Kebijakan Publik Kebijakan lelang jabatan pengangkatan camat dan lurah di DKI Jakarta Tahun 2013 dalam rangka good governance

39 BAB III PROFILE DKI JAKARTA

A. Sejarah Provinsi DKI Jakarta

Pada Abad ke-14 Jakarta bernama Sunda Kelapa sebagai pelabuhan Kerajaan Pajajaran, 22 Juni 1527 oleh Fatahilah, diganti nama menjadi Jayakarta tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi kota Jakarta keputusan DPR kota sementara No. 6DK1956. Pada 4 Maret 1621 oleh Belanda untuk pertama kali bentuk pemerintah kota bernama Stad Batavia. Pada 1 April 1905 berubah nama menjadi Gemeente Batavia. Kemudian pada 8 Januari 1935 berubah nama menjadi Stad Gemeente Batavia. Pada 8 Agustus 1942 oleh Jepang diubah namanya menjadi Jakarta Toko Betsu Shi. Pada September 1945 pemerintah kota Jakarta diberi nama Pemerintah Nasional Kota Jakarta. Tanggal 20 Februari 1950 dalam masa Pemerintahan. Pre Federal berubah nama menjadi Stad Gemeente Batavia. Pada 24 Maret 1950 diganti menjadi Kota Praja Jakarta. Pada 18 Januari 1958 kedudukan Jakarta sebagai Daerah swatantra dinamakan Kota Praja Djakarta Raya. Tahun 1961 dengan PP No. 2 tahun 1961 jo UU No. 2 PNPS 1961 dibentuk Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya. Pada 31 Agustus 1964 dengan UU No. 10 tahun 1964 dinyatakan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya tetap sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dengan nama Jakarta. Tahun1999, melalaui uu no 34 tahun 1999 tentang pemerintah provinsi daerah khusus ibukota negara republik Indonesia Jakarta, sebutan 40 pemerintah daerah berubah menjadi pemerintah provinsi dki Jakarta, dengan otoniminya tetap berada ditingkat provinsi dan bukan pada wilyah kota, selain itu wiolyah dki Jakarta dibagi menjadi 6 5 wilayah kotamadya dan satu kabupaten administratif kepulauan seribu. 48 DKI Jakarta yang merupakan kota dengan banyak peran, yaitu sebagai pusat pemerintahan, pusat kegiatan perekonomian, pusat perdagangan, pusat jasa perbankan dan keuangan, dan juga sebagai gerbang utama wisatawan manca negara. Pembangunan di wilayah DKI Jakarta mempunyai potensi yang besar, tantangan dan permasalahan yang lebih kompleks dibandingkan daerah lain. Untuk mengembangkan potensi-potensi dan menangani tantangan serta permasalahan tersebut diperlukan suatu perencanaan pembangunan yang terarah, terpadu, dan menyeluruh dengan memperhatikan 4 empat pilar pembangunan yaitu pilar Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan Hidup yang didukung oleh pilar Aparatur atau Birokrasi. 49 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Provinsi DKI Jakarta pada Tahun 2013-2017 adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah 5 lima tahunan yang menjabarkan visi, misi dan program gubernur terpilih pada Pemilihan Gubernur Pilgub Tahun 2012. Tujuan dari pemerintah melaksanakan pembangunan daerah sesuai visi, misi dan program tersebut dapat dijabarkan melalui 48 Sejarah DKI Jakarta http:www.kemendagri.go.idpagesprofil- daerahprovinsidetail31dki-jakarta diunduh pada 21 Desember 2014 49 Wilajyah DKI Jakarta http:www.jakarta.go.idv2news201311latar-belakang-2013-2017 diunduh pada 16 Desember 2014 41 strategi pembangunan daerah yang berupa kebijakan dan program pembangunan, serta kerangka pendanaan pembangunan dapat terlaksana sesuai rencana. 50 Persoalan yang menonjol yang memerlukan perhatian sangat serius di DKI Jakarta adalah yang berkaitan dengan prasarana dan sarana publik yang meliputi: Pertama, belum berhasilnya penanganan pemukiman kumuh melalui ressetlemenent. Kedua, banjir yang terus terjadi setiap tahun di sejumlah lokasi meskipun sifatnya hanya genangan sementara. Ketiga, belum tertanganinya persoalan sampah dengan teknologi yang modern. Keempat, Kemacetan sebagai akibat pertumbuhan jumlah kendaraan yang cukup signifikan dan belum memadainya fasilitas jalan dan trotoar. Kelima, belum optimalnya penataan ruang dan peruntukan penggunaan lahan. Keenam, masih buruknya prasaranan dan sarana pelayanan publik. 51 Untuk mencapai tujuan dalam penyelenggaraan pemerintahan Daerah, DKI Jakarta diberikan kekhususan dalam penyelenggaraan otonomi hanya pada tataran Provinsi dan bukan pada wilayah kota. Wilayah DKI Jakarta di bagi menjadi enam wilayah administrasi yaitu lima wilayah kotamadya dan satu wilayah administrasi kepulauan seribu. 50 Ibid., 51 Badan Pengelola Lingkungan Hidup bplhd.jakarta.go.id diunduh pada 5 September 2014 42

