Pengertian Gaya Kepemimpinan Gaya Kepemimpinan 1. Konsep Pemimpin dan Kepemimpinan

tugas-tugas dengan memberikan motivasi, dan kesempatan bawahan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, menciptakan suasana persahabatan serta hubungan-hubungan saling mempercayai dan menghormati dengan para anggota kelompok. Pemimpin ini lebih mementingkan hubungannya dengan para bawahan. Menurutnya, kesuksesan sebuah organisasi tergantung dengan hubungan yang baik antara atasan-bawahan dan antar rekan kerja. Pemimpin membangun hubungan yang baik terhadap semua anggotanya, dan menurutnya dengan memiliki hubungan yang baik akan dengan mudah dapat mempengaruhi bawahannya. Menurut Hendayat Soetopo “Gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada tugas, yaitu kepemimpinan yang lebih menaruh perhatian pada perilaku pemimpin yang mengarah pada penyusunan rencana kerja, penetapan pola organisasi, adanya saluran komunikasi, metode kerja, dan prosedur pencapaian tujuan yang jelas. Dan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan antar manusia, yaitu kepemimpinan yang lebih menaruh perhatian pada perilaku pemimpin yang mengarah pada hubungan kesejawatan, saling mempercayai, saling menghargai, dan penuh kehangatan hubungan antara pemimpin dengan stafnya. ” 18 Pemimpin yang berorientasi pada tugas lebih mementingkan tugas yang dikerjakannya. Menurutnya, organisasi akan berjalan dengan efektif dan efisien tergantung bagaimana tugas dikerjakan. Jadi menurut pemimpin ini, struktur organisasi yang jelas, dan metode kerja yang baik akan sangat berpengaruh terhadap ketercapaian tujuan organisasi. Penyusunan program kerja yang baik dan mendapat arahan dari kepala sekolah dapat menjadi program tersebut baik dan sesuai dengan tujuan sekolah. Pemimpin yang berorientasi pada tugas, akan lebih mengutamakan tugas- tugas yang dikerjakan oleh para bawahan. Penetapan pola 18 Hendayat Soetopo, Perilaku Organisasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, h. 232 organisasi sangat berpengaruh terhadap ketercapaian tujuan sebuah organisasi. Pemimpin memberikan tugas kepada bawahannya sesuai dengan jabatan yang dipegang dalam organisasi. Pelaksanaan tugas yang sesuai dengan jabatan seseorang akan memudahkan ketercapaian tujuan. Tugas-tugas yang diberikan harus sesuai dengan keahlian dan sesuai dengan jabatan yang diduduki oleh seseorang dalam sebuah organisasi, dan dalam organisasi harus tercipta saluran organisasi yang baik. Komunikasi yang baik antar atasan-bawahan atau antar sesama rekan memudahkan seseorang dalam bekerja. Dengan saluran komunikasi yang baik, para anggota dapat dengan leluasa mengeluarkan keluhan-keluhan yang selama ini ia rasakan. Metode kerja atau cara kerja yang ditunjukan dan dengan bimbingan pemimpin akan menghasilkan hasil kerja yang maksimal. Pemimpin dalam hal ini mengutamakan kinerja para pegawainya oleh sebab itu metode kerja harus sesuai dengan arahan pemimpin. Arahan mengenai cara kerja yang baik dari pemimpin bertujuan agar organisasi semakin baik dan tujuan dari organisasi tersebut berjalan dengan efektif dan efisien. Dan pemimpin yang berorientasi pada hubungan antar manusia adalah pemimpin yang lebih mementingkan hubungan antar manusia. Ia menganggap bahwa dengan memiliki hubungan yang baik antara atasan dan bawahan, maka ia akan dengan mudah mempengaruhi para bawahannya dan akan lebih mudah mengontrol, mengawasi dan mengevaluasi para bawahannya. Menurutnya dengan mempunyai hubungan yang baik antara atasan dengan bawahan, maka tugas-tugas dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga tujuan dapat berjalan dengan baik. Pemimpin dalam hal ini mempercayai bahwa para pekerjanya mampu menjalankan pekerjaan tanpa bantuan dan arahan yang keras darinya, dalam memimpin ia tidak memaksakan kehendaknya dan ia menghargai setiap pendapat dan gagasan dari para bawahannya untuk kebaikan organisasi. Pemimpin yang berorientasi pada hubungan juga dengan leluasa memberikan kesempatan kepada para pegawai untuk menyumbangkan ide-ide dan mengajak pegawainya untuk ikut andil dalam menentukan jawaban dari setiap permasalahan yang ada disekolah. Pemimpin dalam hal ini mengutamakan hubungan yang baik antara atasan-bawahan dan antar sesama rekan kerja. Pemimpin ini mengutamakan kenyamanan para bawahan dalam bekerja. Pada dimensi struktur tugas, Fiedler berpendapat bahwa apabila tugas-tugas tersebut telah jelas, mutu daripada penyelenggaraan kerja akan lebih mudah dikendalikan dan anggota-anggota kelompok dapat lebih jelas pertanggungjawabannya dalam pelaksanaan kerja, daripada apabila tugas-tugas itu tidak jelaskabur. 19 Tugas yang diberikan oleh pemimpin harus jelas karena ketepatan pekerjaan yang dilakukan oleh para pegawai akan berpengaruh terhadap ketercapaian tujuan organisasi. Tugas-tugas yang jelas, arahan dan pengontrolan yang baik dari pemimpin akan sangat membantu memaksimalkan kinerja para pegawai. Gaya kepemimpinan berorientasi tugas dan gaya kepemimpinan yang berorientasi hubungan digunakan secara efektif apabila hubungan pemimpin dengan anggotanya, struktur tugas dan posisi kekuasaan sebagai berikut : 19 Soewarno Hendayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi Dan Manajemen, Jakarta: PT Dharma Karsa Utama, 1990, h. 79