30
3. Asuransi pendidikan
Asuransi pendidikan memberikan jaminan dan perlindungan kepada orang yang sedang menempuh pendidikan, biasanya diberikan kepada anak-anak. Asuransi
ini biasanya diberikan bersamaan dengan asuransi jiwa. 4.
Asuransi kerugian Asuransi ini disebut juga Non Life Insurance yang diatur dalam Undang
Undang No.2 tahun 1992 untuk menanggulangi kerugian atas suatu usaha. Macam-macam asuransi ini adalah:
a. Asuransi kebakaran, yaitu asuransi terhadap proteksi atas kerugian yang
disebabkan oleh kebakaran, biasanya untuk kantor,rumah, hotel dan lain- lain.
b. Asuransi pengangkutan, yaitu asuransi terhadap proteksi selama
pengangkutan barang, baik lewat jalur darat, laut, maupun udara. Asuransi ini ada macamnya juga, yaitu asuransi kendaraan dan asuransi kecelakaan.
Ada juga jenis asuransi lainnya yang ada di Indonesia seperti asuransi pensiun, asuransi rumah, asuransi kendaraan, asuransi syariah, asuransi perjalanan, dan
asuransi investasi.
2.3 Asuransi Kesehatan
Jenis ini adalah asuransi yang paling banyak dan mudah ditemui. Asuransi kesehatan biasanya diselenggarakan oleh perusahaan asuransi sosial, perusahaan
asuransi jiwa, dan perusahaan asuransi umum. Pada tahun 2009, ada sekitar 116,8 juta penduduk dari jumlah penduduk sekitar 230 juta penduduk Indonesia yang
Universitas Sumatera Utara
31
memiliki asuransi kesehatan disediakan oleh PT Askes Indonesia, PT Jamsostek, PT Asabri, program Jamkesmas, atau asuransi lain. Sedangkan pada tahun 2010, ada
sekitar 120,2 juta penduduk dari jumlah penduduk sekitar 237 juta penduduk Indonesia yang memiliki asuransi kesehatan yang disediakan oleh perusahaan
asuransi diatas juga.
Asuransi kesehatan adalah salah satu jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin biaya kesehatan baik dalam pengobatan kesehatan ataupun
perawatan kesehatan para anggota asuransi tersebut. Pada umumnya, jenis perawatan yang ditawarkan perusahaan asuransi hanya perawatan bentuk rawat inap dan rawat
jalan. Pada umumnya perusahaan asuransi yang menyelenggarakan program asuransi kesehatan akan bekerja sama dengan rumah sakit baik secara langsung maupun
melalui institusi perantara untuk menyelenggarakan perawatan kesehatan.
Asuransi rawat jalan meliputi biaya dokter, biaya diagnosislab, dan biaya obat. Biasanya, besar biaya yang ditanggung ditentukan dengan limit maksimum
untuk setiap komponen per kunjungantahun dan frekuensi maksimum kunjungan dalam satu tahun. Ada pembatasan yang diberlakukan perusahaan asuransi, yaitu
mewajibkan rujukan dokter umum sebelum kunjungan ke dokter spesialis dan juga pembatasan dimana pertanggungan hanya diberikan bila pelayanan kesehatan
dilakukan oleh penyedia layanan yang terdaftar. Asuransi rawat jalan biasanya hanya merupakan manfaat tambahan dari asuransi rawat inap. Sedangkan asuransi rawat
inap meliputi biaya rawat inap di rumah sakit, seperti biaya kamar, jasa dokter, obat-
Universitas Sumatera Utara
32
obatan, laboratoriumpenunjang diagnostik, pembedahan, dll. Penggolongan asuransi rawat inap ini dilakukan berdasarkan kelas kamar.
Ada berbagai alasan masyarakat menolak untuk mengikuti sebuah asuransi, salah satunya karena masyarakat menganggap kalau asuransi itu seperti bentuk
taruhan yang berlaku selama adanya ikatan. Taruhan ini seperti adanya perbedaan biaya yang dibayar masyarakat terhadap perusahaan asuransi dibandingkan dengan
jumlah kejadian yang akan diterima masyarakat. Kejadian ini seperti taruhan yang berbanding 1 dengan 10, dimana masyarakat hanya sekali mengalami kejadian yang
perlu asuransi sedangkan yang sudah dibayar masyarakat ke perusahaan asuransi sudah sepuluh kali. Hal inilah yang ada di pikiran beberapa orang sehingga susah
untuk ikut asuransi.
Sebenarnya, asuransi menjadi cara untuk mengelola risiko dan upaya preventif untuk mencegah ketidakmampuan penduduk membiayai pelayanan medis
yang mahal. Setiap orang memiliki kesempatan sakit yang tidak pasti, dan menyebabkan adanya biaya untuk membayar upaya pemulihan sakit tersebut.
Biasanya, masyarakat tidak menyediakan biaya untuk pelayanan kesehatan setiap bulannya di dalam rumahnya. Sehingga masyarakat akan kesulitan saat terjadi
kesakitan mendadak dan tidak ada biaya. Oleh karena itu, perusahaan asuransi kesehatan mengelola asuransi kesehatan untuk risiko-risiko negatif, seperti
memastikan adanya penggantian biaya pemulihan kesehatan saat sakit. Perusahaan asuransi akan memperhitungkan risiko yang melanda masyarakat untuk menghitung
besar premi yang harus dibayarkan seseorang.
Universitas Sumatera Utara
33
Risiko-risiko yang dapat diasuransikan pada asuransi kesehatan adalah: 1.