B. Geografis DKI Jakarta

DKI Jakarta yang terletak pada 6 o 12’ Lintang Selatan dan 106 48’ Bujur Timur. DKI Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian 7 meter diatas permukaan laut, Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun 1989, luas wilayah Provinsi DKI Jakarta adalah 7.659,02 km2 yang terdiri dari dataran seluas 661,52 km2, termasuk 110 pulau di Kepualauan Seribu, dan lautan seluas 6.997,50 km2 52 . Berdasarkan posisi geografisnya, DKI Jakarta memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :  Sebelah Timur : KabupatenKota Bekasi  Sebelah Selatan : Kabupaten Tangerang dan Kota Depok  Sebelah Barat : Kota Tangerang  sebelah Utara : Laut Jawa

C. Unsur Demografi DKI Jakarta

Jakarta memiliki peran penting dalam peta politik Indonesia mengingat posisi Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia, maka Jakarta menjadi barometer daerah lain di Indonesia. Jakarta tidak saja pusat pemerintahan tetapi juga menjadi pusat pertumbuhan perekonomian Indonesia. Jakarta meiliki jumlah penduduk sebesar 9.988.329 jiwa pada tahun 2013, tetapi pada waktu siang hari penduduk Jakarta 52 Geografis DKI Jakarta Jakarta.go.id diunduh pada 16 Desember 2014 43 meningkat dikarenakan terjadi migrasi penduduk dari luar kota yang bekerja di Jakarta. Banyak orang menggantungkan hidupnya pada kota Jakarta, dan kota Jakarta menjadi penarik bagi banyak orang. 53 Terlihat dari gambar pada tabel berikut : 1. Jumlah penduduk. Berikut dipaparkan mengenai jumlah penduduk berdasarkan kelamin di DKI Jakarta. Table 3.1 Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta tahun 2013 KabupatenKota Adm. Jenis kelamin Laki laki Perempuan JumlahTotal Kepulauan Seribu 12.480 12.067 24.547 Jakarta Selatan 539.183 523.577 1.062.760 Jakarta Timur 858.499 822.080 1.680.579 Jakarta Pusat 1.168.167 1.117.409 2.285.576 Jakarta Barat 1.068.393 1.033.742 2.102.135 53 Badan Pusat Statistik http:jakarta.bps.go.idindex.php?bWVudT0yMjAwJnBhZ2U9cHVibGlrYXNpJmlkPTU3 diunduh pada 1 September 2014 44 Jakarta Utara 1.443.353 1.389.397 2.832.732 JumlahTotal 5.090.075 4.898.254 9.988.329 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil - Badan Statistik Pusat 2013 Dari table jumlah penduduk DKI Jakarta tersebut dapat dilihat jumlah penduduk paling banyak yaitu di Jakarta Utara sebanyak 2.832.732 jiwa. Kemudian Jakarta Pusat 2.285.576 jiwa, Jakarta Barat 2.102.135 jiwa, Jakarta Timur 1.680.760 jiwa, Jakarta Selatan 1.062.760 jiwa dan Kepulauan Seribu 24.547 jiwa. Sebagai Ibukota Negara, pembangunan banyak bertumpu di Jakarta. Pembangunan fisik di Jakarta yang begitu pesat, gedung perkantoran yang begitu menjulang tinggi, pusat- pusat kesehatan, hiburan dan wisata tumpah ruah menghiasi wajah kota Jakarta. Hal ini yang menjadikan kota Jakarta sebagai kota megapolitan di Indonesia dan Asia. Tentunya tanggung jawab yang dipikul oleh pemerintah provinsi sangat besar dalam mengelola kota Jakarta. Persoalan kependudukan di DKI Jakarta yang pada dasarnya jumlah penduduknya terlalu besar jika dibanding dengan daya tampung wilayah dan pelayanan yang biasa diberikan oleh kota. Tingginya jumlah penduduk antara lain disebabkan oleh tingginya angka kelahiran serta banyaknya pendatang dari luar daerah ke Provinsi DKI Jakarta. Hal ini menjadi masalah di DKI Jakarta ketika kota tidak mampu untuk menyediakan fasilitas yang layak bagi penduduk baik pendatang maupun keluarga kurang mampu dengan angka kelahiran yang tinggi. Sehingga mereka harus tinggal di pemukiman yang padat dengan kualitas lingkungan yang