Kebutuhan Bahan Dalam Pembuatan Tempe Kecipir Kandungan Gizi Tempe Kecipir

tubuh manusia. Zat besi Fe penting bagi tubuh untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia gizi besi pada tubuh. Anemia gizi besi ini dampaknya akan tampak terutama pada balita hingga remaja, yaitu menurunnya daya tahan tubuh dan kemampuan belajar, serta mengganggu pertumbuhan. Ibu hamil yang mengalami anemia gizi besi dapat menyebabkan anak yang dilahirkan memiliki berat badan rendah. Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah selenium. Selenium merupakan elemen kelumit trace element yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase. Enzim ini berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik. Peroksida dalam ikatan toksik dapat berubah menjadi radikal bebas, yang mampu mengoksidasi asam lemak tidak jenuh dalam membran sel sehingga merusak membran tersebut. Kerusakan ini menyebabkan kanker, dan penyakit degeneratif lainnya. Oleh karena itu, banyak pakar mengatakan selenium mempunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain Fanny, 2009.

2.4. Tempe Kecipir

2.4.1. Kebutuhan Bahan Dalam Pembuatan Tempe Kecipir

Dalam pembuatan tempe kecipir, kebutuhan bahan dibagi menjadi dua, yakni: a bahan baku yang berupa biji kecipir tua dan kering, b bahan pembantu berupa ragi, pembungkus daun pisang plastik, dan air. a. Bahan Baku Bahan baku tempe kecipir adalah biji kecipir. Syarat mutu biji kecipir yang baik untuk di jadikan tempe adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara - Biji kecipir tidak rusak - Butiran biji kecipir tidak kerdil - Kulit biji tidak keriput b. Bahan Pembantu Ragi tempe merupakan bahan pembantu utama dalam proses pembuatan tempe, yakni pada saat melakukan peragian.

2.4.2. Kandungan Gizi Tempe Kecipir

Adapun kandungan gizi dalam tiap 100 gram tempe kecipir dapat dilihat pada tabel 2.8. Tabel. 2.8. Kandungan gizi dalam100 gram Tempe Kecipir Zat Gizi Jumlah Air gr 58,2 Abu gr 1,4 Serat gr 1,9 Kalori kal 221,6 Protein gr 14,5 – 18,0 Karbohidrat gr 12,9 – 17,9 Besi mg 2,2 Fosfor gr 177,2 Kalsium mg 186,0 Sumber : Haryoto 1995 2.5. Langkah – langkah Pembuatan Tempe Biji Kecipir Beras Merah Proses yang dilakukan dalam pembuatan tempe biji kecipir beras merah melalui beberapa tahap, yaitu tahap penyortiran, pencucian I, perebusan I, perendaman, pengukusan, pengupasan kulit, pencucian II, perebusan II, penirisan dan pendinginan, penambahan beras merah, peragian dan pembungkusan, serta pemeraman. Universitas Sumatera Utara a. Penyortiran dan Pencucian I Proses penyortiran bertujuan untuk memilih biji kecipir yang bagus dan padat berisi. Caranya, letakkan biji kecipir pada tampah kemudian pilih biji yang baik. Pencucian I bertujuan untuk membersihkan biji kecipir dari kotoran yang melekat. b. Perebusan I dan Perendaman Perebusan I dilakukan selama 2 jam dengan tujuan untuk melunakkan biji kecipir dan memudahkan dalam pengupasan kulit serta bertujuan untuk menonaktifkan tripsin inhibitor yang ada dalam biji kecipir. Perendaman dilakukan selama 24 - 48 jam tiap 6 – 8 jam airnya diganti dengan tujuan untuk melunakkan biji dan mencegah pertumbuhan bakteri pembusuk selama fermentasi. Ketika perendaman, pada kulit biji kedelai telah berlangsung proses fermentasi oleh bakteri yang terdapat di air terutama oleh bakteri asam laktat. Perendaman juga bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada keping-keping kecipir menyerap air sehingga menjamin pertumbuhan kapang menjadi optimum Ali, 2008. c. Pengukusan Pengukusan dilakukan selama 10 menit dengan tujuan untuk menginaktifkan enzim lipoksigenase dan menghilangkan bau langu. d. Pengupasan Kulit Pengupasan kulit dilakukan dengan cara meremas – remas biji kecipir didalam air, kemudian dikuliti dan akan didapatkan keping – keping kecipir. e. Pencucian II dan Perebusan II Universitas Sumatera Utara Pencucian II dilakukan untuk membersihkan sisa kulit yang masih melekat pada biji kecipir. Perebusan II dilakukan selama 45 menit dengan tujuan untuk memperoleh kacang yang lebih empuk dan untuk membunuh bakteri yang kemungkinan tumbuh selama perendaman. f. Penyaringan dan Peragian Penyaringan dilakukan untuk meniriskan kacang, kemudian didinginkan diatas talam dan meratakannya. Peragian dilakukan dengan cara ragi diusap - usapkan atau dicampur dan diaduk bersama kacang kecipir hingga merata benar. Setelah itu, diangin - anginkan sebentar. Proses peragian merupakan kunci keberhasilan dalam pembuatan tempe. Fermentasi ini mengubah kacang kecipir menjadi tempe dengan perantaraan jamur jenis Rhizopus oligosprorus yang diperoleh dari laru. Jika masih dalam kondisi cukup panas dan peragian dipaksakan, maka tempe yang dihasilkan tidak akan sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan ada kemungkinan peragian gagal total Haryoto, 1995. g. Penambahan beras merah Sebelum dilakukan peragian, beras merah terlebih dahulu dicuci, kemudian direndam selama 12 jam. Menurut Tisnadjaya 2006, beras yang akan digunakan sebaiknya direndam dahulu untuk meningkatkan kadar air yang dibutuhkan sel kapang selama proses fermentasi. Setelah itu beras merah dikukus selama 30 menit. Universitas Sumatera Utara h. Pembungkusan dan Pemeraman Pembungkusan dilakukan dengan cara kecipir yang sudah bercampur merata dengan larutan ragi kemudian dibungkus dengan daun pisang yang ditusuk dengan lidi atau menggunakan plastik sebagai pembungkus. Pemeraman dilakukan selama 2 hari dan jadilah tempe yang siap untuk dikonsumsi.

2.6. Daya Terima Makanan