Analisa Organoleptik Warna Tempe Biji Kecipir dan Tempe Biji Kecipir Beras Merah

Langkah kedua yang dilakukan adalah menentukan nilai rata-rata yang sesuai dengan kode sehingga akan didapatkan mana perlakuan yang terbaik . Tabel 4.9. Kodifikasi Perlakuan Terhadap Nilai Rata-rata Perlakuan Rata-rata F F 1 F 3 F 2 1,6 a 2,1 b 2,1 c 2,3 d Dari tabel 4.9. dapat diketahui bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap aroma tempe biji kecipir berbeda satu dengan yang lainnya. Selain itu juga dapat disimpulkan bahwa tempe biji kecipir dengan penambahan beras merah 20 F 2 lebih disukai daripada perlakuan lainnya, karena tempe dengan perlakuan F 2 mempunyai penilaian yang paling tinggi 2,3.

4.5. Analisa Organoleptik Warna Tempe Biji Kecipir dan Tempe Biji Kecipir Beras Merah

Hasil analisa organoleptik warna dari tempe biji kecipir dan tempe biji kecipir beras merah dengan skala hedonik dapat dilihat pada tabel 4.10. di bawah ini : Tabel 4.10. Hasil Analisa Organoleptik Warna Tempe Biji Kecipir dan Tempe Biji Kecipir Beras Merah Warna Tempe Biji Kecipir Tempe Biji Kecipir Beras Merah Dengan Penambahan Beras Merah Kriteria Skor Panelis Sko r 10 20 30 Panelis Skor Panelis Skor Panelis Skor Suka 3 3 9 10,0 10 30 33,3 15 45 50,0 16 48 53,3 Kurang suka 2 16 32 35,6 17 34 37,8 14 28 31,1 12 24 26,7 Tidak suka 1 11 11 12,2 3 3 3,3 1 1 1,1 2 2 2,2 Total 30 52 57,8 30 67 74,4 30 74 82,2 30 74 82,2 Berdasarkan tabel 4.10. di atas dapat dilihat dari ketiga total skor perlakuan dalam uji organoleptik warna, tempe biji kecipir dengan penambahan beras merah 20 dan 30 memiliki skor tertinggi yaitu 74 82,2 dengan kriteria kesukaan Universitas Sumatera Utara adalah suka, sedangkan tempe biji kecipir tanpa penambahan beras merah memiliki skor terendah yaitu 52 57,8 dengan kriteria kesukaan adalah kurang suka. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar panelis menyukai warna tempe biji kecipir dengan penambahan beras merah 20 dan 30. Berdasarkan uji Barlett terlampir maka dapat diketahui bahwa varians data populasi dimana sampel ditarik adalah seragam homogen yaitu b H 0,98 b c 0,93 dan dapat dilanjutkan dengan analisa sidik ragam. Tabel 4.11. Hasil Analisa Sidik Ragam Terhadap Warna Sumber Keragaman db JK KT F Hitung F Tabel Keterangan 0,05 Perlakuan 3 10,75 3,58 9,42 2,68 Ada perbedaan Galat 116 44,17 0,38 Total 119 54,92 Keterangan : db : derajat bebas JK : jumlah kuadrat KT : kuadrat total Hasil analisa sidik ragam menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil penilaian terhadap warna tempe biji kecipir tanpa penambahan beras merah dan tempe biji kecipir dengan penambahan beras merah 10, 20 dan 30 dengan F hitung 9,42 ternyata lebih besar dari F tabel 2,68. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan beras merah dengan berbagai variasi memberi pengaruh yang berbeda nyata terhadap warna tempe biji kecipir beras merah yang dihasilkan. Oleh karena adanya perbedaan antara keempat perlakuan tersebut, maka dilanjutkan dengan Uji Ganda Duncan dan didapatkan hasilnya seperti tabel di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12. Nilai kritis berdasarkan Uji Kurun Ganda Duncan pada beda nyata pada tingkat 5 P 2 3 4 Range 2,77 2,92 3,02 Least Significant Ranges LSR 0,055 0,058 0,060 Kemudian, untuk mengetahui perlakuan terbaik, maka dilakukan kodifikasi terhadap nilai rata-rata pada tabel di atas. Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan kode yang akan digunakan terhadap nilai rata-rata. 0,055 + 1,73 = 1,785 → a 0,058 + 2,23 = 2,288 → b 0,060 + 2,47 = 2,53 → c Langkah kedua yang dilakukan adalah menentukan nilai rata-rata yang sesuai dengan kode sehingga akan didapatkan mana perlakuan yang terbaik . Tabel 4.13. Kodifikasi Perlakuan Terhadap Nilai Rata-rata Perlakuan Rata-rata F F 1 F 2 F 3 1,73 a 2,23 b 2,47 c 2,47 d Dari tabel 4.13. dapat diketahui bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap warna tempe biji kecipir dengan penambahan beras merah 20 F 2 sama dengan tempe biji kecipir dengan penambahan beras merah 30 F 3 . Selain itu, juga dapat disimpulkan bahwa tempe biji kecipir dengan penambahan beras merah 20 F 2 dan tempe biji kecipir dengan penambahan beras merah 30 F 3 lebih disukai daripada perlakuan lainnya, karena kedua perlakuan tersebut mempunyai penilaian yang paling tinggi 2,47. Universitas Sumatera Utara

4.6. Analisa Organoleptik Tekstur Tempe Biji Kecipir Dan Tempe Biji Kecipir Beras Merah