F. Instrument penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Riskesdas 2013. Kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data terkait
faktor maternal pada kejadian BBLR terdiri dari Kuesioner Rumah Tangga dan Kuesioner Individu yang terdri dari riwayat kehamilan, serta persalinan.
G. Manajemen Data
Manajemen data merupakan salah satu bagian rangkaian kegiatan setelah pengumpulan data. Data yang masih mentah Raw data selanjutnya diolah
sehingga menjadi informasi yang akhirnya dapat digunakan untuk menjawab tujuan penelitian. Manajemen data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak
melalui tapan sebagai berikut: 1. Filter, yaitu menyaring data yang tidak dibutuhkan dalam penelitian.
Peneliti terlebih dahulu mengidentifikasi pertanyaan kuesioner Riskesdas 2013 yang dianggap berkaitan dengan faktor maternal pada kejadian
BBLR sesuai dengan referensi maupun penelitian terdahulu yang pernah dilakukan. Berikut Kode Variabel yang digunakan pada penelitian
Riskesdas 2013:
Tabel 4. 3 Variabel Penelitian
N Variabel
Kode Variabel Kuesioner
1. Berat Badan Lahir Rendah
BBLR IC28, IC29
RKD13 IND 2.
Pekerjaan Ibu B4K9, B4K10
RKD13 RT 3.
Usia Ibu melahirkan B4K7THN, IC19THN
RKD13 IND 4.
Pendidikan Ibu B4K8
RKD13 RT 5.
Antenatal care IC09, IC11A,IC11B,IC11C
RKD13 IND 6.
Usia Gestasi IC08
RKD13 IND 7.
Konsumsi tablet Fe IC14, IC15
RKD13 IND
N Variabel
Kode Variabel Kuesioner
8. Paritas
IB04, IB05B, IB05C, IB05D RKD13 IND
9. Riwayat melahirkan BBLR
IDRT, B1R6,B1R7, IC28, IC29 RKD13 RT RKD13
IND
2. Cleaning, pembersihan data dilakukan melalui tabulasi frekuensi dari masing-masing variabel yang diteliti, baik dependen BBLR maupun
independen pekerjaan ibu, usia ibu, pendidikan ibu, antenatal care, usia gestasi, konsumsi tablet Fe, paritas, dan riwayat melahirkan BBLR.
Analisa tabel frekuensi dilakukan agar dapat mengecek dan mendeteksi adanya ketidakkonsistenan data, mengetahui variasi data dan untuk
mengetahui adanya data yang missing. Adapun data missing ditemukan pada variabel kunjungan ANC sebanyak 190 data, di mana data missing
tersebut tidak ikut dianalisis dalam penelitian ini. Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan pemilihan jumlah sampel yang eligible terhadap kriteria
inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan sebelumnya. Jumlah sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.2.
3. Compute perhitungan, dilakukan melalui perhitungan pada variabel yang ada pada dataset sesuai dengan kebutuhan variabel penelitian. Adapun
variabel yang dilakukan perhitungan adalah sebagai berikut: a. Usia ibu melahirkan, variabel ini merupakan variabel baru yang dibuat
peneliti dimaksudkan untuk mengetahui usia ibu saat melahirkan anak yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Adapun perhitungan yang
dilakukan adalah dengan mengurangi usia ibu saat wawancara penelitian Riskesdas 2013 kode variabel: B4K7THN dengan tahun
anak dilahirkan kode variabel: IC19THN, sehingga dihasilkan selisih angka. Selanjutnya, angka tersebutlah yang dijadikan sebagai nilai dari
usia ibu saat melahirkan anak yang menjadi sampel penelitian ini. b. Antenatal care, pada dataset dilakukan penjumlahan seluruh kunjungan
antenatal pada tiap trimester kode: IC11A, IC11B, IC11C selama masa kehamilan pada pelayanan kesehatan, di mana hasil dari
penjumlahan tersebut akan dikelompokkan kembali. c. Paritas, pada dataset dilakukan penjumlahan pada variabel jumlah lahir
hidup kode variabel: IB04B, lahir mati kode variabel: IB04C, dan jumlah keguguran kode variabel: IB04D, di mana hasil dari
penjumlahan tersebut akan dikelompokkan kembali. 4. Recoding pengkodean ulang, dilakukan dengan membuat kode baru atau
pengkodean ulang pada beberapa variabel yang membutuhkan perubahan tertentu, hal ini untuk memudahkan pada saat anlisa data. Adapun variabel
pada dataset yang dikategorikan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu: a. BBLR, yang sebelumnya berupa data numerik dikelompokan menjadi
dua kategori, yakni 1. Ya, berat lahir 2500 gram dan 2. Tidak, berat lahir ≥ 2500 gram.
b. Pekerjaan ibu, yang sebelumnya terdiri dari empat kategori disederhanakan menjadi dua kategori, yakni 1. Bekerja dan 2. Tidak
bekerja. c. Usia ibu melahirkan, berdasarkan hasil perhitungan yang telah
dilakukan, selanjutnya dikelompokan menjadi dua kategori, yakni 1.
Berisiko, 20 tahun dan atau 35 tahun, dan 2. Tidak berisiko, 20-35 tahun.
d. Pendidikan ibu, pengkodean yang sebelumnya terdiri dari 1. tidak belum pernah sekolah dan 2. tidak tamat SDMI dikode ulang dan
dikelompokkan menjadi 1. Tidak memiliki ijazah sekolah. Sedangkan ibu yang menamatkan pendidikan di jenjang SD dan SMP, dikode
ulang dan dikelompokkan menjadi 2. Pendidikan dasar. Adapun untuk jenjang pendidikan ibu SMA dikode ulang menjadi 3. Pendidikan
Menengah. Ibu yang menamatkan pendidikan pada jenjang Diploma dan Perguruan Tinggi dikode ulang dan dikelompokkan kembali
menjadi 4. Pendidikan Tinggi. e. Antenatal care, berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan
terhadap variabel tersebut, selanjutnya dikelompokan menjadi tiga kategori, yakni 1. Tidak melakukan kunjungan, 2. Kunjungan 1-3 kali,
dan 3. Kunjungan ≥ 4 kali. f. Usia gestasi, yang sebelumnya berupa data numerik dikelompokan
menjadi dua kategori, yaitu 1. Bayi lahir 37 minggu dan 2. Bayi yang lahir ≥ 37 minggu.
g. Konsumsi tablet Fe, yang sebelumnya diperoleh melalui dua pertanyaan IC14, IC15, oleh peneliti dikode ulang dan
dikelompokkan kembali sehingga menjadi satu pertanyaan dengan bentuk pengkatagoriannya adalah 1. Tidak mengkonsumsi, 2. Ya, 90
hari, dan 3. Ya, ≥ 90 hari.
h. Paritas, berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, selanjutnya dikategorikan menjadi tiga kelompok, yakni 1. Berisiko,
melahirkan 1 orang anak dan atau melahirkan ≥ 5 orang anak, dan 2.
melahirkan 2-4 orang anak. i. Riwayat ibu melahirkan BBLR, merupakan variabel baru yang buat
oleh peneliti melalui penyaringan pada sampel yang memiliki hubungan saudara adik-kakak dan dianalisis terkait dengan riwayat
ibu melahirkan BBLR, di mana selanjutnya dikategorikan menjadi 2 kelompok, yakni: 1. Ya, ada riwayat melahirkan BBLR dan 2. Tidak,
ada riwayat melahirkan BBLR.
H. Analisis data