4.6. Analisa Organoleptik Tekstur Tempe Biji Kecipir Dan Tempe Biji Kecipir Beras Merah
Hasil analisa organoleptik tekstur dari tempe biji kecipir dan tempe biji kecipir beras merah dengan skala hedonik dapat dilihat pada tabel 4.14 di bawah ini :
Tabel 4.14. Hasil Analisa Organoleptik Tekstur Tempe Biji Kecipir dan Tempe Biji Kecipir Beras Merah
Tekstur Tempe Biji Kecipir
Tempe Biji Kecipir Beras Merah Dengan Penambahan Beras Merah Kriteria
Skor Panelis
Skor 10
20 30
Panelis Skor
Panelis Skor
Panelis Skor
Suka
3 1
3 3,3
9 27
30,0 14
42 46,7
18 54
60,0
Kurang suka 2
18 36
40,0 18
36 40,0
13 26
28,9 9
18 20,0
Tidak suka
2 11
22
24,4 3
6 6,7
3 3
3,3 3
3 3,3
Total 30
61 67,7
30 69
76,7 30
71 78,9
30 75
83,3
Berdasarkan tabel 4.14. di atas, dapat dilihat dari ketiga total skor perlakuan dalam uji organoleptik tekstur, tempe biji kecipir dengan penambahan beras merah
30 memiliki skor tertinggi yaitu 75 83,3 dengan kriteria kesukaan adalah suka, sedangkan tempe biji kecipir tanpa penambahan beras merah memiliki skor terendah
yaitu 61 67,7 dengan kriteria kesukaan adalah kurang suka. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar panelis menyukai tekstur tempe biji kecipir dengan
penambahan beras merah 30. Berdasarkan uji Barlett terlampir maka dapat diketahui bahwa varians data
populasi dimana sampel ditarik adalah seragam homogen yaitu b
H 0,98
b
c 0,93
dan dapat dilanjutkan dengan analisa sidik ragam.
Tabel.4.15. Hasil Analisa Sidik Ragam Terhadap Tekstur
Sumber Keragaman
db JK
KT F Hitung
F Tabel Keterangan
0,05 Perlakuan
3 12,04
4,01 10,03
2,68 Ada perbedaan
Galat 116
45,93 0,40
Total 119
57,97 Keterangan :
Universitas Sumatera Utara
db : derajat bebas
JK : jumlah kuadrat
KT : kuadrat total
Hasil analisa sidik ragam menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil penilaian terhadap tekstur tempe biji kecipir tanpa penambahan beras merah dan tempe biji
kecipir dengan penambahan beras merah 10, 20 dan 30 dengan F hitung 10,03 ternyata lebih besar dari F tabel 2,68. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan
beras merah dengan berbagai variasi memberi pengaruh yang berbeda nyata terhadap tekstur tempe biji kecipir beras merah yang dihasilkan. Oleh karena adanya
perbedaan antara keempat perlakuan tersebut, maka dilanjutkan dengan Uji Ganda Duncan dan didapatkan hasilnya seperti tabel di bawah ini :
Tabel 4.16. Nilai kritis berdasarkan Uji Kurun Ganda Duncan pada beda nyata pada tingkat 5
P 2
3 4
Range 2,77
2,92 3,02
Least Significant Ranges LSR 0,055
0,058 0,060
Kemudian, untuk mengetahui perlakuan terbaik, maka dilakukan kodifikasi terhadap nilai rata-rata pada tabel di atas.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan kode yang akan digunakan terhadap nilai rata-rata.
0,055 + 1,67 = 1,73 → a
0,058 + 2,2 = 2,26 → b
0,060 + 2,37 = 2,43 → c
Langkah kedua yang dilakukan adalah menentukan nilai rata-rata yang sesuai dengan kode sehingga akan didapatkan mana perlakuan yang terbaik .
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17. Kodifikasi Perlakuan Terhadap Nilai Rata-rata
Perlakuan Rata-rata
F F
1
F
2
F
3
1,67 a 2,2 b
2,37 c 2,5 d
Dari tabel 4.17. dapat diketahui bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap
tekstur tempe biji kecipir berbeda satu dengan yang lainnya. Selain itu, juga dapat disimpulkan bahwa tekstur tempe biji kecipir dengan penambahan beras merah 30
F
3
lebih disukai daripada perlakuan lainnya, karena tempe dengan perlakuan F
3
mempunyai penilaian yang paling tinggi 2,5.
4.7. Analisa Kandungan Nilai Gizi Dalam Bahan Kering Tempe Biji Kecipir Tanpa Penambahan Beras Merah dan Tempe Biji Kecipir dengan Variasi
Penambahan Beras Merah
Adapun kandungan gizi yang terdapat dalam 300 gr bahan kering tempe biji kecipir tanpa penambahan beras merah dan tempe biji kecipir dengan penambahan
beras merah dapat dilihat pada tebel berikut:
Tabel 4.18. Perbandingan Kandungan Nilai Gizi Bahan Kering Tempe Biji
Kecipir Beras Merah per 100 gr Berdasarkan DKBM
No Zat Gizi
Kandungan Gizi
Tempe Biji Kecipir
Tempe Biji Kecipir
Dengan
Penambahan Beras Merah
10 Tempe Biji
Kecipir Dengan
Penambahan Beras Merah
20 Tempe Biji
Kecipir Dengan
Penambahan Beras Merah
30
1 Energi kka l
1218,808 1326,508
1434,208 1541,908
2 Karbohidrat gr
109,584 132,864
156,144 179,424
3 Protein gr
99,604 101,854
104,104 106,354
4 Lemak gr
51,067 51,337
51,877 52,687
5 Vitamin B mgr
168,09 168,153
168,216 168,279
6 Kalsium mg
243,92 248,72
258,32 272,72
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tablel 4.18. diatas dapat dilihat bahwa ada perbedaan kandungan gizi yang dihasilkan dari keempat perlakuan, dimana kandungan gizi yang paling
tinggi yaitu kandungan gizi yang terdapat pada tempe biji kecipir yang ditambahkan beras merah 30 . Kandungan energi dalam 100 gr bahan kering tempe biji kecipir
dengan penambahan beras merah 30 adalah 1541,908 kkal, 179,424 gr karbohidrat, 106,354 gr protein, 52,687 gr lemak, 168,279 mg Vitamin B, dan 272,72 mg kalsium.
Peningkatan kandungan gizi dalam bahan kering pembuatan tempe biji kecipir beras merah terjadi karena pada setiap penambahan beras merah seluruhnya dijumlahkan.
Tabel 4.19. Hasil Analisa Kandungan Protein Tempe Biji Kecipir Beras
Merah per 100 gr
No Perlakuan
Hasil Metode
1 Tempe biji kecipir
20,64 bb Titri Metri
2 Tempe biji kecipir dengan penambahan beras
merah 10 18,25 bb
Titri Metri 3
Tempe biji kecipir dengan penambahan beras merah 20
16,18 bb Titri Metri
4 Tempe biji kecipir dengan penambahan beras
merah 30 13,90 bb
Titri Metri
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dengan adanya penambahan beras merah, maka kandungan protein pada tempe akan semakin menurun.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN