BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan uji organoleptik, secara keseluruhan, tempe yang paling disukai
panelis adalah tempe biji kecipir dengan penambahan beras merah 30. 2.
Berdasarkan hasil uji anova terbukti secara nyata bahwa ada perbedaan kesukaan antara tempe biji kecipir dan tempe biji kecipir dengan variasi penambahan beras
merah dilihat dari segi rasa, aroma, warna dan tekstur. 3.
Berdasarkan uji laboratorium, kandungan protein pada tempe biji kecipir akan
menurun pada setiap penambahan beras merah.
4.
Peneliti berhasil membuat tempe biji kecipir beras merah. 6.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, hal yang dapat disarankan adalah:
1. Agar masyarakat memanfaatkan biji kecipir sebagai bahan dasar alternatif dalam pembuatan tempe, karena mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menghilangkan bau langu pada tempe biji kecipir beras merah.
3. Tempe biji kecipir beras merah dapat dijadikan sebagai sumber protein dan juga karbohidrat.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA Astuti, N. P. 2009. Sifat Organoleptik Tempe Kedelai Yang Dibungkus Plastik,
Daun Pisang Dan Daun Jati. Karya Tulis Ilmiah Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta. http:etd.eprints.ums.ac.id57141J_300_060_002.PDF. Diakses tanggal 21
Juli 2011
Astawan. 2008. Kecipir Langsingkan Tubuh, Tingkatkan Gairah.
http:cybermed.cbn.net.idcbprtlcybermeddetail.aspx?x=nutritiony=cyber med7C07C07C67C458. Diakses tanggal 08 Februari 2011
Ayu, E. D. 2010. Karakteristik Kimia Dan Sensori Tempe Dengan Variasi Bahan Baku KedelaiBeras Dan Penambahan Angkak Serta Variasi Lama
Fermentasi. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
http:eprints.uns.ac.id2101170422411201010311.pdf. Diakses tanggal 20 Mei 2012
Badan Standardisasi Nasional. 2009. Tempe Kedelai.
http:pustan.bpkimi.kemenperin.go.idfilesSNI203144-2009.pdf. Diakses tanggal 06 Mei 2012
Deliani. 2008. Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kadar Protein, Lemak, Komposisi asam Lemak dan Asam Fitat Pada Pembuatan Tempe.
.http:repository.usu.ac.idbitstream1234567895823108E00293.pdf
Ginea, H. 2007. Identifikasi Kinerja Industri Kecil Tempe Di Pulau Jawa Dan Lampung
. Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
http:repository.ipb.ac.idbitstreamhandle12345678932998F07gha.pdf?seq uence=1. Diakses tanggal 05 Mei 2012.
Handarini, R. 1998. Penggunaan Biji Kecipir Diinokulasi dengan Rhizopus Oligosporus sebagai Pakan ayam Pedaging,
Fakultas Pertanian USU. Jurusan Peternakan. Medan
Haryoto.1998. Tempe dan Kecap Kecipir. Kanisius. Yogyakarta Hendro, H. S. 2011. Bertanam 30 jenis sayur, Cetakan XIII. Hal.168. Penebar
Swadaya. Jakarta Seri Agribisnis
Hutapea, P. 2010. Pembuatan Tepung Biji Durian durio Zhibethinus Murr Dengan Variasi Perendaman Dalam Air dan Uji Mutunya
. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan
Universitas Sumatera Utara
Krisnawati, A. 2010. Keragaman Genetik Dan Potensi Pengembangan Kecipir Psophocarpus tetragonolobus L. Di Indonesia
. Jurnal Litbang Pertanian, 293. http:pustaka.litbang.deptan.go.idpublikasip3293106.pdf. Diakses
tanggal 06 Februari 2011
Kristamtini, dkk . 2009. Potensi Pengembangan Beras Merah Sebagai Plasma Nutfah Yogyakarta
. Jurnal Litbang Pertanian, 283. Yogyakarta. http:www.pustaka.litbang.deptan.go.idpublikasip3283092.pdf. Diakses
tanggal 17 Februari 2012
Lubis, N. L. 2010. Pembutan abon ikan Gulamah Johnuis spp. dan daya Terimanya
. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakar. Universitas Sumatera Utara. Medan
Mindasari, R.2010. Studi Aktivitas Antioksidan Pada Pembuatan Tempe Dari Kedelai, Jagung dan Dedak Padi
. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara . Medan
http:repository.usu.ac.idbitstream123456789190174Chapter20II.pdf. Diakses tanggal 04 Februari 2012
Nauli, S. K. 2006. Upaya Memperpanjang Umur Simpan Tempe Dengan Metode Pengeringan Dan Sterilisasi
. Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
http:repository.ipb.ac.idbitstreamhandle12345678946084F06nps.PDF?se quence=1. Diakses tanggal 22 Februari 2012
Nenni, E. J, 2010. Uji Daya Terima Nasi Dengan Penambahan Tepung Ubi Jalar Ungu Nabilar
. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan
Nugroho, A. I. 2007. Penentuan Proporsi Inokulum Tempe Tip Hasil Perbaikan Pada Proses Pembuatan Tempe Di UKM Tempe Sanan-Kota Malang
. Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.
