BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen yakni total quality management, sistem pengukuran kinerja, sistem
penghargaan terhadap kinerja manajerial. Responden dalam penelitian ini berjumlah 32 orang yang terdiri dari manajer-manajer perusahaan manufaktur
yang terdapat di wilayah Tangerang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini mendapatkan nilai R = 0, 784, koefisien determinasi R
Square sebesar 0,614 dan nilai koefisien determinasi yang telah disesuaikan Adjusted R Square sebesar 0,573. Hal ini berarti total quality
management, sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan dapat menjelaskan 57,3 terhadap kinerja manajerial. Sedangkan, sisanya
42,7 varians dijelaskan oleh variabel lain. 2. Dari hasil uji t variabel 1 diketahui bahwa variabel total quality
management berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan nilai signifikannya sebesar 0,000. Angka ini lebih kecil dari 0,05. Hasil
penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang positif antara variabel total quality management dengan kinerja manajerial yaitu total
quality management yang tinggi akan meningkatkan kinerja manajerial. Sebaliknya tingkat total quality management yang rendah akan dapat
menurunkan kinerja manajerial. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurnianingsih 2000 yang menjelaskan bahwa total
quality management berhubungan dengan kinerja manajerial. 3. Dari hasil uji t variabel ke-2 menyatakan bahwa sistem pengukuran kinerja
tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,128.
Hasil ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurnianingsih 2000 yang menjelaskan bahwa sistem pengukuran kinerja
berhubungan dengan kinerja manajerial. Sistem pengukuran kinerja dapat bermanfaat bagi para pemakainya apabila hasilnya dapat menyediakan
umpan balik yang bisa membantu anggota organisasi dalam usaha untuk melakukan perbaikan kinerja lebih lanjut.
4. Dari hasil uji t variabel ke-3 menyatakan bahwa sistem penghargaan tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Hal ini
dapat dilihat dari nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,993. Hasil ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kurnianingsih 2000 yang menjelaskan bahwa sistem penghargaan berhubungan dengan kinerja manajerial. Seharusnya, dengan sistem
penghargaan dapat menarik perhatian karyawan dan memberi informasi atau mengingatkan akan pentingnya sesuatu yang diberi reward
dibandingkan dengan yang lain, reward juga meningkatkan motivasi karyawan terhadap ukuran kinerja, sehingga membantu karyawan
mengalokasikan waktu dan usaha karyawan.
5. Hasil uji F menyatakan bahwa total quality management, sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja manajerial. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. hasil ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Kurnianingsih 2000 yang menjelaskan bahwa total quality management, sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan
berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
B. Implikasi