di perpustakaan berupa penampilan fisik seperti: Jumlah koleksi, kelengkapan
koleksi, penyajian
koleksi, program
komputerisasi perpustakaan, penerangan pencahayaan, fasilitas serta kebersihan dan
kenyamanan perpustakaan. Kedua,
Reliability yaitu
kemampuan pustakawan
dalam memberikan layanan yang akurat sesuai dengan yang dijanjikan agar
pengguna merasa puas. Penulis menyimpulkan bahwa aspek-aspek yang terkait dalam perpustakaan meliputi: kemudahan proses penelusuran,
ketepatan waktu pelayanan, kemudahan proses penelusuran informasi, kesesuaian koleksi, jenis koleksi, mutakhir up to date dan keakuratan
koleksi. Ketiga, Responsiveness pustakawan yang mampu memberikan
layanan cepat dan prima bagi pengguna. Dalam perpustakaan seperti:
pustakawan tanggap terhadap keluhan yang dialami pengguna, petugas
bergerak cepat dalam membantu pengguna, dan bersikap siap menawaran bantuan apabila pengguna mengalami kesilitan.
Keempat, Assurance yaitu sikap meyakinkan, agar pengguna nyaman memanfaatkan layanan perpustakaan yang disediakan. Dalam
perpustakaan meliputi: sikap hormat, sopan kepada pengguna, penampilan pustakawan, kemampuan pustakawan dalam meyakinkan pengguna dalam
menjawab pertanyaan, serta ilmu pegetahuan yang dimiliki pustakawan. Kelima, Emphaty yaitu sikap perhatian kepada pengguna, dalam
perpustakaan meliputi: memperhatikan keluhan pengguna, memberikan perhatian khusus bagi pengguna yang mengalami kesulitan.
D. Sistem Layanan Perpustakaan
Pada umumnya ada dua macam sistem layanan yang bisa digunakan di perpustakaan.Yaitu sistem layanan tertutup dan sistem layanan terbuka. Ada
beberapa faktor dalam menentukan sistem layanan tertutup atau sistem
layanan terbuka :
1. Pertimbangan mengenai keselamatan koleksi 2. Pertimbangan jenis koleksi dan sifat rentan koleksi. Untuk koleksi
audiovisual, mikro dan koleksi khusus biasanya diterapkan sistem layanan tertutup.
3. Perbandingan antara jumlah staf, jumlah koleksi, dan jumlah pemakai. Jika jumlah staf terbatas dan pemakai sangat besar maka perpustakaan
cendrung menerapkan sistem layanan terbuka. 4. Luas gedung perpustakaan
5. Perbandingan antara jam layanan dan jumlah staf layanan.
38
1. Sistem Layanan Tertutup
Sistem layanan tertutup adalah “sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pemakai perpustakaan mengambil bahan pustaka di
perpustakaan. Pengambilan bahan pustaka harus melalui petugas perpustakaan, demikian pula dengan bahan p
ustaka yang telah dipinjam”
39
Menurut Ida Winarti, Surya Mansjur, Sulastutu Sophia “sistem pelayanan tertutup pengguna harus meminta bantuan pustakawan untuk
mencari bahan pustaka yang diperlukan…”
40
Jadi kesimpulannya sistem layanan tertutup atau Closed Acces merupakan layanan perpustakaan yang penggunanya tidak diperbolehkan
untuk mengambil bahan pustaka secara langsung melainkan melalui
perantara pustakawan.
38
Lisda Rahayu, Materi Pokok Pelayanan Bahan Pustaka cet.1 ed.2 Jakarta: Universitas Terbuka,2011, h. 1.22
39
Darmono, Perpustakaan Sekolah:Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja Jakarta:Grasindo,2007, h.169
40
Ida Winarti, Surya Mansjur, Sulastutu Sophia, sistem pelayanan perpustakaan Bogor: pusat perpustakaan dan penyebaran teknologi pertanian , 2001, h. 5
Menurut Darmono “Kelebihan sistem layanan tertutup yaitu : a. Jajaran koleksi akan tetap terjaga kerapihannya karena hanya
petugas perpustakaan yang boleh masuk ke jajaran koleksi b. Kemungkinan terjadinya kehilangan atau perobekan bahan pustaka
dapat ditekan karena pemakai tidak dapat melakukan akses langsung kejajaran koleksi
c. Ruangan untuk koleksi tidak terlalu luas, karena lalu lintas manusiamobilitas petugas di daerah jajaran koleksi relatif rendah
d. Untuk koleksi yang sangat rentan terhadap kerusakan maka sistem ini sangat sesuai.
Kekurangan sistem layanan tertutup a. Dalam menemukan bahan pustaka pemakai hanya dapat
mengetahui ciri-ciri kepengarangan dan ciri-ciri fisik bahan pustaka yaitu judul, pengarang, ukuran buku dan jumlah halaman,
informasi semacam ini sebenarnya sangat abstrak,
b. Judul buku tidak selalu menggambarkan makna pembahasan buku , sehingga bisa saja buku yang telah dipilih, tetapi bukan bahan
pustaka tersebut yang dimaksud oleh pemakai perpustakaan c. Pemakai tidak mungkin melalukan browsing di jajaran rak,
sehingga pemakai tidak mungkin menemukan alternatif lain dari bahan pustaka yang diperlukannya
d. Jika peminjam cukup banyak, dan petugas perpustakaan relatif terbatas hal ini membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup
banyak untuk memenuhi permintaan pemakai perpustakaan dan menyiapkan bahan pustaka yang dibutuhkannya, sehingga pemakai
harus menunggu lebih lama.
