55
BAB V HASIL
A. Prevalensi  Kejadian  Berat  Badan  Lahir  Rendah  BBLR  di  Indonesia
pada Tahun 2010-2013
Tabel  5.1  menyajikan  prevalensi  kejadian  Berat  Badan  Lahir  Rendah  pada anak  terakhir  yang  dilahirkan  ibu  dalam  tiap  rumah  tangga  pada  tahun  2010-
2013 di Indonesia adalah sebesar 5,2.
Tabel 5. 1 Prevalensi  Kejadian Berat Badan Lahir Rendah BBLR di Indonesia Tahun 2010-
2013 BBLR
Frekuensi n Persentase
Ya, berat lahir  2500 g 1.313
5,2 Tidak, berat lahir
≥ 2500 g 23.873
94,8
Jumlah 25.186
100,0
B. Distribusi  Frekuensi  Kejadian  Berat  Badan  Lahir  Rendah  menurut
Faktor Maternal di Indonesia Tahun 2010-2013
Beberapa  faktor  maternal,  pada  ibu  yang  melahirkan  anak  terakhir,  terkait dengan  BBLR  yang  dijelaskan  dalam  penelitian  ini,  antara  lain  adalah
pekerjaan  ibu,  usia  ibu  melahirkan,  pendidikan  ibu,  antenatal  care,  usia gestasi,  status  kurang  energy  kronis  KEK,  konsumsi  tablet  Fe,  paritas,  dan
riwayat  melahirkan  BBLR.  Frekuensi  faktor  maternal  yang  terkait  dengan kejadian BBLR pada penelitian ini disajikan pada Tabel 5.2.
Tabel 5. 2 Frekuensi Kejadian BBLR berdasarkan Faktor Maternal  di Indonesia Tahun 2010-2013
Variabel Berat Lahir
BBLR n
Tidak BBLR n
Pekerjaan ibu
1.  Bekerja 450 34,3
8.710 36,5 a.  PNSTNIPolriBUMD
65 14,7 1.320 15,4
b.  Pegawai swasta 75 17,0
1.459 17,0 c.  Wiraswasta
90 20,4 1.947 22,7
d.  PetaniNelayanBuruh 157 35,6
2.828 32,9 e.  Lainnya
54 12,2 1.039 12,1
2.  Tidak bekerja 863 65,7
15.163 63,5
Jumlah 1.313 100,0
23.873 100,0
Usia ibu melahirkan anak terakhir 1.  Berisiko,  20 tahun dan
atau   35 tahun 334 26,2
5.030 21,1 2.  Tidak berisiko, 20
– 35 tahun
969 73,8 18.843 78,9
Jumlah 1.313 100,0
23.873 100,0
Pendidikan ibu 1.  Tidak memiliki ijazah
sekolah 120 9,1
1.764 7,4 2.  Pendidikan dasar
649 49,4 11.252 47,1
3.  Pendidikan menengah 409 31,2
7.926 33,2 4.  Perguruan tinggi
135 10,3 2.931 12,3
Jumlah 1.313 100,0
23.873 100,0
Antenatal care 1.  Tidak melakukan
kunjungan 21  1,6
371  1,6 2.  Jumlah kunjungan 1-3
kali 186 14,4
2.717  11,5 3.
Jumlah kunjungan  ≥ 4 kali
1.084 84,0 20.609  87,0
Jumlah 1.291 100,0
23.697 100,0
Usia gestasi 1.  Bayi lahir  37 minggu
662 50,4 7.517 31,5
2. Bayi yang lahir ≥37
minggu 651  49,6
16. 356 68,5
Jumlah 1.313 100,0
23.873 100,0
Konsumsi tablet Fe 1.  Tidak pernah
103 9,8 1.721 9,1
2.  Ya,  90 hari 547 52,3
8.673 45,9 3.
Ya, ≥ 90 hari 396 37,9
8.495 45,0
Jumlah 1.046 100,0
18.889 100,0
Paritas 1.  Berisiko, Ibu melahirkan
581 44,2 8.159 34,2
Variabel Berat Lahir
BBLR n
Tidak BBLR n
1 orang anak dan atau ≥ 5 orang anak
2.  Tidak berisiko, ibu melahirkan 2-4 orang
anak 732 55,58
15,714 65.8
Jumlah 1.313 100,0
23.873 100,0
Riwayat Ibu melahirkan BBLR 1.  Ya, ada riwayat
melahirkan BBLR 9  0,7
36 0,2 2.  Tidak, ada riwayat
melahirkan BBLR 1.304  99,3
23.837 99,8
Jumlah 1.313 100,0
23.873 100,0
Berat  Badan  Lahir  Rendah  BBLR  lebih  banyak  terjadi  pada  ibu  yang tidak  bekerja  65,7  dan  pada  wanita  yang  melahirkan  di  usia  20-35  tahun
73,8.  Ibu  yang  bekerja  sebagai  PetaniNelayanBuruh  lebih  banyak melahirkan anak dengan berat  rendah daripada ibu dengan jenis pekerjainnya.
Di  samping  itu,  hampir  separuh  dari  proporsi  BBLR  menurut  tingkat pendidikan  ibu  terjadi  pada  ibu  dengan  tingkat  pendidikan  dasar,  meskipun
turut ditemukan juga kejadian BBLR pada tingkat pendidikan lainnya.  Namun, BBLR juga banyak ditemukan pada ibu  yang melakukan kunjungan  antenatal
care ≥ 4 kali 84,0 selama masa kehamilan.
Adapun  berdasarkan  usia  gestasi,  proporsi  kejadian  BBLR  hampir terdistribusi merata pada kelompok bayi yang lahir  37 minggu maupun
≥ 37 minggu.  Akan  tetapi,  lebih  dari  separuh  proporsi  BBLR  52,3  pada
penelitian  ini,  dilahirkan  dari  ibu  yang  mengkonsumsi  tablet  Fe    90  hari selama masa kehamilan. Selain itu, ibu multipara melahirkan 2-4 orang anak
lebih  banyak  melahirkan  BBLR  55,58  daripada  kelompok  paritas  ibu
lainnya. Di sisi lain, mayoritas kejadian BBLR 99, 3 terjadi pada ibu yang tidak memiliki riwayat melahirkan BBLR sebelumnya.
C. Hubungan Faktor Maternal dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah