42
Ketiga aspek kompetensi tersebut di atas harus berkembang secara selaras dan tumbuh terbina dalam kepribadian guru. Dengan demikian itu
dapat diharapkan dari padanya untuk mengerahkan segala kemampuan dan keterampilannya dalam mengajar secara profesional dan efektif.
29
B. Peserta Didik
Masa depan setiap individu terkait erat dengan kesan dan pengaruh yang dialami selama masa kanak-kanak dan remaja. Jika anak-anak dan orang muda
yang dibesarkan dalam iklim dimana antusiasme mereka dirangsang dengan perasaan yang lebih tinggi, mereka akan memiliki pikiran yang kuat dan
menampilkan akhlak dan kebajikan yang baik. Kemanusiaan berbanding lurus dengan kemurnian emosi kita.
Peserta didik hari ini adalah pemegang kendali segala pemasalahan, merekalah yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan dimasa depan
nanti. Maka jika hari ini guru telah menunaikan amanat lewat pendidikan dan ajaran yang Islami, lewat teori dan praktek. Insy Allah kelak mereka akan lahir
generasi yang intelektual muslim yang komitmen terhadap Islam.
30
Setiap peserta didik harus mempunyai cita-cita, untuk mewujudkan cita- citanya, peserta didik akan kerja keras, penuh kerinduan sampai mendapatkan
cita-citanya. Dengan cita-cita dapat menjadikan hidup manusia lebih berarti, kalau peserta didik tidak punya cita-cita bahwa dia tidak mungkin bisa bermanfaat bagi
dirinya sendiri dan bagi bangsa. Dari sini kita bisa memahami bahwa pendidikan hendaknya mendorong peserta didik untuk memiliki cita-cita, karena peserta didik
yang ideal adalah memiliki cita-cita yang tinggi.
31
Oleh sebab itu, tujuan pendidikan menurut Fethullah Gulen adalah jangan sampai peserta didik mejadi orang pintar saja, tetapi juga membuat pengetahuan
29
Imam Gazali, Ihyau „Ulumid-Din Turkce tercemesi, Istanbul, Beyazit: Cile Yayinevi,
Cilt I, h. 25
30
Zakiyah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008, cet. Ke-2, h. 263-264
31
M. Fethullah Gulen, Ruhumuzun Heykelini Dikerken, Izmir: Nil Yayinlari, 2006, h. 178
43
panduan dalam kehidupan dan untuk menerangi jalan menuju kesempurnaan manusia dan harus menjadi orang yang berguna dalam masyarakatnya sendiri dan
masyarakat yang lain. Bagi Gülen, pengajaran dan pendidikan adalah dua jalan yang menjadi
satu tetapi aspek yang paling penting dari pendidikan adalah mengajar. Pengajaran dipandang sebagai tindakan yang suci. Pendidikan dan pengajaran
adalah jalan yang paling utama bagi kemajuaan bangsa, mencapai kedudukan yang ideal dan model di dunia. Tugas dari guru adalah memberikan ilmu dan
menjadikan perubahan-perubahan positif dalam kehidupan peserta didik mereka untuk tercapailah cita-cita bangsa yang tinggi. Mengutip contoh dari Nabi
Muhammad saw sebagai seorang pendidik yang sempurna, Gülen mencatat bahwa Nabi Muhammad saw memimpin dengan memberikan contoh-contoh melalui
perilaku, perbuatan baik, dan kebajikan yang diajarkan anggota keluarganya dan sahabat-sahabatnya dalam Islam. Seorang pendidik harus orang yang
mementingkan semua aspek pikirannya, jiwa, dan diri serta berusaha untuk meningkatkan kesempurnaan yang tepat untuk masing-masing.
32
Maka dari itu pengajaran dan pendidikan tidak dapat dipisahkan. Bangsa harus mementingkan pengajaran dan pendidikan. Pendidikan budi pekerti atau
pendidikan akhlak adalah dasar dan fundamental bagi semua pendidikan yang lain, karena pendidikan menyangkut pendidikan moral. Jadi pendidikan yang
diharapkan oleh Fethullah Gulen adalah pendidikan yang tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan saja, tetapi juga mendidik akhlak bagi peserta didik.