http:elibrary.ub.ac.idbitstream123456789242791Penentuan-Proporsi- Inokulum-Tempe-TIP-Hasil-Perbaikan0D0Apada-Proses-Pembuatan-
Tempe-di-UKM-Tempe-Sanan-Kota0D0AMalang.pdf. Diakses tanggal 05 Mei 2012
Nurchasanah. 2007. Tempe Kecipir Beras. http:nurcha.wordpress.com20070813tempe-kecipir-beras. Diakses
tanggal 06 Februari 2011
Nuris, D. N. 2011. Aneka Manfaat Biji – Bijian, Cetakan I. Gava Media,
Yogyakarta
Universitas Sumatera Utara
Prihandana, R, dkk. 2008. Energy Hijau. Cetakan II. hal 168. Penebar Swadaya.
Jakarta
Rahmat, H. R. 2000. Kecipir Budi Daya dan Pengolahan Pasca Panen. Kanisius.
Yogyakarta
Rismunandar, 19993. Kecipir Penghasil Protein Dan Karbohidrat Yang Serba Guna
. Sinar Baru. Bandung
Samosir, D. J. 1986. Studi Laboratories Dan Biologis Terhadap Biji Kecipir Sebagai Bahan Makanan Ayam Ras
. http:repository.ipb.ac.idbitstreamhandle1234567891294Bab20II2019
86djs.pdf?sequence=8. Diakses tanggal 20 Maret 2011
Setiadarma, A. N. 2001. Mempelajari Cara Pembuatan Tepung Kecipir Psophocarpus tetragonolobus Sebagai Bahan Subsitusi Pada
Pembuatan Produk bubur Susu. http:repository.ipb.ac.idbitstreamhandle12345678924402A01ans_abstrac
t.pdf?sequence=2. Diakses tanggal 10 Februari 2011
Siregar, H. S. 2010. Uji Daya Terima Mie Basah yang Di Modifikasi Dengan Tepung Ubi Jalar Orange
. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakar. Universitas Sumatera Utara. Medan
Suardi, D. K. 2005. Potensi Beras Merah untuk Peningkatan Mutu Pangan. Balai
Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi Sumberdaya Genetik Pertanian, Jurnal Litbang Pertanian, 243.
http:pustaka.litbang.deptan.go.idpublikasip3243052.pdf. Diakses tanggal 17 Februari 2012
Suwarno, J. 2010. Uji Protein dan Organoleptik Pada Tempe Dengan Bahan Dasar Jagung Manis
Zae Mays Saccharata. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammaddiyah, Surakata.
