53
2.8.2 Faktor Memengaruhi Persepsi Masyarakat
Menurut Sears, dkk 1999 dalam Asna 2010, persepsi manusia didominasi oleh dua asumsi berikut ini.
1. Proses pembentukan kesan dianggap agak bersifat mekanis dan cenderung
hanya memantulkan sifat manusia yang memberi stimulus. 2.
Proses itu berada dibawah dominasi perasaan atau evaluasi dan bukan oleh pikiran atau kognisi.
Pembentukan kesan itu secara mekanis memantulkan terkumpulnya informasi dalam pikiran seseorang. Hal ini disebabkan banyak faktor yang dapat membentuk persepsi
dan bisa juga memutar balikkan persepsi seseorang. Menurut Robbins 2001 dalam Notoatmodjo 2010 bahwa faktor-faktor itu dapat berada pada pihak pelaku persepsi
perceiver, pada objeknya, atau pada konteks situasi dimana persepsi itu dilakukan. Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi seseorang menurut Baltus 1983
dalam Asna 2010 adalah: 1.
Kemampuan dan keterbatasan fisik dan alat indra dapat memengaruhi persepsi untuk sementara waktu atau permanen,
2. Kondisi lingkungan,
3. Pengalaman masa lalu,
4. Kebutuhan dan keinginan, yang dapat membuat seseorang berfokus pada hal
yang dibutuhkan dan diinginkan tersebut,
Universitas Sumatera Utara
54
5. Kepercayaan, prasangka, dan nilai, individu akan lebih memperhatikan dan
menerima orang lain yang memiliki kepercayaan dan nilai yang sama dengannya.
Persepsi sangat tergantung pada penginderaan data, dan kognitif seorang individulah
yang menyaring,
menyederhanakan, dan
mengubah hasil
penginderaannya menjadi lebih sempurna. Persepsi dapat diartikan sebagai suatu penilaian untuk berperilaku secara nyata dan disalurkan melalui emosi ataupun
motivasi. Seseorang dalam memandang suatu hal seperti benda, perbuatan, atau yang lain, akan selalu mempunyai pendapat atau pandangan tersendiri. Pandangannya
tersebut mungkin sama atau berbeda dengan pandangan orang lain. Hal ini dikarenakan pandangan seseorang itu dipengaruhi oleh banyak faktor yang datang
dari luar dirinya eksternal maupun dari dalam dirinya internal. Sementara persepsi merupakan hal internal yang dilakukan oleh individu
untuk memilih, mengevaluasi, dan mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan eksternal. Oleh karena itu, persepsi ini kental dengan ekspresi yang dikeluarkan
seseorang untuk menanggapi segala rangsangan dari luar dirinya. Persepsi harus mampu memberikan makna terhadap rangsangan yang ditentukan oleh faktor internal
dan eksternal. Faktor internal ini tergantung pada proses pemahaman suatu hal, termasuk didalamnya sistem nilai, tujuan, kepercayaan, dan tanggapannya terhadap
hasil yang dicapai. Sedangkan faktor eksternal tergantung hal yang diberikan lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
55
Menurut Prasetijo 2005, beberapa faktor yang memengaruhi pembentukan persepsi seseorang adalah:
1. Faktor internal
a. Pengalaman,
b. Kebutuhan saat itu,
c. Nilai-nilai yang dianut,
d. Pengharapan,
2. Faktor eksternal
a. Tampakan produk,
b. Sifat-sifat stimulus,
c. Situasi lingkungan.
Menurut Notoatmodjo 2005, ada dua faktor yang memengaruhi persepsi, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah faktor yang melekat
pada objeknya, dan faktor internal adalah faktor yang terdapat pada orang yang mempersepsikan stimulus tersebut.
1. Faktor eksternal
a. Kontras
Merupakan cara termudah untuk menarik perhatian baik kontras warna, ukuran, bentuk, dan gerakan. Contohnya adalah iklan yang dibuat
perusahaan iklan dengan menggunakan papan iklan yang besar akan tampak lebih menarik perhatian daripada yang kecil dan polos.
