35
meningkatkan kualitas pribadinya. Pendidik harus mengikuti perkembangan di bidang mereka.
Sifat kesepuluh, yang dimiliki para pendidik adalah pendidik menjelaskan topic pada tingkat peserta didik.
Sifat kesebelas, yang dimiliki para pendidik adalah konsisten dengan apa yang diucapkan. Sifat ini dikaitkan dengan surat as-saff ayat kedua yang
berbunyi Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?.
2. Kedudukan Guru Sebagai Pendidik
Guru atau pendidik sebagai salah satu aspek dari pendidikan yang mempunyai kedudukan sangat penting. Sebegitu pentingnya sehingga peran
yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar tidak bisa digantikan dengan teknologi yang canggih sekalipun.
M. Fethullah Gulen memberikan kedudukan terbesar kepada guru dalam masyarakat. Guru adalah pemimpin yang suci bagi semua peserta didik.
Dialah membentuk kehidupan para peserta didiknya. Dialah menanamkan dan memuliakan akhlak dan karekter pada peserta didik. Dan peran guru lebih
berpengaruh daripada orang tua pada peserta didik. Bahkan Gulen berpendapat keutamaan seorang pendidik disebabkan oleh tugas mulia yang
diembannya. Tugas yang diemban seorang guru hampir sama dengan tugas yang diemban seorang rasul. Oleh sebab itu kita sebagai orang Islam harus
menghormati kepada guru.
24
Pekerjaan sebagai guru adalah pekerjaan yang suci, baik ditinjau dari sudut masyarakat dan negara maupun ditinjau dari sudut keagamaan. Guru
sebagai pendidik adalah seorang yang rela berkorban untuk masyarakat dan negara. Masyarakat yakin bahwa gurulah yang dapat mendidik mereka agar
menjadi orang yang berkepribadian mulia. Tugas guru tidak hanya sebatas
24
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata istiyak yang berasal dari kata Arab „isyq
diartikan: perasaan tertarik hati seorang hamba kepada Allah ketika berkomunikasi dengan-Nya untuk mendapatkan kenikmatan.
36
dinding sekolah, tetapi juga diluar sekolah. Dia hidup untuk menghidupkan orang lain bukan hidup untuk hidup, dan mencari ridha Allah swt dalam setiap
langkahnya. Tinggi atau rendahnya kebudayaan suatu masyarakat dan maju mundurnya tingkat kebudayaan suatu masyarakat sebagian besar tergantung
kepada pendidikan dan pengajaran yang diberikan oleh guru.
D. Peserta Didik
Dengan berpijak pada paradigma lifelong learning yaitu belajar sepanjang masa maka istilah yang tepat untuk menyebut individu yang menuntut
ilmu adalah peserta didik bukan anak didik, peserta didik mempunyai pengertian yang sangat luas yang tidak hanya melibatkan anak-anak, tetapi juga pada orang
dewasa. Sementara itu, istilah anak didik hanya dikhususkan bagi individu yang masih berumur kanak-kanak.
1. Pengertian dan Tugas Peserta Didik
Menurut M . Fethullah Gulen peserta didik dapat diartikan adalah orang yang menjalani pendidikan dan untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu
kesempurnaan insan dengan mendekatkan diri pada Allah dan kebahagian di dunia dan di akhirat maka jalan untuk mencapainya diperlukan belajar dan
belajar itu juga termasuk ibadah, juga suatu keharusan bagi peserta didik untuk menjauhi sifat-sifat dan hal-hal yang tercela, jadi peserta didik yang
baik adalah peserta didik yang mempunyai cirri-ciri sebagai berikut: a.
