4
seluruh dunia. Beliau seperti tidak pernah kenal lelah dalam aktivitas sosial dan keruhaniaannya.
Salah satu dari keyakinannya yang tegas adalah bahwa jika anda ingin menguasai masa, pisahkan mereka dari pengetahuan, sebab hanya melalui
pengetahuanlah tirani dapat digulingkan. Beliau secara total mengabdikan diri untuk memecahkan masalah-masalah sosial, dan beliau percaya bahwa keadilan
hanya dapat muncul dan dipertahankan melalui pendidikan universal yang memadai. Melalui perkembangan inilah akan muncul pemahaman dan toleransi
yang memadai dalam masyarakat demi menghargai hak-hak orang lain. Untuk tujuan ini beliau secara terus-menerus mendorong para elit masyarakat dan
pemimpin lokal, industrialis dan masyarakat usaha dalam komunitasnya untuk mendukung pendidikan yang berkualitas bagi mereka yang membutuhkannya.
5
Kaum muslimin pada masa kini adalah posisi mereka yang terjepit dari berbagai penjuru. Pada masa modern ini telah berkembang dan berkuasa berbagai
paham kehidupan yang menyesatkan sebagain besar kehidupan mereka. Disadari atau tidak, kecintaan kaum muslimin terhadap agama yang mereka anut semakin
rendah. Hanya beberapa kalangan tertentu saja yang akhir-akhir ini tampak mulai bangkit dan mau memikirkan bagaimana menghidupkan kembali umat yang
sedang sakit berat ini. Mahasiswa dan pelajar sekarang mudah terpengaruh oleh budaya asing,
mudah terprovakasi, cepat marah, pergaulan bebas dengan lawan jenis, banyak dari mereka tidak lagi menaruh hormat terhadap guru-gurunya, bahkan tidak
hormat terhadap orang tua. Hal ini merupakan gambaran anak bangsa yang mulai terancam keutuhan pribadinya.
Melihat kenyataan di atas, maka sangatlah beralasan apabila kemudian ada kritik dari masyarakat bahwa selama ini sekolah hanya menghasilkan lulusan yang
hanya memiliki keahlian tertentu, sementara mereka tidak memiliki integritas kepribadian sebagai anggota keluarga, masyarakat, dan warga negara yang
beragama. Kondisi demikian tentunya sangat berpengaruh pada sistem pendidikan
5
Muhammad Fethullah Gulen, Kehidupan Rasul Allah Muhammad SAW, Jakarta: Murai Kencana, 2002, h.xviii
5
di sekolah, terlebih di sekolah umum. Jika pengembangan intelektual yang tidak dibarengi dengan penanaman nilai-nilai Islam yang diwujudkan dalam
pengembangan budaya agama di sekolah, maka tujuan pendidikan nasional tidak akan tercapai dengan baik.
Pendidikan Agama khususnya Islam, sebenarnya memiliki kawasan yang begitu luas, dengan target obsesi agar melalui pendidikan ini para siswa mampu
memahami, menghayati dan menerapkan ajaran-ajaran Islam yang termuat dalam kitab suci Al-quran dan Sunnah Rasul. Kedua sumber ajaran ini sebagaimana kita
ketahui memuat segala aspek kehidupan, baik aspek ritual, intelektual, sosio maupun lainnya. Sasaran yang ingin dicapai dan dikembangkan meliputi aspek
hati nurani agar memiliki kehalusan budi daya nalar dan pik ır agar anak cerdas
dan memiliki keterampilan yang tinggi.
6
Dengan melihat peran dan pemahaman M. Fethullah Gulen dalam pendidikan Islam penulis tertarik untuk melakukan penelitian ilmiah yang ditulis
dalam bentuk skripsi yang berjudul: Pemikiran M. Fethullah Gulen dalam Pendidikan Islam.
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah di paparkan diatas, maka pembatasan masalah yang akan dikaji dan diteliti adalah pada pemikiran M.
Fethullah Gulen dalam pendidikan Islam, potensi pendidik serta peserta didik dan analisis komparatif dengan pemikiran Al-Ghazali.
