Pembahasan Hasil Analisis Data

Tabel 4.5 Hasil Uji Statistik t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta VIF 1 Constant 18,214 6,369 2,860 ,008 TQM 1,418 ,230 ,761 6,154 ,000 SPK ,253 ,161 ,185 1,569 ,128 Reward 0,05 ,496 ,001 ,009 ,993 F= 14,843 Sig= 0,000a Adj R 2 = 0,573 a Dependent Variable: Kinerja Sumber: data diolah Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa variabel total quality management memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 nilai ini lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05 Ini berarti Ha1 diterima, sistem pengukuran kinerja memiliki nilai signifikansi sebesar 0,128 nilai ini lebih besar dari 0,05 0,128 0,05 Ini berarti Ha2 ditolak dan sistem penghargaan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,993 nilai ini lebih besar dari 0,05 0,993 0,05 Ini berarti H 3 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan total quality management berpengaruh X berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial, sedangkan sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.

C. Pembahasan Hasil Analisis Data

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa variabel total quality management mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,000. Angka sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05. Sehingga hal ini menjelaskan bahwa total quality management memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang positif antara variabel total quality management dengan kinerja manajerial yaitu total quality management yang tinggi akan meningkatkan kinerja manajerial. Sebaliknya tingkat total quality management yang rendah akan dapat menurunkan kinerja manajerial. Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Narsa 2003:24 bahwa, apabila perusahaan menggunakan total quality management maka akan mengurangi biaya operasi dan meningkatkan penghasilan sehingga laba makin meningkat dan kinerja manajerial akan meningkat juga. Total quality management merupakan keterlibatan seluruh manajer dalam suatu organisasi untuk meningkatkan proses pemanufakturan secara berkelanjutan dengan mengeliminasi pemborosan, mengembangkan ketrampilan, dan mengurangi biaya produksi yang memfokuskan pendekatan pelanggan dengan meningkatkan kualitas produk dan pelayanan. Dengan berkurangnya biaya produksi akibat produk cacat, pengerjaan produk kembali dan retur produk maka biaya produksi dapat ditekan, sehingga laba perusahaan akan meningkat sekaligus meningkatkan kinerja manajerial perusahaan tersebut. Tabel 4.5 menunjukkan nilai signifikan t untuk variabel sistem pengukuran kinerja adalah sebesar 0,128. Angka tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari sistem pengukuran kinerja terhadap kinerja manajerial. Hal ini tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kurnianingsih 2000 yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan positif antara sistem pengukuran kinerja dengan kinerja manajerial. Dalam penelitian ini, sistem pengukuran kinerja tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Seharusnya, jika para manajer dalam setiap kegiatannya mempunyai suatu ukuran kinerja maka manajer tersebut pasti akan termotivasi untuk mencapai sasaran kinerja yang telah ditetapkan oleh sistem pengukuran tersebut. Sistem pengukuran kinerja dapat bermanfaat bagi para pemakainya apabila hasilnya dapat menyediakan umpan balik yang bisa membantu anggota organisasi dalam usaha untuk melakukan perbaikan kinerja lebih lanjut Honggren dan Foster 1991:7 dalam Narsa, 2003:21 . Akan tetapi, dalam penelitian ini sistem pengukuran kinerja sama sekali tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Salah satu penyebabnya adalah setiap perusahaan memiliki ukuran kinerja yang berbeda-beda sehingga para responden mengisi kuesioner yang diberikan sesuai dengan pengukuran kinerja yang berlaku di perusahaan responden tersebut bekerja. Tabel 4.5 menunjukkan nilai signifikan t untuk variabel sistem penghargaan memepunyai nilai signifikansi t sebesar 0,993. Angka tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari sistem penghargaan terhadap kinerja manajerial. Hal ini tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kurnianingsih 2000 yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan positif antara sistem penghargaan dengan kinerja manajerial. Dalam penelitian ini, sistem penghargaan tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Seharusnya, dengan sistem penghargaan dapat menarik perhatian karyawan dan memberi informasi atau mengingatkan akan pentingnya sesuatu yang diberi reward dibandingkan dengan yang lain, reward juga meningkatkan motivasi karyawan terhadap ukuran kinerja, sehingga membantu karyawan mengalokasikan waktu dan usaha karyawan. Reward berbasis kinerja mendorong karyawan dapat mengubah kecenderungan semangat untuk memenuhi kepentingan diri sendiri ke semangat untuk memenuhi tujuan organisasi Mulyadi dan Johny, 1999:227. Akan tetapi, dalam penelitian ini sistem penghargaan sama sekali tidak berpangaruh terhadap kinerja manajerial. Salah satu penyebabnya adalah setiap perusahaan menerapkan kebijakan kompensasi atau sistem penghargaan yang berbeda-beda sehingga para responden mengisi kuesioner yang diberikan sesuai dengan sistem penghargaan yang berlaku di perusahaan responden tersebut bekerja. Dalam penelititan ini setelah dilakukan pengujian terhadap ketiga variabel independen secara bersama-sama simultan ternyata dapat disimpulkan bahwa total quality management, sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial, walaupun terdapat hasil yang tidak signifikan pada saat pengujian secara individu variabel independen sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan. Menurut Sim dan Killough 1998 dalam Kurnianingsih 2000:49 terdapat pengaruh posistif dan signifikan apabila teknik total quality management digunakan bersama dengan desain sistem akuntansi manajemen. Adjusted R Square sebesar 0,573 yang berarti variabilitas kinerja manajerial yang dapat dijelaskan oleh variabilitas total quality management, sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan adalah sebesar 57,3 dan sisanya sebesar 42,7 dijelaskan oleh variabel lain seperti motivasi kerja, sistem pengendalian manajemen dan partisipasi anggaran. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurnianingsih yang menjelaskan bahwa teknik total quality management yang digunakan bersama dengan desain sistem akuntansi manajemen menghasilkan kinerja yang tinggi.

