Sejarah Provinsi DKI Jakarta
44
Jakarta Utara 1.443.353
1.389.397 2.832.732
JumlahTotal 5.090.075
4.898.254 9.988.329
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil - Badan Statistik Pusat 2013 Dari table jumlah penduduk DKI Jakarta tersebut dapat dilihat jumlah
penduduk paling banyak yaitu di Jakarta Utara sebanyak 2.832.732 jiwa. Kemudian Jakarta Pusat 2.285.576 jiwa, Jakarta Barat 2.102.135 jiwa, Jakarta Timur 1.680.760
jiwa, Jakarta Selatan 1.062.760 jiwa dan Kepulauan Seribu 24.547 jiwa. Sebagai Ibukota Negara, pembangunan banyak bertumpu di Jakarta. Pembangunan fisik di
Jakarta yang begitu pesat, gedung perkantoran yang begitu menjulang tinggi, pusat- pusat kesehatan, hiburan dan wisata tumpah ruah menghiasi wajah kota Jakarta. Hal
ini yang menjadikan kota Jakarta sebagai kota megapolitan di Indonesia dan Asia. Tentunya tanggung jawab yang dipikul oleh pemerintah provinsi sangat besar dalam
mengelola kota Jakarta. Persoalan kependudukan di DKI Jakarta yang pada dasarnya jumlah
penduduknya terlalu besar jika dibanding dengan daya tampung wilayah dan pelayanan yang biasa diberikan oleh kota. Tingginya jumlah penduduk antara lain
disebabkan oleh tingginya angka kelahiran serta banyaknya pendatang dari luar daerah ke Provinsi DKI Jakarta. Hal ini menjadi masalah di DKI Jakarta ketika kota
tidak mampu untuk menyediakan fasilitas yang layak bagi penduduk baik pendatang maupun keluarga kurang mampu dengan angka kelahiran yang tinggi. Sehingga
mereka harus tinggal di pemukiman yang padat dengan kualitas lingkungan yang
45
tidak sehat. Masalah ketenagakerjaan yang muncul adalah pengangguran dan kualitas tenaga kerja yang belum memadai atau tidak sesuai dengan kebutuhan lapangan
pekerjaan yang tersedia. Permasalahan seperti ini menjadi kendala dalam pembangunan Provinsi DKI Jakarta yang dituntut untuk memiliki sumber daya
manusia yang produktif dan efektif dalam bekerja. Beberapa masalah yang menonjol sebagai berikut
54
: a.
Tingginya tingkat pengangguran. b.
Pencari kerja yang melebihi ketersediaan lapangan kerja. c.
Ketidaksesuaian antara kualitas angkatan kerja dengan persyaratan lapangan kerja.
d. Penduduk Provinsi DKI Jakarta kurang berminat menjadi TKI.
e. Ketaatan terhadap peraturan ketenaga kerjaan masih rendah.
2. Tingkat Ekonomi
Berikut di paparkan jumlah penduduk miskin dan laju pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta tahun 2007
– 2010.
54
Badan Pengelola Lingkungan Hidup bplhd.jakarta.go.id diunduh pada 5 September 2014
46
Tabel 3.2 Jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta tahun 2007 - 2010
NO Tahun
Penduduk miskin 1
2007 4,48
2 2008
4,29 3
2009 3,62
4 2010
3,48 5
2011 3,75
6 2012
3,69 Sumber :
http:www.jakarta.go.idv2news201307tingkat-kemiskinan-di-dki-jakarta- maret-2013 diunduh pada 29 Desember 2014
Tabel 3.3 Laju pertumbuhan Ekonomi di DKI Jakarta tahun 2007 - 2010
No Tahun
Laju perekonomian 1
2007 6,44
2 2008
6,22 3
2009 5,01
4 2010
6,51 5
2011 6,70
47
6 2012
6,50 Sumber :
BI,BPS DKI Jakarta
Dari data diatas dapat di tarik sebuah kesimpulan bahwa jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta tidak stabil tetapi jumlah penduduk miskin terdapat pada tahun
2007. Dengan demikian Laju perekonomian di DKI Jakarta tiap tahun berdampak tidak stabil tetapi laju perekonomian paling tinggi pada tahun 2011.
3. Jumlah Kecamatan dan Kelurahan.
Berikut dipaparkan jumlah kecamatan dan kelurahan berdasarkan wilayah di DKI Jakarta.
Tabel 3.4 Jumlah Kecamatan dan Kelurahan di DKI Jakarta tahun 2008
No Wilayah Jumlah
Kecamatan Jumlah
Kelurahan Kepulauan
1 Wilayah administrasi
Jakarta Selatan 10
65
2 Wilayah administrasi
Jakarta Timur 10
64
3 Wilayah administrasi
Jakarta Barat 8
56