Klasifikasi Ilmu Kewajiban Pendidik dan Peserta Didik dalam Menuntut Ilmu Sebagai

53 tabiat dasarnya adalah cenderung kepada agama tauhid Islam. Untuk itu, seorang pendidik betugas mengarahkan fitrah tersebut agar dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan penciptaannya sebagai manusia. a. Mendahulukan kesucian jiwa daripada kejelekan akhlak. b. Jangan lalai dalam menuntut ilmu karena diri merasa kaya atau mampu atau berkedudukan tinggi. c. Mengurangi hubungan keluarga dan menjauhi kampung halamannya sehingga hatinya hanya terikat pada ilmu. d. Tidak bersikap sombong terhadap ilmu dan menjauhi tindakan tidak terpuji kepada guru, bahkan ia harus menyerahkan urusannya kepadanya. e. Menjaga diri dari mendengarkan perselisihan diantara manusia. f. Tidak mengambil ilmu terpuji selain mendalaminya hingga ia dapat mengetahui hakikatnya. g. Mencurahkan perhatian terhadap ilmu yang terpenting, yaitu ilmu akhirat. h. Hendaklah tujuan murid itu ialah untuk mnghiasi batinnya dengan sesuatu yang akan mengantarkannya kepada Allah SWT. i. Peserta didik dalam menuntut ilmu hendaknya berkeinginan untuk mencari keridhaan Allah Swt, sebab dengan ilmu yang luas itulah dapat mengenal Allah Swt. 45 45 Departemen Agama RI, Al-Quran Terjemah Per-Kata Type Hijaz, Sygma: Bandung, 2007, h. 190. 54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

M. Fethullah Gulen mempunyai kekhasan dalam pemikiran pendidikannya, yaitu pemikiran yang menyandarkan segalanya kepada konse Al- Quran dan Hadits, baik secara tujuan, kurikulum, metode tinjauannya terhadap pendidik, peserta didik, dan evaluasi. Disamping itu, konsep pendidikan Islam Fethullah Gulen, lebih menekankan pada pentingnya iman sempurna, membara cinta, menyikapi ilmu Islam dengan logika dan perasaan, mengorbankan diri, akhlak, moral, kebersihan hati dalam mencari ilmu pengetahuan belajar mengajar. Artinya adalah beliau mengatakan seorang pendidik dan orang-orang yang sedang mencari ilmu pengetahuan, bila tidak mengorbankan dir, iman sempurna, cinta dan tidak membersihkan hatinya terlebih dahulu maka mustahil ilmu pengetahuan tersebut akan dapat dikuasai artinya tidak ada hasilnya bagi si pendidik dan peserta didik. Urgensi menuntut ilmu ialah agar manusia dapat menumbuh kembangkan potensi yang ada pada dirinya, agar nantinya tetap eksis dalam kehidupannya dan dapat menjadi manusia yang beradab dan berakhlak. Dengan menuntut ilmu hendaklah ia mengenal Tuhan-nya dengan sebenar-benar pengenalan. Untuk itu maka diperlukan adanya integrasi antara ilmu agam dan sains.