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen yakni total quality management, sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan terhadap kinerja manajerial. Responden dalam penelitian ini berjumlah 32 orang yang terdiri dari manajer-manajer perusahaan manufaktur yang terdapat di wilayah Tangerang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini mendapatkan nilai R = 0, 784, koefisien determinasi R

Square sebesar 0,614 dan nilai koefisien determinasi yang telah disesuaikan Adjusted R Square sebesar 0,573. Hal ini berarti total quality management, sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan dapat menjelaskan 57,3 terhadap kinerja manajerial. Sedangkan, sisanya 42,7 varians dijelaskan oleh variabel lain. 2. Dari hasil uji t variabel 1 diketahui bahwa variabel total quality management berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan nilai signifikannya sebesar 0,000. Angka ini lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang positif antara variabel total quality management dengan kinerja manajerial yaitu total quality management yang tinggi akan meningkatkan kinerja manajerial. Sebaliknya tingkat total quality management yang rendah akan dapat

Dokumen yang terkait

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial(Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah

0 6 15

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial(Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah

0 4 19

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA, SISTEM PENGHARGAAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Penghargaan, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus p

1 17 17

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA, SISTEM PENGHARGAAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Penghargaan, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus p

0 4 17

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada RSUD RAA Soewondo Pati).

0 5 16

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada RSUD RAA Soewondo Pati).

0 3 14

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA, SISTEM PENGHARGAAN (REWARD), DAN KOMITMEN Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Penghargaan (Reward), Dan Komitmen Organisasiterhadap Kinerja Manajer Unit (Studi

0 4 15

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA, SISTEM PENGHARGAAN (REWARD), DAN KOMITMEN Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Penghargaan (Reward), Dan Komitmen Organisasiterhadap Kinerja Manajer Unit (Studi

0 1 15

Pengaruh Penerapan Total Quality Management (TQM), Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan (Reward) terhadap Kinerja Manajerial.

1 20 21

PENGARUH SISTEM PENGUKURAN KINERJA, TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

0 2 11