41
2. Sistem Layanan Terbuka
Sistem layanan terbuka perpustakaan memberikan kebebasan kepada pemakai untuk langsung melakukan browsing ke jajaran koleksi.
Kelebihan sistem layanan terbuka 1. Pemakai bebas memilih bahan pustaka yang dibutuhkan langsung
pada jajaran koleksi. Apabila pemakai telah terbiasa menggunakan perpustakaan dan membutuhkan informasi dengan subjek yang
sama maka pemakai yang sudah hafal letak jajaran koleksi dapat langsung memilih dan mengambil koleksi yang dibutuhkan di rak
2. Oleh karena pemakai bebas memilih koleksi langsung di jajaran maka terdapat kemungkinan bahwa pemakai dapat menemukan
koleksi lain yang sesuai atau menarik minat. Hal ini tentu dapat meningkatkaan minat baca pemakai
41
Darmono, Perpustakaan Sekolah:Pendekatan Aspek Manajemendan Tata Kerja Jakarta:Grasindo,2007h.169-170
3. Apabila koleksi yang diinginkan tidak ada, pemakai dapat langsung mencari koleksi atau alternatif lain dengan subjek yang
sama pada jajaran koleksi secara cepat 4. Tidak memerlukan petugas yang banyak untuk melayani
pengambilan koleksi. Kekurangan sistem layanan terbuka
1. Susunan jajaran koleksi jadi sulit teratur. Hal ini dikarenakan pemakai dengan bebas mengambil dan memilih sendiri koleksi.
Saat pemakai melakukan browsing langsung ke rak, kemudian melihat-lihat isi bahan pustaka dan mengembalikan langsung ke
jajaran setelah membaca singkat, kemungkinan terjadi kesalahan peletakan koleksi ke jajaran sangat tinggi.
2. Kemungkinan bahan pustaka hilang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan kemungkinan tidak semua pemakai memiliki
kesadaran perlunya menjaga koleksi sebagai milik bersama. Apabila pemakai tersebut tidak jujur maka koleksi dapat
disembunyikan. Untuk menekan hal ini perpustakaan dapat menyediakan layanan foto copy dengan harga terjangkau.
3. Terjadi kerusakan koleksi. Seringnya pemakai melihat-lihat isi bahan pustaka dalam rangka memilih koleksi yang sesuai dapat
menyebabkan koleksi agak’keriting’. Kemudian apabila ada yang tidak jujur maka halaman koleksi yang dibutuhkan bisa saja
langsung disobek
42
. E.
Jenis Layanan Perpustakaan
Perpustakaan secara garis besar memiliki dua jenis layanan, yaitu
layanan teknis dan layanan pemakai. 1.
Layanan Teknis
Yaitu layanan yang menjalankan tugas pengembangan koleksi dan pengolahan bahan pustaka. Ida Farida dalam buku Perpustakaan Sebagai
Center Of Learning ” layanan teknis adalah layanan yang mencakup
pengadaan, pengolahan pembuatan catalog, klasifikasi, finishing dan penyusunan kartu catalog serta buku di rak…”
43
Layanan teknis bisa disebut pelayanan tidak langsung, karena tidak berhubungan langsung dengan pengguna, kegiatannya bersifat teknis
42
Lisda Rahayu, Materi Pokok Pelayanan Bahan Pustaka cet.1 ed.2 Jakarta: Universitas Terbuka,2011, h.1.25
43
Sudarnoto Abdul Hakim, ed, Perpustakaan Sebagai Center Of Learning: gagasan untuk Pengembangan Perpustakaan Madrasah Jakarta: Fakultas Adab dan HumanioraUIN Syarif
Hidayatullah, 2006, h. 148
dengan mengelola bahan pustaka yang kemudian akan disajikan kepada
para pengguna perpustakaan. 2.
Layanan Pengguna
Adalah kegiatan pemberian pelayanan perpustakaan kepada pemakai perpustakaan dalam menggunakan bahan-bahan pustaka yang
terdapat dalam perpustakaan. Layanan pengguna merupakan kegiatan pokok di dalam perpustakaan. Layanan pengguna merupakan tolak ukur
keberhasilan sebuah perpustakaan, karena perpustakaan akan dinilai baik secara keseluruhan oleh pengguna. Karena kegiatan layanan merupakan
kegiatan yang mempertemukan langsung antara petugas dengan pengguna perpustakaan, sehingga penilaian pengguna akan muncul ketika kegiatan
layanan tersebut berlangsung.
Dari uraian mengenai layanan dan pengguna perpustakaan, dapat disimpulkan bahwa layanan pengguna adalah kegiatan melayankan
koleksi, fasilitas dan jasa perpustakaan. a.
Jenis- jenis Layanan Pengguna :
1 Layanan Sirkulasi Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris Circulation yang
berarti perputaran atau peredaran. Dalam ilmu perpustakaan, sirkulasi sering disebut sebagai bagian peminjaman , yaitu suatu
pekerjaan, tugas, kegiatan yang berhubungan dengan pemanfaatan koleksi perpustakaan oleh pemakai perpustakaan.
Layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani peminjaman dan pengembalian dan pengembalian buku
– buku diperpustakaan. Tugas pokok bagian sirkulasi adalah melayani pemakai yang akan