Universitas Sumatera Utara
56
b. Perubahan intensitas
Merupakan cara untuk menarik perhatian seperti perubahan suara yang tiba-tiba keras atau perubahan cahaya yang tiba-tiba menyilaukan.
c. Pengulangan
Proses ini membuat stimulus yang pada awalnya tidak masuk dalam rentang perhatian, menjadi perhatian bagi orang. Contohnya, bunyi
sirene mobil ambulans yang berulng-ulang akan segera menarik perhatian dibandingkan suara mobil lain yang sama-sama sedang
berjalan di jalanan. d.
Sesuatu yang baru Suatu stimulus yang baru akan lebih menarik perhatian daripada sesuatu
yang telah diketahui. Contohnya, cara terapi kesehatan yang baru dan berbeda dibandingkan terapi biasa akan segera menarik perhatian orang.
e. Sesuatu yang menjadi perhatian orang banyak
Suatu stimulus yang menjadi perhatian orang banyak akan menarik perhatian orang lain juga. Contohnya, ada suatu kurumunan orang di
suatu tempat akan membuat orang lain tertarik untuk ikut melihat apa yang dilihat oleh kurumunan orang tersebut.
2. Faktor internal
a. Pengalaman dan pengetahuan
Pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki seseorang merupakan faktor yang sangat berperan dalam menginterpretasikan stimulus yang
diperoleh. Pengalaman masa lalu atau yang telah dipelajari akan
Universitas Sumatera Utara
57
menyebabkan terjadinya perbedaan interpretasi. Contohnya, seorang anak yang pernah disuntik oleh dokter dan merasa sakit, akan cenderung
menangis dan menghindar dari dokter setiap bertemu dokter. Hal ini karena pengalaman disuntiknya yang sakit sebelumnya.
b. Harapan
Harapan terhadap sesuatu akan memengaruhi persepsi terhadap stimulus. Contohnya, ketika seseorang membawa pasien gawat darurat
ke rumah sakit dan dia melihat seseorang datang dengan jas putih, maka dia akan langsung mengira bahwa orang berjas putih itu adalah
dokternya. Bila orang tersebut bukan dokter, maka si pembawa pasien akan merasa kecewa dan segera mencari dokter.
c. Kebutuhan
Kebutuhan akan menyebabkan stimulus dapat masuk dalam rentang perhatian seseorang dan kebutuhan ini akan menyebabkan orang
tersebut menginterpretasikan stimuls secara berbeda. Contohnya, jika seseorang memiliki uang yang lebih dari biasanya, maka dia akan
merasa bahwa uang tersebut banyak sekali. Namun, ketika kebutuhan yang akan dibeli memiliki harga yang jauh lebih besar, maka uang yang
awalnya dirasakan banyak itu akan terasa sedikit. d.
Motivasi Motivasi akan memengaruhi persepsi seseorang, sehingga persepsi
setiap orang itu akan berbeda tergantung kepada sekuat apa motivasi yang dimilikinya. Contohnya, seseorang yang termotivasi untuk
Universitas Sumatera Utara
58
menjaga kesehatannya, maka dia akan menginterpretasikan rokok sebagai sesuatu yang negatif baginya.
e. Emosi
Emosi seseorang akan memengaruhi persepsinya terhadap stimulus yang ada. Jika emosi seseorang baik, maka situasi di sekitarnya akan terlihat
baik dan jika emosi seseorang jelek, maka situasi di sekitarnya terlihat jelek juga. Contohnya, jika seseorang merasa takut dengan operasi,
maka setelah operasi dia akan merasa lebih sakit dibandingkan orang yang tidak merasa takut dengan operasi.
f. Budaya
Seseorang dengan latar belakang budaya yang sama akan menginterpretasikan orang-orang dalam kelompoknya secara berbeda
dan cenderung menjadi lebih kritis. Namun, akan memersepsikan bahwa orang-orang di luar kelompoknya sama saja. Contohnya, kelompok satu
suku, satu lingkungan rumah, satu almamater, dan lain-lain. Jadi, dalam penelitian ini akan diteliti mengenai persepsi masyarakat terhadap
Jaminan Kesehatan Nasional yang baru diterapkan dengan keinginan masyarakat menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional tersebut.
Universitas Sumatera Utara
59
2.9 Peran Karakteristik terhadap Perilaku Kesehatan