Untuk mencapai keberhasilan pendidikan diperlukan kerjasama antara pendidik dan peserta didik. Walau bagaimanapun pendidik berusaha menanamkan
pengaruhnya kepada peserta didik, apabila tidak ada kesediaan dan kesiapan dari pesert didik sendiri untuk mencapai tujuan, maka pendidikan susah dibayangkan
dapat berhasil. Kepentingan kerjasama ini mendapat perhatian besar dari para ulama. Perhatian itu terlihat dari banyaknya syarat dan petunjuk yang mereka
susun untuk dilaksanakan oleh peserta didik.
32
http:www.fethullahgulen.comtrmedia-gallerymediaitem902-prizma-mefkure-insani
44
Maka dari itu agar kerjasama antara pendidik dan peserta didik dapat berjalan dengan baik, maka tidak hanya pendidik saja yang harus mengetahui
tugas dan tanggung jawabnya, peserta didik pun harus mengetahui tugas dan tanggung jawabnya, berikut pula adalah pesanan Imam al-Ghazali mengenai
kewajiban guru dalam menjalani proses pengajaran-pembelajaran yang dikutip daripada kitab-
kitab beliau: Ihya „Ulumuddin, Fatinah al-„Ulum, Mizan al-„Amal dan Risalah al-Laduniah. Mengenai kewajiban peserta didik, Al-Ghazali
menjelaskan setiap peserta didik hendaklah: 1. Terlebih dahulu membersihkan diri daripada sifat-sifat keji. Sebab
menuntut ilmu merupakan ibadah batin untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.
2. Mengurangkan hubungan dengan anasir luar hal keduniaan atau
berkonsentrasi kepada belajar. 3.
Menyerahkan jiwa-raga sepenuhnya kepada gurunya. Tidak sombong kepada guru dan ilmu.
4. Mengelak daripada mempelajari perkara khilaf di peringkat awal. Murid
pemula hendaknya menghilangkan pandangan-pandangan khilafiah. 5.
Mempelajari sebanyak bidang ilmu yang termampu, tetapi mestilah menurut urutan keutamaan dengan mementingkan ilmu-ilmu agama untuk
persiapan hari akhirat. 6. Belajar hendaknya bertujuan: di dunia untuk menghiasi batin dengan
keutamaan dan diakhirat untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.
33
Selain tugas-tugas yang telah dipaparkan di atas, peserta didik juga harus memelihara adab etiquette terhadap guru maupun adab sesama teman belajar,
berikut ini adalah adab yang harus di pelihara oleh peserta didik terhadap guru dan sesama teman belajarnya menurut Musa Kazim Gulcur dan Zakiyah Darajat,
yaitu:
33
M. Fethullah Gulen, Cekirdekten Cinara Bir Baska Acidan Aile Egitimi, Izmir: Nil Yayinlari, 2002, h.
45
1. Adab terhadap guru
a. Ucapkanlah salam terlebih dahulu bila berjumpa dengan guru
b. Senantiasa penuh dan hormat kepada segala perintah guru, sepanjang tidak
melanggar perintah agama dan undang-undang negara c.
Tunjukkan perhatian ketika guru sedang memberikan pelajaran, dan bertanyalah dengan sopan menurut keperluannya
d. Listen to a teacher with your spiritual ears
e. Dont go on to something else until you have understood what you are
working on f.
Try to make friends with successful teachers and get tips from them g.
Bersikap merendah diri, sopan dan hormat dalam bergaul atau berhadapan dengan guru
h. Jangan berjalan di muka atau berjalan mendahului guru
2. Adab terhadap sesama teman belajar
a. Senantiasa menjaga jarak antar murid pria dan murid wanita, karena dalam
pergaulan di antara mereka itu sering terbuka peluang yang mengganggu kehidupan belajar dan dapat berakibat jauh dalam kehidupan mereka kelak
b. Berpakaian secara pantas, sopan dan memadai sehingga tidak melampaui
batas pandangan mata yang dapat menimbulkan berbagai gairah yang menyesatkan
c. Pelihara diri dari ucapan dan tingkah laku yang saling memikat agar
terhindar dari pikiran dan perbuatan maksiat d.
Saling ingat-mengingatkan di antara mereka kepada kehormatan dirinya, kepada tanggung jawab yang dipikul di atas pundaknya serta keselamatan
dunia dan akhirat, sehingga mereka terhindar dari keterlanjuran yang mungkin terjadi
e. Secara bersama-sama senatiasa membina pergaulan sesuai dengan norma-
norma agama dalam berbagai kegiatan belajar di luar maupun di dalam kelassekolah
f. Do not maintain ties with people who discourage you from learning or
dislike your studying