Kejujuran: ini adalah salah satu dasar umum hidup dalam semua tingkatan. Berbohong, curang, menyontek, atau menggunakan sesuatu tanpa izin
seharusnya tidak ditoleransi di sekolah, hal tersebut tidak dapat diterima di setiap segmen masyarakat.
b. Kesopanan: ini adalah bagian utama dalam dasar rasa hormat untuk diri
sendiri dan orang lain. Untuk itu, peserta didik harus memikul tanggung jawab atas pemilihan kata dan tinggi-rendah suara mereka. Perlakuan
sopan dan rasa hormat yang sama diberikan kepada yang lebih tua dan teman sebaya.
37
c. Peserta didik hendaknya jangan berteman dengan orang yang membuat
peserta didik menjadi malas belajar tapi bertemanlah dengan peserta didik yang sukses dan dapatkan saran dari mereka. Fethullah Gulen ambil hadits
sebagai sumber dasar yaitu: Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir, ia berkata; Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam pernah bersabda:
…ءْوّلا بحاص ْنم كبذْوعأ ْيّإ ّـهّلا…
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari teman yang jahat”
25
d. Hubungan sosial: Peserta didik perlu diajarkan untuk menghindari
penggunaan kata kotor dan mengejek dalam memanggil satu sama lain. Mereka tidak boleh melupakan bahwa mengucilkan, menjadikan bahan
tertawaan, mencela, membentuk kelompok adalah hal baru. Peserta didik perlu ditegur dan diingatkan akan sikap tersebut sehingga mereka
menganggap serius hal tersebut. e.
Peserta didik hendaknya bersikap hormat dan rendah hati terhadap pendidik. Sifat rendah hati dan hormat adalah sifat yang sangat ditekan
oleh Fethullah Gulen kepada seorang peserta didik yang sedang mencari ilmu.
f. Peserta didik hendaknya tidak mempelajari satu disiplin ilmu sebelum
menguasainya. Maksudnya adalah seoarng peserta didik yang sedang belajar sebelum memahami ilmu yang satu jangan berpindah kepada
mempelajari ilmu yang lain. g.
Peserta didik hendaknya ketika masuk kelas harus dengan suasana hati yang dipersiapkan, penuh harapan dan mendengarkan pendidik dengan
pendengaran spiritual. Karena yang paham materi bukan hanya otak tetapi hati juga, kalau peserta didik tidak dengarkan pendidik dengan
25
http:www.sizinti.com.trarsivyil1979.html
38
pendengaran spiritual maka akan kurang paham materi yang sedang dipelajari.
26
2. Kedudukan Peserta Didik
M. Fethullah Gulen memberikan kedudukan yang besar kepada peserta didik dalam masyarakat. Dalam bukunya Ruhumuzun Heykelini Dikerken
beliau memberikan nama lain kepada peserta didik yaitu generasi impian. Menurut Gulen yang disebut sebagai generasi impian adalah representasi ilmu
pengetahuan, keimanan, akhlak, dan seni. Mereka adalah para arsitek rohani bagi generasi setelah kita. Mereka akan membuat berbagai hal baru di setiap
ranah kehidupan masyarakat dengan menebarkan inspirasi dari hati mereka yang penuh dengan nilai-nilai ukhrawi kepada umat yang membutuhkannya.
Segala bentuk kehilangan, kesia-siaan, kegilaan, dan obsesi yang dialami oleh generasi sebelum kita adalah perkara serius yang terjadi karena mereka tidak
bertemu dengan generasi impian yang sedang kita bicarakan ini.
27
E. Potensi Peserta Didik
Manusia diciptakan sebagai makhluk yang unik. Masing-masing diberi kelebihan dan kekurangan. Tidak ada satu pun manusia yang hanya memiliki sisi
positif. Sebaliknya, tidak ada manusia yang hanya memiliki sisi negatif.
26
HR. Al-Thabrani dalam al-Kabir-nya 14227 dengan isnad yang shahih. al-Hafidz Al-Haitsami menyebutkannya dalam Majma al-Zawaa-id 10144.
27
M. Fethullah Gulen, Cekirdekten Cinara Bir Baska Acidan Aile Egitimi, Izmir: Nil Yayinlari, 2002, h.