2.12. Pengukuran Status Gizi
Pengukuran status gizi pada balita menggunakan metode antropometri merupakan cara yang lebih praktis karena mudah dilaksanakan.
Penggunaan beberapa indeks antropometri yang sering digunakan yaitu berat badan menurut umur BBU, tinggi badan menurut umur TBU dan berat badan
menurut tinggi badan BBTB. Dari berbagai jenis indeks tersebut di atas, untuk menginterprestasikannya
dibutuhkan ambang batas yang dapat disajikan kedalam 3 cara yaitu : persen terhadap Median, Persentil dan Standar Deviasi unit. Dalam penelitian ini penulis
akan menggunakan cara Standar Deviasi SD. Standar Deviasi unit SD disebut juga Z-Skor. Badan Kesehatan Dunia
WHO menyarankan menggunakan cara ini untuk meneliti dan memantau pertumbuhan. WHO memberikan gambaran perhitungan SD unit terhadap baku
NCHS Supariasa, NDI., Bakri, B., Fajar , I., 2002. Rumus perhitungan Z-Skor adalah :
Nilai Individu Subjek – Nilai Median Baku Rujukan Z-Skor =
Nilai Simpang Baku Rujukan
2.13. Kerangka Konsep
Berdasarkan masalah dan tujuan maka kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Rusmiati : Gambaran Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Anak Balita Penderita Diare Di Ruang Anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Tahun 2008, 2008
USU Repository © 2008
Pola Konsumsi Pangan : 1.
Susunan Makanan 2.
Frekuensi Makan Status Gizi Balita
- BBU
- BBTB
Diare
Kecukupan Energi dan
Protein
Rusmiati : Gambaran Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Anak Balita Penderita Diare Di Ruang Anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Tahun 2008, 2008
USU Repository © 2008
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan desain penelitian Cross Sectional, yaitu penelitian yang mengamati subyek dengan penderita suatu saat atau
subyek diobservasi pada saat yang bersamaan. Bertujuan untuk mengetahui gambaran pola konsumsi pangan dan status gizi balita penderita diare di ruang anak
RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai.
3.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian