39
BAB IV ANALISIS KOMPARATIF PEMIKIRAN MUHAMMAD
FETHULLAH GULEN TENTANG PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DENGAN PEMIKIRAN AL-GHAZALI
Pada pembahasan sebelumnya penulis telah mengemukakan pemikiran M. Fethullah Gulen tentang pendidikan Islam. Maka dengan tidak mengacu kepada
satu pemikiran pendidikan Islam saja, penulis ingin mengkolaborasikan pemikiran-pemikiran para ahli pendidikan Islam yang sependapat dengan
pemikiran M. Fethullah Gulen tentang pendidikan Islam.
A. Pendidik
M. Fethullah Gulen mengemukakan bahwa seorang pendidik dituntut untuk terlebih dahulu mengetahui tugas dan tanggung jawabnya, yaitu berupaya
membantu dalam rangka membimbing peserta didiknya untuk memiliki ilmu pengetahuan, keimanan, akhlak mulia, seni dan keterampilan yang bermanfaat
bagi dirinya dan bagi seluruh umat. Sependapat dengan Imam Al-Ghazali, yang menyarangkan agar guru
harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik:
40
1. Guru harus mempunyai sifat kasih sayang. Sifat ini sangat penting bagi
seoarang pendidik sebab dengan sifat tersebut dapat menimbulkan rasa percaya diri dan rasa tentram pada diri peserta didik terhadap gurunya.
2. Seorang guru atau pendidik adalah orang yang mempunyai keikhlasan yang
tinggi serta kesabaran. 3.
Menjadi teladan bagi peserta didik. Seorang guru mengamalkan ilmunya, dan menyelaraskan antara perkataan dan perbuatan. Seorang pendidik tidak
hanya pandai berbicara dihadapan peserta didiknya tetapi harus bisa memberikan contoh pada peserta didiknya.
4. Menjadi pengarah bagi peserta didik. Selain dari contoh teladan bagi
peserta didik seorang pendidik harus bisa menjadi pengarah bagi peserta didiknya. Dan seorang pendidik tidak boleh membiarkan peserta didiknya
mempelajari pelajaran yang lebih tinggi, sebelum ia menguasai pelajaran yang sebelumnya. Serta tidak boleh membiarkan peserta didiknya lalai
kepada Allah. 5.
Memahami Psikologis peserta didik. Perbedaan usia akan mempengaruhi tingkat kemampuan, kecerdasan dan bakat seorang pendidik.
6. Istikamah dengan apa yang diucapkan. Bila seorang guru melakukan
sesuatu perbuatan yang tidak sesuai dengan apa yang diucapkanya akan meninggalkan wibawanya sebagai seorang guru.
28
Selain tugas-tugas di atas, guru juga mempunyai kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Zakiyah
Darajat membaginya dalam tiga kompetensi, yaitu: 1.
Kompetensi kepribadian Setiap guru mempunyai kepribadiannya sendiri-sendiri yang unik.
Tidak ada guru yang sama, walaupun mereka sama-sama mempunyai pribadi keguruan. Jadi pribadi keguruan itu pun unik pula, dan perlu dikembangkan
secara terus menurus agar guru itu terampil dalam:
28
M. Fethullah Gulen, Ruhumuzun Heykelini Dikerken, Izmir: Nil Yayinlari, 2006, h. 128
41
a. Mengenal dan mengakui harkat dan potensi dari setiap individu atau
peserta didik yang diajarkanya. b.
Membina suatu suasana sosial yang meliputi interaksi belajar mengajar sehingga amat bersifat menunjang secara bermoral batinah terhadap
murid bagi terciptanya kesepahaman dan kesamaan arah dalam pikiran serta perbuatan murid dan guru.
c. Membina suatu perasaan saling menghormati, saling bertanggung jawab
dan saling mempercayai antara guru dan murid. 2.
Kompetensi pengusahaan atas bahan pengajaran Penguasaan yang dimaksud meliputi bahan bidang studi sesuai dengan
kurikulum dan bahan pendalaman aplikasi bidang studi. Kesemuanya ini amat perlu dibina karena selalu dibutuhkan dalam:
a. Menguraikan ilmu pengetahuan atau kecakapan dan apa-apa yang harus
diajarkan ke dalam bentuk komponen-komponen dan informasi-informasi yang sebenarnya dalam bidang ilmu atau kecakapan yang bersangkutan.
b. Menyusun komponen-komponen atau informasi-informasi itu sedemikian
baiknya sehingga akan memudahkan murid untuk mempelajari pelajaran yang diterimanya.
3. Kompetensi dalam cara-cara mengajar
Kompetensi dalam cara-cara mengajar atau keterampilan dalam mengajar sesuatu bahan pengajaran sangat diperlukan guru. Khususnya
keterampilan dalam: a.
Merencanakan atau menyusun setiap program satuan pelajaran, demikian pula rencanakan atau menyusun keseluruhan kegiatan untuk satu satuan
waktu. b.
Mempergunakan dan mengembangkan media pendidikan alat bantu atau alat peraga bagi murid dalam proses belajar yang diperlukan.
c. Mengembangkan dan mempergunakan semua metode-metode mengajar
sehingga terjadilah kombinasi-kombinasi dan variasinya yang efektif.