Perumusan Masalah Kerangka Konseptual

menunjukkan adanya indikasi bahwa harga pasar dari PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk dan Indosat, Tbk tidaklah wajar. Calon investor maupun investor tentunya sangat berkepentingan terhadap informasi penilaian kewajaran dari harga saham yang akan maupun sudah dimilikinya sehingga dapat mengambil keputusan investasi yang tepat dalam arti yang menguntungkan. Dengan melihat perbandingan antara pergerakan dividen yang tidak sesuai dengan pergerakan harga pasar saham maka penelitian ini ingin mengkaji lebih dalam apakah harga saham pada sektor telekomunikasi sama atau tidak dengan nilai kewajaran saham dengan mengambil judul “Penilaian Kewajaran Harga Saham dengan Pendekatan Analisis Fundamental Pada Sektor Telekomunikasi di BEI” . Untuk melihat nilai kewajaran saham pada penelitian ini akan digunakan Dividend Discount Model pertumbuhan supernormal dan dengan melihat nilai bukunya book value.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: a. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara harga pasar saham dengan harga intrinsik saham Indosat,Tbk tahun 2003-2007 yang dihitung dengan Dividend Discount Model pertumbuhan supernormal? b. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara harga pasar saham dengan harga intrinsik saham PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk tahun Universitas Sumatera Utara 2003-2007 yang dihitung dengan Dividend Discount Model pertumbuhan supernormal? c. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara harga pasar saham dengan nilai buku Indosat,Tbk tahun 2003-2007? d. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara harga pasar saham dengan nilai buku PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk tahun 2003-2007?

C. Kerangka Konseptual

Investor dalam memutuskan membeli maupun menjual saham akan dipengaruhi oleh penilaiannya terhadap harga saham tersebut. Penilaian investor terhadap saham adalah untuk mengetahui apakah jumlah yang akan datang lebih besar dibandingkan biaya untuk memperolehnya. Tiga jenis nilai dalam penilaian saham yaitu: nilai buku, nilai pasar dan nilai intrinsik. Nilai buku book value adalah kekayaan bersih perusahaan yang dilaporkan di neraca Bodie dkk : 2006. Menurut Jogiyanto 2003: 82 nilai buku perlembar saham menunjukkan aktiva bersih net assets yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Nilai pasar berbeda dengan nilai buku. Jika nilai buku merupakan nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan, maka nilai pasar adalah harga saham yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Sedangkan nilai intrinsik adalah nilai saham yang sebenarnya atau seharusnya terjadi. Harga pasar walaupun tetap dan identik bagi semua investor, namun nilai intrinsik dapat berbeda diantara investor tergantung pada seberapa Universitas Sumatera Utara optimistik mereka terhadap perusahaan. Karena terdapat banyak investor di pasar, maka mungkin ada banyak nilai intrinsik. Akan tetapi kita dapat berpikir dalam lingkup sekelompok investor rata-rata marginal yang tindakannya benar-benar menentukan harga pasar. Bagi investor rata-rata ini, harga pasar harus sama dengan harga intrinsik saham. Jika tidak, disekuilibrium akan muncul, serta pembelian dan penjualan dipasar akan mengubah harga pasar sampai harga pasar sama dengan harga intrinsik Brigham dan Houston, 2006:361. Harga saham yang merupakan harga yang terbentuk dibursa saham seringkali berbeda dengan nilai intrinsiknya. Semakin jauh perbedaan tersebut, mencerminkan terlalu sedikitnya informasi yang mengalir ke bursa efek, maka harga saham tersebut cenderung dipengaruhi oleh tekanan psikologi pembeli dan penjual tindakan irasional Medpress Teamwork, 2000:58. Selain itu perbedaan antara nilai intrinsik dan harga pasar juga disebabkan oleh adanya unsur permainan yang dilakukan oleh spekulator untuk mendapat keuntungan dalam waktu singkat sehingga harga pasar dapat naik atau merosot tajam. Spekulator adalah investor yang orientasinya berjangka pendek atau sangat pendek Koetin, 1997:411 Penilaian terhadap saham dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah analisis fundamental. Teknik penilaian saham dengan menilai fundamental perusahaan adalah beranjak dari resiko yang akan timbul dan dialami oleh para investor atas kemungkinan terjadinya fluktuasi harga price volatulity. Pendekatan penilaian saham dengan analisis fundamental menyatakan bahwa saham memiliki nilai intrinsik nilai yang seharusnya Universitas Sumatera Utara tertentu. Pendekatan dalam penentuan nilai intrinsik berdasarkan analisis fundamental yaitu: Dividend Discount Model . Analisis fundamental ini juga menggunakan Book Value per Shares Tandelilin, 2001:185. Jogiyanto 2003: 80 menyatakan bahwa mengetahui nilai pasar dan nilai intrinsik dari suatu saham dapat digunakan untuk mengetahui saham- saham mana yang murah, tepat nilainyawajar atau yang mahal. Nilai pasar yang lebih kecil dari nilai intrinsiknya menunjukkan bahwa saham tersebut dijual dengan harga yang murah undervalued, karena investor membayar saham tersebut lebih kecil dari yang seharusnya dia bayar. Bila nilai intrinsik saham sama dengan harga pasaran maka harga saham tersebut adalah wajartepat nilai correctly valued. Sedangkan jika nilai intrinsik lebih kecil dibandingkan dengan harga pasaran maka harga ditetapkan overvalued. Subekti 2006:36 menyatakan bahwa harga pasar yang lebih kecil dari nilai bukunya sudah pasti murah dan jika lebih besar maka saham tersebut termasuk mahal. Nilai buku book value dianggap sebagai nilai akuntansi saham sebuah perusahaan yaitu nilai asset perusahaan yang secara teoritis akan diterima oleh pemegang saham jika perusahaan tersebut dijualdilikuidasi. Dengan kata lain, nilai buku book value merupakan nilai dari sebuah perusahaan jika hanya mengambil aset serta laba ditahan sebagai perhitungan. Kerangka pemikiran yang telah diuraikan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber: Tambunan2007:89, Jogiyanto2003:80, Subekti 2006:36 D. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu masalah yang dihadapi, dimana kebenarannya masih harus dibuktikan sehingga dapat diterima atau ditolak. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu, a. Terdapat perbedaan yang signifikan antara harga pasar saham dengan harga intrinsik saham Indosat,Tbk tahun 2003-2007 yang dihitung dengan Dividend Discount Model pertumbuhan supernormal. b. Terdapat perbedaan yang signifikan antara harga pasar saham dengan harga intrinsik saham PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk tahun 2003-2007 yang dihitung dengan Dividend Discount Model pertumbuhan supernormal. c. Terdapat perbedaan yang signifikan antara harga pasar saham dengan nilai buku saham Indosat,Tbk tahun 2003-2007. HARGA PASAR SAHAM HARGA INTRINSIK SAHAM: Dividend Discount Model Pertumbuhan Supernormal Harga Nilai Buku Universitas Sumatera Utara d. Terdapat perbedaan yang signifikan antara harga pasar saham dengan nilai buku saham PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk tahun 2003-2007.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian