gizi kurang sebanyak 17 anak 85,00 dan status gizi baik sebanyak 3 anak 15,00.
4.5.2. Status Gizi Anak Balita Berdasarkan Indeks BBTB Tabel 4.14. Distribusi Kelompok Umur Anak Balita Penderita Diare Di Ruang
Anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Berdasarkan Status Gizi BBTB
Status Gizi BBTB Normal Kurus
NO UMUR
BULAN n n
N 1. 12-24
6 54,55 5 45,55
11 100,00 2. 25-59
16 80,00 4 20,00
20 100,00 JUMLAH 22
70,97 9
29,03 31
100,00
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa status gizi anak balita pada kelompok umur 12-24 bulan dengan kategori normal sebanyak 6 anak 54,55 dan 5 anak balita
45,45 dengan kategori kurus. Pada kelompok umur 25-59 bulan yaitu sebanyk 16 anak 80,00 dengan status gizi BBTB kategori normal dan 4 anak 20,00 status
gizi dengan kategori kurang.
4.5.3. Lamanya Kejadian Diare Pada Anak Balita Penderita Diare Di Ruang
Anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai
Tabel 4.15. Distribusi Lamanya Kejadian Diare Pada Anak Balita Penderita Diare Di Ruang Anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai
Berdasarkan Status Gizi BBU
Status Gizi BBU Baik Kurang
NO KEJADIAN
DIARE HARI
n n N
1. 1 7
77,8 2
22,2 9 100,00 2. 1 0
00,0 8
100,0 8 100,00
3. 1 0
00,0 14
100,0 14 100,00
JUMLAH 7 22,6
24 77,4
31 100,00
Tabel 4.15 dapat dilihat lamanya kejadian diare 1 hari sebanyak 7 anak 77,8 status gizi terkategori baik dan 2 anak 22,2 status gizi terkategori
Rusmiati : Gambaran Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Anak Balita Penderita Diare Di Ruang Anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Tahun 2008, 2008
USU Repository © 2008
kurang. Kejadian diare 1 hari sebanyak 8 anak 100 status gizi terkategori kurang. Pada kejadian diare 1 hari sebanyak 14 anak 100 status gizi terkategori kurang.
Tabel 4.16. Distribusi Lamanya Kejadian Diare Pada Anak Balita Penderita Diare Di Ruang Anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai
Berdasarkan Status Gizi BBTB
Status Gizi BBTB Normal Kurus
NO KEJADIAN
DIARE HARI
n n N
1. 1 7
77,8 2
22,2 9 100,00 2. 1 8
100,0 00,0
8 100,00 3.
1 7 50,0
7 50,0
14 100,00 JUMLAH 22
71,0 9
29,0 31 100,00
Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa lamanya kejadian diare 1 hari sebanyak 7 anak 77,8 status gizi terkategori normal dan sebanyak 2 anak 22,2 status gizi
terkategori kurang. Kejadian diare 1 hari sebanyak 8 anak 100 status gizi terkategori normal. Pada kejadian diare 1 hari sebanyak 7 anak 50 status gizi
terkategori normal dan sebanyak 7 anak 50 status gizi terkategori kurus.
Rusmiati : Gambaran Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Anak Balita Penderita Diare Di Ruang Anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Tahun 2008, 2008
USU Repository © 2008
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Pola Konsumsi Pangan Anak Balita Penderita Diare Di Ruang Anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak balita penderita diare di ruang
anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai sebanyak 11 anak balita 35,48 berumur 12-24 bulan dan 20 anak balita 64,52 berumur 25-59 bulan. Pola
konsumsi pangan anak balita penderita diare menurut susunan makanan sebagian besar kategori tidak lengkap. Hasil penelitian dapat dilihat dari 31 anak balita
penderita diare di ruang anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai terdapat 15 anak balita 48,39 yang susunan makanannya kategori lengkap dan 16 anak balita
51,61 susunan makanannya tidak lengkap atau tidak mengikuti pola makan empat sehat lima sempurna, sehingga tidak menutup kemungkinan anak balita kurang
mendapat asupan gizi yang sesuai kebutuhan. Berdasarkan hasil penelitian tentang susunan makanan anak balita penderita
diare kelompok umur 12-24 bulan kategori lengkap sebesar 36,36 dan kategori tidak lengkap sebesar 63,64. Anak balita penderita diare pada kelompok umur 12-
24 bulan pada umumnya ASI tidak diberikan lagi dengan alasan air susu ibu tidak ada dan menurut pemikiran ibu bahwa pada umur tersebut ASI tidak perlu lagi
diberikan karena makanan yang diberikan sudah dapat memenuhi zat gizi yang dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan balitanya.
Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa anak balita penderita diare kelompok umur 25-59 bulan susunan makanan kategori lengkap sebesar 55,00 dan
kategori tidak lengkap sebesar 45,00. Makanan yang dikonsumsi anak balita
Rusmiati : Gambaran Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Anak Balita Penderita Diare Di Ruang Anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Tahun 2008, 2008
USU Repository © 2008
penderita diare pada kelompok umur 25-59 bulan adalah nasi, sayur, lauk pauk dan buah-buahan seperti halnya makanan orang dewasa, sedangkan susu jarang sekali
diberikan karena ketidakmampuan keluarga untuk membelinya. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa penghasilan kepala keluarga anak balita penderita
diare rata-rata Rp. 500.000 – 1.000.000 per bulan yaitu sebesar 61,29 sehingga daya beli rendah dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan makanan yang
tersedia disesuaikan dengan ekonomi yang ada. Berdasarkan hasil penelitian tentang pola konsumsi pangan anak balita
penderita diare pada kelompok umur 12-24 bulan menurut frekuensi makan kategori baik diperoleh sebesar 27,27 dan kategori tidak baik sebesar 72,73. Hal ini
disebabkan karena anak balita yang berumur 12-24 bulan bersifat konsumen pasif yaitu makanan yang dikonsumsi tergantung pada apa yang disediakan oleh ibunya.
Sedangkan pada kelompok umur 25-59 bulan frekuensi makan kategori baik sebesar 25,00 dan kategori tidak baik sebesar 75,00. Hal ini disebabkan karena anak
balita kurang mau makan nasi tetapi lebih suka mengkonsumsi makanan kecil dan hal ini juga dipengaruhi oleh kebiasaan ibu memberikan uang jajan kepada anak
sehingga frekuensi kurang diperhatikan. Kelompok umur 25-59 bulan bersifat konsumen aktif yaitu mereka sudah dapat memilih makanan yang disukainya.
Sebaiknya ditanamkan kepada mereka tentang makanan berguna bagi kesehatan dirinya.
Frekuensi makanan kecil sebaiknya diberikan 2 kali sehari yakni pada pukul 10.00 wib dan 16.00 wib. Pada kenyataannya anak balita bisa jajan lebih dari 3 kali
sehari. Jajanan yang sering dikonsumsi anak balita penderita diare adalah kerupuk, manisan dan gorengan dengan kandungan gizi yang rendah. Disamping itu makanan
Rusmiati : Gambaran Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Anak Balita Penderita Diare Di Ruang Anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Tahun 2008, 2008
USU Repository © 2008
tersebut mengandung pengawet, pewarna dan pemanis juga tidak terjamin kebersihannya yang dapat berdampak tidak baik bagi kesehatan. Hal inilah yang
membuat anak cepat kenyang dan malas untuk makan. Frekuensi makan pada anak balita penderita diare, makan dengan nasi lembek dan makan nasi biasa makanan
keluarga sebaiknya 3 kali sehari dengan jumlah yang cukupAsydhad, L.A., Mardiah, 2006.
Menurut Ariati, 2006 frekuensi makan anak balita sebaiknya dilakukan sesuai dengan pola makan keluarga dengan susunan makanan lengkap meliputi :
makan pagi pukul 07.00-08.00 Wib, makan siang pukul 12.00-13.00 Wib dan makan malam pukul 18.00-19.00 Wib, sebelum tidur, susu pukul 20.00-21.00
Wib. Dengan membagi pola makan ini kebutuhan makan anak akan terpenuhi dalam satu hari. Jenis makanan selinganpun harus diperhatikan yaitu mengandung sumber
tenaga, sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur.
5.2. Jumlah Konsumsi Energi dan Protein Anak Balita Penderita Diare Di