Potensi Peserta Didik PEMIKIRAN MUHAMMAD FETHULLAH GULEN

41 a. Mengenal dan mengakui harkat dan potensi dari setiap individu atau peserta didik yang diajarkanya. b. Membina suatu suasana sosial yang meliputi interaksi belajar mengajar sehingga amat bersifat menunjang secara bermoral batinah terhadap murid bagi terciptanya kesepahaman dan kesamaan arah dalam pikiran serta perbuatan murid dan guru. c. Membina suatu perasaan saling menghormati, saling bertanggung jawab dan saling mempercayai antara guru dan murid. 2. Kompetensi pengusahaan atas bahan pengajaran Penguasaan yang dimaksud meliputi bahan bidang studi sesuai dengan kurikulum dan bahan pendalaman aplikasi bidang studi. Kesemuanya ini amat perlu dibina karena selalu dibutuhkan dalam: a. Menguraikan ilmu pengetahuan atau kecakapan dan apa-apa yang harus diajarkan ke dalam bentuk komponen-komponen dan informasi-informasi yang sebenarnya dalam bidang ilmu atau kecakapan yang bersangkutan. b. Menyusun komponen-komponen atau informasi-informasi itu sedemikian baiknya sehingga akan memudahkan murid untuk mempelajari pelajaran yang diterimanya. 3. Kompetensi dalam cara-cara mengajar Kompetensi dalam cara-cara mengajar atau keterampilan dalam mengajar sesuatu bahan pengajaran sangat diperlukan guru. Khususnya keterampilan dalam: a. Merencanakan atau menyusun setiap program satuan pelajaran, demikian pula rencanakan atau menyusun keseluruhan kegiatan untuk satu satuan waktu. b. Mempergunakan dan mengembangkan media pendidikan alat bantu atau alat peraga bagi murid dalam proses belajar yang diperlukan. c. Mengembangkan dan mempergunakan semua metode-metode mengajar sehingga terjadilah kombinasi-kombinasi dan variasinya yang efektif. 42 Ketiga aspek kompetensi tersebut di atas harus berkembang secara selaras dan tumbuh terbina dalam kepribadian guru. Dengan demikian itu dapat diharapkan dari padanya untuk mengerahkan segala kemampuan dan keterampilannya dalam mengajar secara profesional dan efektif. 29

B. Peserta Didik

Masa depan setiap individu terkait erat dengan kesan dan pengaruh yang dialami selama masa kanak-kanak dan remaja. Jika anak-anak dan orang muda yang dibesarkan dalam iklim dimana antusiasme mereka dirangsang dengan perasaan yang lebih tinggi, mereka akan memiliki pikiran yang kuat dan menampilkan akhlak dan kebajikan yang baik. Kemanusiaan berbanding lurus dengan kemurnian emosi kita. Peserta didik hari ini adalah pemegang kendali segala pemasalahan, merekalah yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan dimasa depan nanti. Maka jika hari ini guru telah menunaikan amanat lewat pendidikan dan ajaran yang Islami, lewat teori dan praktek. Insy Allah kelak mereka akan lahir generasi yang intelektual muslim yang komitmen terhadap Islam. 30 Setiap peserta didik harus mempunyai cita-cita, untuk mewujudkan cita- citanya, peserta didik akan kerja keras, penuh kerinduan sampai mendapatkan cita-citanya. Dengan cita-cita dapat menjadikan hidup manusia lebih berarti, kalau peserta didik tidak punya cita-cita bahwa dia tidak mungkin bisa bermanfaat bagi dirinya sendiri dan bagi bangsa. Dari sini kita bisa memahami bahwa pendidikan hendaknya mendorong peserta didik untuk memiliki cita-cita, karena peserta didik yang ideal adalah memiliki cita-cita yang tinggi. 31 Oleh sebab itu, tujuan pendidikan menurut Fethullah Gulen adalah jangan sampai peserta didik mejadi orang pintar saja, tetapi juga membuat pengetahuan 29 Imam Gazali, Ihyau „Ulumid-Din Turkce tercemesi, Istanbul, Beyazit: Cile Yayinevi, Cilt I, h. 25 30 Zakiyah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008, cet. Ke-2, h. 263-264 31 M. Fethullah Gulen, Ruhumuzun Heykelini Dikerken, Izmir: Nil Yayinlari, 2006, h. 178