Risiko yang bersifat murni pure, yaitu risiko yang spontan, tidak dibuat- buat, tidak disengaja, atau dicari-cari dan tidak dapat dihindari dalam jangka
pendek. Risikonya ini memang timbul karena sebuah kebetulan atau kecelakaan. Contohnya, penyakit kanker yang membutuhkan perawatan yang
lama dan mahal, serta tidak pernah diharapkan oleh si penderita. Sehingga penyakit ini dapat diasuransikan.
2. Risiko yang bersifat definitif, yang berarti bahwa risiko dapat ditentukan
kejadiannya secara pasti dan jelas serta dapat dipahami berdasarkan bukti kejadiannya. Contohnya, sakit dan kematian dibuktikan dengan surat
keterangan dari dokter, dan kecelakaan lalu lintas dibuktikan dengan surat keterangan polisi.
3. Risiko bersifat statis, yaitu probabilitas kejadian relatif statis atau konstan
tanpa dipengaruhi perubahan politik dan ekonomi negara. Contohnya, penyakit kanker relatif statis dan tidak dipengaruhi keadaan ekonomi dan
politik, walaupun untuk jangka panjang risiko serangan jantung dipengaruhi keadaan ekonomi karena makanan yang dikonsumsi.
4. Risiko berdampak finansial, yang dapat diasuransikan karena dapat
diperhitungkan finansialnya. Contohnya, pada kecelakaan yang menyebabkan ada biaya perawatan dan kehilangan penghasilan akibat meninggal atau cacat,
maka segalanya akan ditanggung pihak asuransi. 5.
Risiko measurable atau quantifiable, yaitu risiko dapat diperhitungkan secara akurat. Contohnya, seseorang yang sakit dapat menerangkan lokasi terjadi,
Universitas Sumatera Utara
34
waktu kejadian, jenis penyakit, tempat perawatan, dan biaya yang dibutuhkan, maka biaya yang dibutuhkan dapat ditanggung oleh pihak asuransi.
6. Risiko besar, dimana derajat risiko itu relatif dan dapat berbeda setiap tempat
dan waktu. Besar risiko yang dapat ditanggung oleh pihak asuransi harus memenuhi syarat ukuran yang ditawarkan pihak asuransi. Biasanya, asuransi
kesehatan akan menjamin pelayanan kesehatan secara komprehensif karena adanya kaitan risiko dengan biaya yang kecil dan pelayanan yang perlu biaya
besar. Contohnya, seseorang yang menderita DBD akan ditanggung pengobatannya hingga ke pengobatan lanjutan.
Manfaat asuransi kesehatan adalah: 1.
Mendekatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, 2.
Mengubah peristiwa tidak pasti menjadi pasti dan terencana, 3.
Membantu mengurangi risiko perorangan ke risiko sekelompok orang dengan cara perangkuman risiko.
Dengan asuransi ini, terjadilah sikap saling tolong menolong, yakni yang sehat menolong yang sakit dan yang kaya membantu yang miskin.
Ada bermacam-macam asuransi kesehatan, seperti asuransi kesehatan perorangan, asuransi kesehatan keluarga, dan asuransi kesehatan karyawan
perusahaan. Namun asuransi kesehatan yang sering digunakan adalah kedua macam proteksi asuransi berikut ini.
1. Asuransi yang menyediakan perlindungan rawat inap di rumah sakit, terdiri
atas dua macam.
Universitas Sumatera Utara
35
a. Proteksi dengan sistem kartu klaim dengan kwitansi asli, yang berarti
bahwa bila dirawat inap maka pembayarannya cukup dengan menunjukkan kartu provider, sehingga seluruh biaya rumah sakit ditanggung asuransi.
Kelas perawatan disesuaikan dengan premi yang dibayar. Proteksi ini cocok bagi pegawai swasta, wiraswasta atau pekerja lepas yang belum mempunyai
proteksi rawat inap. b.
Proteksi dengan sistem reimbursement, yang berarti bahwa bila saat dirawat, terlebih dahulu membayar seluruh biaya rumah sakit, lalu diklaim ke pihak
asuransi. Proteksi ini berupa tunjangan rawat inap harian. Misalnya, bila dirawat lima hari, maka lima hari itu dikalikan dengan besar tunjangan per
hari. Proteksi ini cocok untuk orang yang sudah mempunyai asuransi dari perusahaan, karena proteksi reimbursement ini hanya untuk menambah
kekurangan biaya rawat inap saja. 2.
Proteksi terhadap penyakit kritis. Proteksi ini cocoknya bagi orang dewasa yang umurnya di atas 40 tahun karena sudah rentan terkena berbagai penyakit. Ada
dua macam proteksi ini. a.
Proteksi sakit kritis, yang berarti hanya memberi proteksi saat penyakit sudah mencapai stadium kritis. Bila masih stadium awal dan menengah
maka belum bisa diklaim. Namun, jika meninggal dunia dan belum pernah klaim, maka asuransi penyakit kritis ini bisa menjadi santunan meninggal
ke ahli waris. b.
Proteksi sakit kritis di semua stadium, yang berarti memberi proteksi sakit kritis mulai dari stadium awal, menengah, hingga akhir. Namun, jika
Universitas Sumatera Utara
36
meninggal dunia dan tidak pernah diklaim, maka asuransi ini tidak bisa memberi santunan meninggal ke ahli waris.
2.4 Asuransi Kesehatan di Indonesia