Gambaran Klinis Penilaian Derajat Dehidrasi Penatalaksanaan

- Cacing : Ascaris, Trichuris, Strongiloides, Oxyuris. b. Faktor Malabsorbsi : - Malabsorbsi karbohidrat intoleransi laktose - Malabsorbsi lemak - Malabsorbsi protein c. Faktor Makanan - Makanan basi - Makanan beracun akibat terkontaminasi bahan-bahan kimia dan kuman penyebab diare - Alergi terhadap makanan d. Faktor Immunodefisiensi

2.3. Gambaran Klinis

Awalnya penderita cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare, tinja makin cair, mungkin disertai darah dan lendir, anus dan sekitarnya lecet karena terlalu sering defekasi dan tinja makin asam akibat makin banyak asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak diabsorbsi oleh usus selama diare. Gejala muntah dapat terjadi sebelum dan sesudah diare karena lambung turut meradang atau akibat gangguan asam basa dan elektrolit Suriadi, Yuliani R, 2001.

2.4. Penilaian Derajat Dehidrasi

Menurut Mansjoer, A. dkk, 2000, derajat dehidrasi penderita diare dapat digolongkan kedalam tiga kelompok seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 2.1. Penilaian Derajat Dehidrasi Rusmiati : Gambaran Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Anak Balita Penderita Diare Di Ruang Anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008 Diare Tanpa Dehidrasi Diare Dengan Dehidrasi Ringan Sedang Diare Dengan Dehidrasi Berat - Keadaan umum baik dan sadar - Nadi normal : 120 xi - Mata normal dan air mata ada - Mulut dan lidah basah - Minum bisa dan tidak merasa haus - Turgor kulit kembali cepat - Keadaan umum gelisah dan rewel - Nadi : 121-140 xi - Mata cekung dan air mata tidak ada - Mulut dan lidah kering - Merasa haus dan ingin minum banyak - Turgor kulit kembali lambat - Keadaan umum lesu, lunglai atau tidak sadar - Mata sangat cekung dan air mata tidak ada - Mulut dan lidah sangat kering - Malas minum atau tidak bisa minum - Turgor kulit kembali sangat lambat Sumber : Mansjoer, A. dkk, 2000

2.5. Penatalaksanaan

Prinsip dalam tatalaksana penderita diare yaitu : a. Pemberian cairan rehidrasi. Penatalaksanaan diare berdasarkan derajat dehidrasi yaitu : - Diare tanpa dehidrasi : Dalam kondisi ini penderita dilakukan perawatanpengobatan di rumah dengan memberi anak lebih banyak cairan daripada biasanya untuk mencegah dehidrasi. Gunakanlah cairan rumah tangga yang dianjurkan seperti cairan oralit, air tajin, minuman yoghurt atau air matang. Berikan larutan ini sebanyak anak mau, teruskan pemerian larutan ini hingga diare berhenti. Beri anak makanan untuk mencegah kurang gizi teruskan ASI atau susu yang biasa diberikan, anak ≥ 6 bulan diberikan bubur atau campuran tepung lainnya bila mungkin dicampur dengan kacang-kacangan, sayur, daging atau ikan. Beri sari buah segar atau pisang halus untuk menambah kalium. Dorong anak untuk makan, berikan makanan sedikitnya enam kali sehari. Berikan makanan yang sama setelah diare berhenti dan berikan makanan tambahan setiap hari selama 2 minggu. Rusmiati : Gambaran Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Anak Balita Penderita Diare Di Ruang Anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008 - Diare dengan dehidrasi ringan atau sedang : Umur ≥ 1-5 tahun, 600 ml pada 3 jam pertama. Bila anak menginginkan lebih banyak oralit berikanlah, anjurkan ibu untuk meneruskan ASI. Amati anak dengan seksama dan beri oralit 1 sendok teh tiap 1-2 menit untuk anak di bawah 2 tahun dan beberapa teguk untuk anak yang lebih tua. Setelah 3-4 jam nilai kembali derajat dehidrasi kemudian sesuaikan perawatan atau pengobatan menurut derajat dehidrasi. - Diare dengan dehidrasi berat : Pemberian cairan Ringer Laktat dengan cara intra vena pada anak ≥ 1 tahun pemberian pertama 30 mlkg BB dalam 1 jam selanjutnya 70 mlkg BB dalam 3 jam. Nilai kembali penderita tiap 1-2 jam bila rehidrasi belum tercapai, percepat tetesan intra vena sesuai instruksi dokter. Bila penderita bisa minum biasanya setelah 1-2 jam anak maka berikan oralit 5 mlkg BB. b. Pemberian makanan yang adekuat. Jangan memuasakan anak, pemberian makanan seperti sebelum sakit harus dilanjutkan termasuk pemberian ASI dan susu formula yang mengandung rendah laktosa dan asam lemak tidak jenuh. Berikan makanan yang rendah serat, cukup energi, protein, vitamin dan mineral, bentuk makanan lunak. c. Pemberian obat seminimal mungkin. Sebagian besar diare pada anak akan sembuh tanpa pemberian antibiotik dan anti diare, anti biotik hanya diperlukan pada sebagian kecil penderita diare misalnya Kholera, Shigella. karena pemberian antibiotik dapat mengakibatkan diare kronik Web Master, 2007.

2.6. Proses Penularan Penyakit

Dokumen yang terkait

Gambaran Ketersediaan Pangan dan Status Gizi Anak Balita Pada Keluarga Perokok di Desa Trans Pirnak Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas

1 50 101

Gambaran Pola Asuh dan Status Gizi Balita Pada Keluarga Perokok di Kecamatan Berastagi Tahun 2014

2 43 138

Pola konsumsi, Status Gizi dan Prestasi Belajar Anak Vegetarian dan Non Vegetarian Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Yayasan Perguruan Bodhicitta Medan Tahun 2013

5 59 89

Gambaran Pola Konsumsi Pangan dan Status Gizi Pada Pecandu Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara Tahun 2014

5 61 114

Gambaran Status Gizi Balita Pada Penderita Diare dan ISPA di Ruang Rawat Inap Bagian Anak RSU.H.Adam Malik Medan Periode Januari sampai Juni Tahun 2000

1 38 45

Gambaran Status Gizi dan Pola Penyakit Anak Balita di Ruang Rawat Inap Bagian Anak Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Periode Januari Sampai Juni Tahun 2000

0 24 64

Gambaran Konsumsi Makanan Dan Status Gizi Balita 0-24 bulan di Kelurahan Tanjung Leidong Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Propinsi Sumatera Utara thaun 2005

0 22 55

Pola Makan dan Status Gizi Anak Balita Berdasarkan Karakteristik Keluarga di Kelurahan Pekan Dolok Masihul Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2011

5 41 77

Gambaran Ketahanan Pangan Keluarga Dan Status Gizi Anak Balita di Desa Tertinggal Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Toba Samosir Tahun 2010

1 44 90

Gambaran Konsumsi Makanan Dan Status Gizi Pada Anak Penderita Karies Gigi Di SDN 091285 Panei Tongah Kecamatan Panei Tahun 2009

0 27 68