Rumusan Masalah Manfaat Penelitian Pengertian Diare Etiologi

jumlah keluarga serta rendahnya tingkat penggunaan air bersih dan kebersihan perseorangan. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2005, penyakit diare hingga kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, walaupun secara umum angka kesakitan dan kematian diare yang dilaporkan oleh sarana pelayanan kesehatan dan kader mengalami penurunan, namun penyakit diare masih merupakan penyebab kematian yang cukup besar di Indonesia, disamping kematian disebabkan penyakit lain. Di Sumatera Utara, penyakit diare merupakan urutan keempat dari sepuluh penyakit terbesar, serta penyebab kematian nomor tiga pada bayi dan balita Anonim, 2004. RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai dengan Kelas C adalah milik Pemerintah Daerah memberikan pelayanan kepada masyarakat Kota Tanjungbalai salah satunya adalah pelayanan kasus diare. Berdasarkan data dari RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai tahun 2007 penyakit diare merupakan urutan pertama dari sepuluh penyakit terbesar jumlah penderita diare pada anak balita adalah 499 penderita 75,04 dari 665 penderita diare dengan berbagai golongan umur. Dari gambaran di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pola konsumsi pangan dan status gizi anak balita penderita diare di ruang anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai.

1.2. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran pola konsumsi pangan dan status gizi anak balita penderita diare di ruang anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Tahun 2008. Rusmiati : Gambaran Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Anak Balita Penderita Diare Di Ruang Anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan Umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola konsumsi pangan dan status gizi anak balita penderita diare di ruang anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai tahun 2008.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran pola konsumsi pangan menurut susunan makanan, frekuensi makan anak balita penderita diare di ruang anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai tahun 2008. 2. Mengetahui tingkat konsumsi energi dan protein anak balita penderita diare di ruang anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai tahun 2008. 3. Mengetahui status gizi anak balita penderita diare di ruang anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai.

1.4. Manfaat Penelitian

Sebagai bahan masukan bagi pihak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai mengenai pola konsumsi pangan dan status gizi anak balita penderita diare dalam meningkatkan pelayanan di rumah sakit. Rusmiati : Gambaran Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Anak Balita Penderita Diare Di Ruang Anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Diare

Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja Ngastiyah, 1997. Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengantanpa darah danatau lendir dalam tinja Mansjoer, A. dkk, 2000. Menurut Suwandi 1999, berdasarkan cepat lambatnya Diare dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu : a. Diare akut Diare akut adalah Diare yang terjadi secara mendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat. b. Diare kronis Diare kronis adalah Diare yang berkepanjangan, yaitu lebih dari 2 minggu.

2.2. Etiologi

Diare disebabkan oleh beberapa faktor : a. Faktor Infeksi oleh : - Bakteri : Vibrio, E. Coli, Salmonella, Shigella Disentry, Compilobacter Jejuni, Staphylococcus Aureus, Aeromonas. - Virus : Rotavirus, Adenovirus, Enterovirus, Astrovirus. - Protozoa : Entamoeba Histolitica, Giardia Lamblia, Trichomonas Hominis. - Jamur : Candida Albica. Rusmiati : Gambaran Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Anak Balita Penderita Diare Di Ruang Anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008 - Cacing : Ascaris, Trichuris, Strongiloides, Oxyuris. b. Faktor Malabsorbsi : - Malabsorbsi karbohidrat intoleransi laktose - Malabsorbsi lemak - Malabsorbsi protein c. Faktor Makanan - Makanan basi - Makanan beracun akibat terkontaminasi bahan-bahan kimia dan kuman penyebab diare - Alergi terhadap makanan d. Faktor Immunodefisiensi

2.3. Gambaran Klinis

Dokumen yang terkait

Gambaran Ketersediaan Pangan dan Status Gizi Anak Balita Pada Keluarga Perokok di Desa Trans Pirnak Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas

1 50 101

Gambaran Pola Asuh dan Status Gizi Balita Pada Keluarga Perokok di Kecamatan Berastagi Tahun 2014

2 43 138

Pola konsumsi, Status Gizi dan Prestasi Belajar Anak Vegetarian dan Non Vegetarian Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Yayasan Perguruan Bodhicitta Medan Tahun 2013

5 59 89

Gambaran Pola Konsumsi Pangan dan Status Gizi Pada Pecandu Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra Insyaf Sumatera Utara Tahun 2014

5 61 114

Gambaran Status Gizi Balita Pada Penderita Diare dan ISPA di Ruang Rawat Inap Bagian Anak RSU.H.Adam Malik Medan Periode Januari sampai Juni Tahun 2000

1 38 45

Gambaran Status Gizi dan Pola Penyakit Anak Balita di Ruang Rawat Inap Bagian Anak Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Periode Januari Sampai Juni Tahun 2000

0 24 64

Gambaran Konsumsi Makanan Dan Status Gizi Balita 0-24 bulan di Kelurahan Tanjung Leidong Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Propinsi Sumatera Utara thaun 2005

0 22 55

Pola Makan dan Status Gizi Anak Balita Berdasarkan Karakteristik Keluarga di Kelurahan Pekan Dolok Masihul Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2011

5 41 77

Gambaran Ketahanan Pangan Keluarga Dan Status Gizi Anak Balita di Desa Tertinggal Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Toba Samosir Tahun 2010

1 44 90

Gambaran Konsumsi Makanan Dan Status Gizi Pada Anak Penderita Karies Gigi Di SDN 091285 Panei Tongah Kecamatan Panei Tahun 2009

0 27 68