatan emosional kepada para guru, tetapi jika dalam forum rapat dan acara-acara lain, beliau sangat menghargai seluruh masukan dan pendapat para guru demi ketercapaian tujuan pendidikan yang baik dan tujuan dari sekolah tersebut dapat berjalan dengan efektif. Padahal, bukan hanya menerima masukan saja yang diinginkan oleh para guru, kedekatan emosional, bahkan motivasi dari kepala sekolah sangat mereka butuhkan, cara seorang kepala sekolah memimpin para guru sangat berpengaruh besar terhadap kepuasan kerjanya yang nantinya akan berpengaruh terhadap kualitas peserta didik dan kualitas pendidikan di sekolah tersebut. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru di SMK Yadika 5 Pondok Aren”.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang muncul terkait dengan hubungan gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru adalah sebagai berikut : 1. Belum optimalnya gaya Kepemimpinan kepala sekolah. 2. Belum maksimalnya kepuasan kerja guru. 3. Kepala sekolah kurang memiliki kedekatan emosional kepada para guru. 4. Belum intensifnya arahan tugas kepala sekolah dengan para guru. 5. Belum maksimalnya hubungan kepala sekolah dengan para guru masih kurang baik.

C. Batasan Masalah

Tiap masalah hakikatnya kompleks, sehingga tidak dapat diselidiki segala aspek secara tuntas, karena itu peneliti harus membatasi permasalahannya. Mengingat luasnya permasalahan dari topik penelitian ini serta adanya keterbatasan yang ada dalam diri penulis, maka dipandang perlu untuk membatasi permasalahan tentang “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru di SMK Yadik 5 ”. Gaya kepemimpinan yang meliputi : gaya kepemimpinan berorientasi pada tugas dan gaya kepemimpinan berorientasi dengan hubungan manusia, dan kepuasan kerja yang meliputi : tipe kerja, rekan kerja, tunjangan, diperlakukan dengan hormat dan adil, keamanan kerja, peluang menyumbangkan gagasan, upah, pengakuan terhadap kinerja, kesempatan untuk maju

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah yang telah dijelaskan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Adakah Pengaruh Antara Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru di SMK Yadika 5?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan keinginan peneliti berupa jawaban yang hendak dicari melalui proses penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang diajukan. Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru di SMK Yadika 5”.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk : 1. Bagi pihak SMK Yadika 5 Pondok Aren memberi informasi dan kontribusi sebagai masukan dalam meningkatkan dan mengembangkan profesionalisme guru dan kepala sekolah serta untuk membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah yang ada sebagai bahan acuan menentukan langkah-langkah dan kebijakan yang perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja guru. Serta dapat menjadi acuan bagi kepala sekolah untuk lebih meningkatan kinerjanya agar tujuan sekolah dapat tercapai dan berjalan efektif. 2. Bagi peneliti, berharap dapat memberikan manfaat dan dapat menerapkan ilmu manjemen pendidikan yang telah dipelajari. Lebih memperdalam ilmu, serta menjadi bekal di masa depan dan dapat diterapkan dalam masyarakat. 3. Bagi pembaca, diharapkan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk meneliti dan membahas aspek yang sama. 10

BAB II KAJIAN TEORI

A. Gaya Kepemimpinan 1. Konsep Pemimpin dan Kepemimpinan

Dalam sebuah organisasi pasti membutuhkan seorang pemimpin. Pemimpin adalah seseorang yang dipercaya untuk memimpin sebuah organisasi agar organisasi tersebut dapat berjalan sesuai tujuannya. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu membina para bawahannya agar pekerjaan para bawahan dapat berjalan dengan baik, dan mengembangkan kinerja para bawahan menjadi lebih baik, sehingga tujuan dari organisasi tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Dari kata pemimpin itulah nantinya muncul istilah kepemimpinan. Menurut Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto kepemimpinan adalah “suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapai tujuan dari kelompok itu, yaitu tujuan bersama.” 1 Goerge R. Terry dalam buku Miftah Toha mengatakan bahwa “kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang 1 Hendiyat Soetopo, Wasty Soemanto, Kepemimpinan Dan Supervisi Pendidikan, Jakarta: Bina Aksara, 1988, h. 1 agar diarahkan mencapai tujuan organisasi. ” 2 Jadi menurutnya, kepemimpinan itu berarti aktivitas untuk mempengaruhi orang lain agar pekerjaannya berjalan dengan baik dan tujuan dari organisasi tersebut berjalan dengan baik. Setiap pemimpin, pada tingkat apa pun ia bekerja selalu memerlukan dua macam keterampilan skills, yaitu : Technikal skills, dan Managerial skills. Kualitas kepemimpinan yang dimiliki oleh kelompok pimpinan dalam suatu organisasi sangat menentukan berhasil tidaknya organisasi itu mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan efiensi dan ekonomis. 3 Menurut Sondang. P. Siagian “seorang pemimpin tidak seyogyanya hanya mampu berperan selaku atasan yang keinginan dan kemauannya harus diikuti oleh orang lain. ” 4 Walaupun seorang pemimpin adalah seorang kepala dalam sebuah organisasi, tetapi ia tidak boleh memaksakan kehendak. Seharusnya ia mau menerima semua masukan dari para bawahannya. Seorang pemimpin harus dengan terbuka mau menerima kritikan dan saran dari para bawahannya, ia harus menampung seluruh masukan dari bawahannya, dan seorang pemimpin harus dapat membina para bawahannya agar mereka dapat mengeluarkan seluruh ide dan pendapat yang mereka punya demi kebaikan organisasi. Seperti yang dijelaskan oleh Veithzal Rivai bahwa, “praktik kepemimpinan berkaitan dengan mempengaruhi tingkah laku dan perasaan orang lain baik secara individual maupun kelompok dalam arahan tertentu, sehingga melalui kepemimpinan merujuk pada proses untuk membantu mengarahkan dan memobilisasi orang atau ide-idenya. ” 5 Cara berpikir dan bertindak seorang pemimpin sangat berpengaruh terhadap keberhasilan sebuah 2 Miftah toha, Perilaku Organisasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Utama, 2007, h. 259 3 Sondang P. Siagian, Filsafat Administrasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, h. 31 4 Sondang P. Siagian, Organisasi, Kepemimpinan Dan Perilaku Administrasi, Jakarta: PT Inti Idayu Press, 1988, h. 20 5 Veithzal Rivai, Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003, h. 6