management digunakan bersama dengan desain sistem akuntansi manajemen.
Sedangkan menurut Ittner dan Larcker 1995 dalam Kurnianingsih 2000:49. Penerapan teknik total quality management yang digunakan
bersama dengan desain sistem akuntansi manajemen dalam hal ini adalah sistem pengukuran kineja dan sistem penghargaan belum tentu
menghasilkan kinerja yang tinggi.
B. Kerangka Pemikiran
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang membahas mengenai pengaruh antara total quality management dengan sistem pengukuran kinerja
dan sistem penghargaan terhadap kinerja manajerial, yaitu: Kurnianingsih
2000 menguji
pengaruh interaktif
praktik pemanufakturan total quality management dan desain sistem akuntansi
manajemen dalam perusahaan yang umumnya dinilai dapat meningkatkan efektivitas organisasional melalui peningkatan kinerja. Hasil penelitian ini
mendukung ekspektasi mengenai efektivitas teknik total quality management dapat dicapai bila penerapan total quality management tinggi dalam
perusahaan dengan demikian dapat mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial.
Maka dari hasil penelitian sebelumnya peneliti ingin menguji apakah terdapat pengaruh yang signifikan, yang diakibatkan oleh variabel independen
total quality management, sistem pengukuran kinerja, dan sistem reward
terhadap variabel dependen kinerja manajerial dalam ruang lingkup perusahaan yang lebih kecil yaitu pada perusahaan-perusahaan di wilayah
Tangerang. Total quality management merupakan konsep yang menekankan
peningkatan proses
pemanufakturan secara
berkelanjutan dengan
mengeliminasi pemborosan,
meningkatkan kualitas,
mengembangkan ketrampilan, dan mengurangi biaya produksi yang nantinya akan berpengaruh
terhadap kinerja manajerial secara langsung. Peneliti berkesimpulan bahwa total quality management berpengaruh terhadap kinerja manajerial karena
dengan penerapan konsep total quality management manajer dapat memperbaiki kinerjanya secara terus-menerus.
Sistem pengukuran kinerja adalah tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada
perusahaan dimana hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi atas kinerja
manajerial. Peneliti berkesimpulan bahwa sistem pengukuran kinerja berpengaruh terhadap kinerja manajerial karena kinerja manajerial diukur dan
selalu dipantau sehingga para manajer harus dapat secara terus-menerus meningkatkan kinerjanya.
Sistem penghargaan adalah kompensasi yang diberikan perusahaan karena telah memberikan kontribusi yang sepadan terhadap kinerja yang
dihasilkan. Semakin tinggi kinerja yang dihasilkan akan semakin tinggi penghargaan yang diberikan oleh perusahaan. Maka peneliti berkesimpulan
bahwa penghargaan yang diberikan oleh perusahaan sangat berpengaruh terhadap kinerja manajerial karena penghargaan yang tinggi akan memacu
para karyawan untuk meningkatkan kinerjanya.. Kinerja manajerial adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi. Kinerja Manajerial dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut peneliti kinerja manajerial
dipengaruhi oleh tiga faktor yang paling fundamental yaitu total quality management, sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan.
Dari kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.2: Model Penelitian
C. Hipotesis Penelitian