Pengelompokkan Persepsi Aspek aspek Persepsi

persepsi. Sedangkan variabel diri respector yang dapat mempengaruhi persepsi tehadap perpustakaan dapat menyangkut beberapa hal misalnya: a. Pengalaman masa lalu Bagaimana pengalaman seseorang dengan perpustakaan akan mempengaruhi persepsinya. Misalnya, ita memiliki pengalaman masa kecil yang menyenangkan ketikan berkunjung ke perpustakaan anak- anak di kotanya. Maka persepsi terhadap perpustakaan juga lebih positif, ia menganggap perpsutakaan sebagai tempat yang menyenangkan. b. Informasi yang diterima Misalnya, bina mendapatkan informasi dari sahabatnya bahwa pelayanan di perpustakaan X sangat baik. Walaupun ia belum pernah mengunjungi perpustakaan itu, ia bisa mempunyai satu persepsi terhadap perpustakaan tersebut. c. Sistem nilai yang dianut Misalnya, masyarakat di negara maju yang menganggap membaca merupakan suatu keharusan akan mempunyai persepsi terhadap perpustakaan yang mungkin berbeda dengan bangsa kita. d. Kepribadian Misalnya, anita seorang yang penakut dan pemalu, menghadapi petugas perpustakaan yang tegas membuatnya gentar. Ia mempersepsikan petugas perpustakaan sebagai seseorang yang menakutkan dan harus dijauhi. Sebaliknya dani yang mempunyai kepercayaan diri tinggi dan mudah bergaul mempunyai penilaian yang lebih positif terhadap petugas yang sama. e. Minat atau motivasi Misalnya, seseorang yang senang membaca mungkin akan mempunyai persepsi yang berbeda tentang perpustakaan dibandingkan dengan orang yang tidak suka membaca. f. Harapan Misalnya, seseorang berharap perpustakaan dapat memberikan semua informasi yang diharapkannya tetapi ternyata suatu kali perpustakaan tidak dapat menyediakan dokkumen yang sangat dibutuhkannya, sehingga ia menjadi kecewa dan akhirnya ia mempunyai persepsi yang negatif tentang perpustakaan. Sebaliknya, bila ia tidak mempunyai harapan yang terlalu banyak pada perpustakaan, maka suatu kali ia menemukan informasi yang ia kira tidak akan ada di perpustakaan, maka ia akan mempunyai kesan yang lebih positif. g. Pendidikan Misalnya, seseorang yang memiliki pendidikan tinggi, yang mempunyai informasi yang lebih banyak dan lebih akurat, serta sudah bisa menggunakan perpustakaan akan mempunyai persepsi berbeda dengan mereka yang hanya berpendidikan rendah. h. Kebutuhan Orang yang membutuhkan informasi, misalnya untuk menyelesaikan tugas kuliahnya, mempunyai persepsi yang berbeda dengan, mereka yang tidak membutuhkan informasi.

G. Penelitian Terdahulu

Penelitian dengan tema persepsi terhadap layanan, pernah dilakukan oleh beberapa mahasiswa jurusan ilmu perpustakaan, antara lain : 1. Anyqo Tufah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan di Perpustakaan Kementrian Pekerjaan Umum. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui persepsi pemakai terhadap layanan perpustakaan di kementrian pekerjaan umum. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Temuan dari hasil penelitian membuktikan bahwa persepsi pemakai perpustakaan terhadap layanan adalah baik. dimana skor rata-rata yang didapatkan adalah 3,53. Hasil ini berdasarkan pada persepsi pemakai terhadap layanan dari beberapa variabel-variabel yakni variabel persepsi pemakai terhadap layanan sirkulasi, variabel terhadap layanan referensi, variabel terhadap layanan fotocopy, variabel erhadap layanan internet, dan variabel terhadap layanan audiovisual. Hasil rekapitulasi menunjukkan bahwa persepsi pemakai terhadap layanan pemakai hampir seluruhnya baik. 2. Sri Handayani UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Perpustakaan Arsip Nasional. penelitian ini menggunnakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pemakai terhadap berbagai jenis layanan yang terdapat pada perpustakaan Arsip Nasional RI umumnya dinilai cukup baik, namun ada beberapa saran dari responden yang antara lain adalah perpustakaan harus