http:etd.eprints.ums.ac.id74531A420050034.pdf. Diakses tanggal 18 Februari 2012
Suwarto. 2011. Kinetika Perubahan Asam Fitat Pada Tempe Selama Proses Pemanasan
. http:repository.ipb.ac.idbitstreamhandle12345678951178F11atc_BAB
20I20Pendahuluan.pdf?sequence=5. Diakses tanggal 18 Februari 2012
Then, K. 1992. Komplementasi Kedelai Dengan Beras Untuk Pembuatan Tempe
. Fakultas Teknologi Pertanlan Institut Pertanian Bogor . Bogor. http:repository.ipb.ac.idbitstreamhandle12345678930926F92KTH.pdf?se
quence=1. Diakses tanggal 16 Juli 2012
Universitas Sumatera Utara
Warta Penelitian dan Pengembangan Pangan. 2005. Vol.27 No.4. Padi Beras Merah: Pangan Bergizi yang Terabaikan
? http:pustaka.litbang.deptan.go.idpublikasiwr274051.pdf. Diakses tanggal
20 Februari 2012
Wibowo, A. 2001. Pengaruh Penambahan Biji Kecipir Psophocarpus tetragonolobus Terhadap Sifat Fisik Dan Organoleptik Tortila. Skripsi
Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor . Bogor.
http:repository.ipb.ac.idbitstreamhandle12345678915402F01AWI.pdf?se quence=1. Diakses tanggal 16 Februari 2012
Widianarko, B. dkk. 2000. Tempe, Makanan Populer dan Bergizi Tinggi.
http:www.warintek.ristek.go.idpangan_kesehatanpangantipsTEK12.PDF. Diakses tanggal 07 Februari 2011
Wijayanti, L. W. 2008. Studi Analisis Pemanfaatan biji kecipir psophocarpus tetragonolobus oleh Masyarakat di Kelurahan Gonilan Kecamatan
Kartasura Kabupaten Sukoharjo . Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah. Surakarta. http:v2.eprints.ums.ac.idarchiveetd2273. Diakses tanggal 06 Februari 2011
Winarno,F.G.1991. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia, Jakarta
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1
FORMULIR UJI DAYA TERIMA
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Indikator Petujuk Penilaian :
Ujilah sampel dibawah ini dengan sebaik – baiknya, dan nyatakan pendapat adik – adik tentang apa yang dirasakan oleh indera. Kemudian beri skor menurut
urutan berikut: Suka
: skor 3 Kurang suka : skor 2
Tidak suka : skor 1
Sampel F
F
1
F
2
F
3
Rasa Aroma
Warna Tekstur
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4 Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Organoleptik Panelis Terhadap Rasa
Tempe Biji Kecipir Tanpa Penambahan Beras Merah Dan Dengan Penambahan Beras Merah
No Panelis
Jenis kelamin
umur tahun
Perlakuan Total Panelis
F0 F1
F2 F3
Yi Y
2
ij Yi
2
1 L 16
2 3
2 3
10 26
100 2 P
16 1
3 3
2 9
23 81
3 P 16
1 2
1 3
7 15
49 4 P
16 2
3 2
3 10
26 100
5 P 16
1 2
3 3
9 23
81 6 P
16 2
1 3
3 9
23 81
7 P 16
1 3
3 3
10 28
100 8 L
16 2
1 3
3 9
23 81
9 L 16
1 2
3 3
9 23
81 10 L
16 2
3 2
2 9
21 81
11 P 15
2 3
2 3
10 26
100 12 P
16 3
3 2
3 11
31 121
13 P 15
1 2
3 3
9 23
81 14 P
16 1
3 2
2 8
18 64
15 P 16
3 2
2 3
10 26
100 16 P
16 1
2 3
3 9
23 81
17 P 16
1 1
2 1
5 7
25 18 L
15 1
2 3
3 9
23 81
19 L 16
1 2
3 2
8 18
64 20 P
16 2
2 3
3 10
26 100
21 L 16
3 2
3 3
11 31
121 22 L
16 2
3 3
3 11
31 121
23 P 16
2 2
3 3
10 26
100 24 P
15 2
2 3
3 10
26 100
25 P 16
2 2
3 3
10 26
100 26 P
15 2
3 3
3 11
31 121
27 P 16
1 3
3 3
10 28
100 28 P
16 2
3 3
3 11
31 121
29 P 16
3 3
2 3
11 31
121 30 P
16 2
2 3
3 10
26 100
Yi 52
70 79
84 285
2757 Y
2
ij 104
176 217
242 739
Yi
2
2704 4900
6241 7056
Rata - rata 1.73
2.33 2.63
2.8
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 Uji Barlett Data Organoleptik Rasa Pada Tempe Biji Kecipir
a. Varians