45 dari tahun 2006 maka kebijaksanaan pemberian dividen oleh Indosat,Tbk masih belum sebanding dengan harga pasarnya.
Strategi yang paling baik dilakukan dalam keadaan ini adalah menjual selling. Investor dianjurkan untuk tidak membeli saham karena harga yang
sudah tinggi akan segera turun sehingga akan merugikan investor terutama investor jangka pendek yang mengharapkan capital gain.
2. Penilaian Kewajaran Harga saham Indosat,Tbk dengan Book Value
Salah satu cara yang banyak dipergunakan untuk menilai saham adalah dengan menggunakan indikator perbandingan harga pasar dengan nilai buku
perusahaan price to book value ratio - PBV. Suatu saham dengan PBV kecil pada umumnya adalah lebih murah dibanding saham lain dengan PBV yang
lebih besar. Saham dengan PBV 1x atau lebih kecil sudah dapat dipastikan adalah saham yang murah undervalued. Jika PBV saham lebih besar dari 1x
adalah saham yang mahal Overvalued. Saham yang memiliki PBV satu artinya adalah bahwa saham tersebut memiliki nilai pasar yang sama dengan
nilai bukunya.
Tabel 4.1 Penilaian Kewajaran Harga Saham Indosat,Tbk dengan Book
Value tahun 2003-2007
Tahun Price to
Book Value Ratio x
Nilai buku Book
Value Rp Nilai pasar
Rp Valuation
2003 1.27
2990.35 9504.16
Overvalued 2004
2.30 2494.57
6585.42 Overvalued
2005 2.08
2672.68 5231.25
Overvalued
Universitas Sumatera Utara
2006 2.41
2797.56 5200
Overvalued 2007
2.95 3044.71
7166.67 Overvalued
Sumber: www.idx.co.id
Mey 2009, diolah Berdasarkan nilai BV saham Indosat,Tbk dapat diketahui bahwa saham
Indosat,Tbk adalah Overvalued karena PBV pada tiap tahunnya sejak 2003 sampai 2004 adalah lebih besar dari 1 artinya harga pasar jauh lebih besar
daripada harga bukunya. Sekalipun harga saham Indosat,Tbk menunjukkan penurunan terus-menerus bullis namun harga ini masih tetap mahal jika
dilihat dari rasio PBV. Dianjurkan untuk tidak membeli saham ini Karena dijual pada harga premium lebih mahal dari yang seharusnya.
Strategi yang dapat dilakukan pada kondisi overvalued adalah strategi menjual selling sehingga investor akan mendapatkan capital gain dari selisih
antara harga beli dengan harga jualnya. Untuk itulah investor harus membeli pada saat harga rendah dan menjual pada saat harga tinggi. Strategi
mempertahankan hold juga dapat dilakukan jika investor sudah bisa menentukan jangka waktu berinvestasi yang dapat mengurangi risiki akibat
fluktuasi harga. Pentingnya menetapkan time horizon jangka waktu berinvestasi
dengan pola investasi jangka panjang dalam setiap investasi karena jika investor misalkan membeli saham pada tahun 2005 dan menetapkan time
horizon 1 tahun maka sudah tentu investor akan menerima capital gain yang besar karena pada tahun 2006 harga saham naik walaupun ada kalanya turun.
Bila dibandingkan dengan Penilaian dengan DDM maka dapat dilihat bahwa kedua cara ini menunjukkan bahwa harga saham dari Indosat,Tbk
Universitas Sumatera Utara
adalah overvalued atau mahal. Penilaian dengan cara DDM menunjukkan dengan adanya penurunan dividen yang sangat besar menyebabkan harga wajar
saham menjadi kecil bahkan minus. Tentu saja hal ini juga mengakibatkan harga saham Indosat,Tbk menurun secara signifikan. Tidak hanya itu
penurunan ini juga mengakibatkan penurunan volume saham yang diperdagangkan. Penurunan harga saham yang sangat besar ini dimulai sejak
tahun 2004 dimana saham Indosat,Tbk sempat menyentuh level Rp 3850. Harga ini merupakan harga terendah sejak tahun 2003 sampai 2004.
2. PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk