3. Apakah terdapat hubungan antara faktor maternal pekerjaan ibu, usia ibu, pendidikan ibu, antenatal care, usia gestasi, konsumsi tablet Fe, paritas dan
riwayat ibu melahirkan BBLR pada kejadian BBLR di Indonesia tahun 2010-2013?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya faktor maternal yang berhubungan dengan kejadian BBLR di Indonesia berdasarkan data Riskesdas Tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya distribusi kejadian BBLR di Indonesia tahun 2010-2013. b. Diketahuinya distribusi frekuensi faktor maternal pekerjaan ibu, usia
ibu, pendidikan ibu, antenatal care, status kurang energi kronis KEK ibu, usia gestasi, konsumsi tablet Fe, paritas dan riwayat ibu melahirkan
BBLR pada kejadian BBLR di Indonesia tahun 2010-2013. c. Diketahuinya hubungan antara faktor maternal pekerjaan ibu, usia ibu,
pendidikan ibu, antenatal care, status kurang energi kronis KEK ibu, usia gestasi, konsumsi tablet Fe, paritas dan riwayat ibu melahirkan
BBLR dengan kejadian BBLR di Indonesia tahun 2010-2013.
E. Manfaat
penelitian 1.
Bagi Kementrian Kesehatan di Indonesia
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam pembuatan program pencegahan kejadian BBLR melalui intervensi pada
kesehatan maternal.
2. Bagi Dinas Kesehatan di Indonesia
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam memberikan
intervensi yang tepat dalam menyelesaikan masalah BBLR di masing-
masing wilayah kerja dinas kesehatan. 3.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan referensi terkait faktor maternal sebagai risiko dari kejadian BBLR di Indonesia sebagai dasar
pengembangan penelitian lebih lanjut.
F. Ruang
lingkup
Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi analitik dengan desain studi cross sectional menggunakan data Riset Kesehatan Dasar Riskesdas
Tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor maternal yang berhubungan dengan kejadian BBLR di Indonesia. Populasi dalam penelitian
ini adalah anak yang dilahirkan pada Januari 2010 hingga dilakukannya Riskesdas 2013. Sedangkan, sampel dalam penelitian ini adalah subjek yang
memenuhi kriteria inklusi maupun eksklusi eligible ada sebanyak 25.186 anak. Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa peminatan epidemiologi
program studi kesehatan masyarakat FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan analisis lanjutan dari data Riskesdas tersebut dilaksanakan pada bulan Juli-
Agustus 2015.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Berat Badan Lahir Rendah BBLR
Berat lahir adalah berat pertama janin atau bayi baru lahir yang diperoleh setelah lahir. Untuk kelahiran hidup, berat lahir sebaiknya diukur dalam satu
jam pertama kehidupan, sebelum terjadinya penurunan berat badan yang signifikan setelah melahirkan WHO, 2004. WHO mendefinisikan BBLR
adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram WHO, 2004. Adapun pengertian BBLR menurut Kementerian Kesehatan RI 2010a adalah
bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir. BBLR merupakan
indikator yang penting untuk mengukur kesehatan bayi karena adanya hubungan antara berat lahir dengan kematian maupun kesakitan pada bayi
OECD dan WHO, 2013.
B. Klasifikasi Berat Bayi Baru Lahir