C. Perumusan Masalah
Selanjutnya sesuai dengan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah:
1. Bagaimanakah Pemikiran pendidikan Islam yang ditawarkan oleh M.
Fethullah Gulen? 2.
Bagaimana Urgensi ilmu pendidikan menurut M. Fethullah Gulen?
6
Imam Suprayogo, Reformulasi Visi Pendidikan Islam, Malang : STAIN Press, 1999, hlm.25.
6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui Pemikiran pendidikan Islam yang ditawarkan oleh M.
Fethullah Gulen. b.
Untuk mengetahui urgensi ilmu pendidikan menurut M. Fethullah Gulen.
2. Manfaat Penelitian
a. Sebagai bahan referensi bagi pihak universitas dan pendidik lainnya dalam
mengembangkan konsep pendidikan Islam b.
Sebagai salah satu sumbangan pemikiran bagi dunia akedemis, praktis pendidikan dan orang-orang yang dalam dunia pendidikan Islam.
c. Bagi siswa: Membangun budi pekerti untuk berakhlak mulia, serta
mempersiapkan peserta didik untuk hidup secara layak dan berguna di tengah-tengah komunitas sosialnya.
d. Bagi Guru: Sebagai bahan perbandingan dan masukan bagi para Pendidik
dalam memilih metode ajar yang baik. e.
Bagi Masyarakat: Memberikan sumbangsih pemikiran M. Fethullah Gulen tentang pendidikan Islam, serta menambah khazanah khazanah
kepustakaan dalam mengkaji dan memahami salah satu konsep pemikiran M. Fethullah Gulen.
E. Metode Penelitian
Penelitian tentang Pemikiran M. Fethullah Gulen, merupakan penelitian yang semata-mata didasarkan pada penelitian kepustakaan Library research.
1. Sumber Data
a. Data primer adalah Çekirdekten Çınara, Ruhumuzun Heykelini Dikerken
dan Sonsuz Nur” karya M. Fethullah Gulen tentang pemikiran beliau dalam pendidikan Islam.
b. Data sekunder diperoleh dari para tokoh pendidikan, yang berbicara
tentang, baik secara umum maupun khusus dari tokoh pendidikan barat
7
maupun Islam yang menulis tentang pendidikan Islam dalam pemikiran M. Fethullah Gulen.
2. Teknik Pengumpulan Data
Langkah yang ditempuh untuk mengumpulkan data adalah dengan melakukan pengumpulan literatur melalui tulisan-tulisan M. Fethullah Gulen
sendiri maupun tokoh pendidikan lainnya. 3.
Teknik Pengolahan Data Setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul yaitu berupa buku-buku
atau literatur yang berhubungan dengan judul yang akan diteliti, maka diadakan pengolahan, dengan tujuan agar data yang telah terkumpul mudah
disajikan dalam susunan yang baik dan rapi, untuk kemudian baru dianalisis. Dalam pengolahan data ini dapat dilakukan dengan cara:
a. Penyuntingan Editing
Semua data yang telah terkumpul diadakan pemeriksaan apakah terdapat kekeliruan atau data yang tidak lengkap, palsu. Artinya dalam teknis ini
penulis mengadakan pemeriksaan terhadap data-data yang sudah terkumpul yang kemudian kelompokkan mana data tersebut yang sesuai
dengan penelitian penulis dengan tujuan agar mengetahui data tersebut asli atau tidak.
b. Pengkodean Coding
Proses selanjutnya adalah memberikan tanda dengan tujuan adalah untuk mengetahui mana data yang sama atau tidak. Proses adalah dimana penulis
memberikan kode atau tanda terhadap data yang sudah terkumpul dan yang sudah dicek kesesuainnya dengan judul penelitian.
4. Teknik Analisa Data
Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, selanjutnya diadakan klasifikasi dari beberapa bagian masih terpencar dalam berbagai tulisan baik
data sekunder, maupun data primer maka dilakukan penalaran dan pemikiran,
8
kemudian disajikan dengan metode deskriptif analitis yang kemudian, disusun menjadi sebuah kesatuan yang utuh sebagai konsep pendidikan Islam yang
baik bagus lugas juga mudah dipahami dan dimengerti.