3.2.2. Tempat Penelitian
Pembuatan tempe biji kecipir beras merah dilakukan di Jl. Flamboyan Blok M No.3, Perumnas Kw. Damai, Kec. Binjai, Kab. Langkat. Penelitian uji kadar protein
dilakukan di Badan Riset dan Standardisasi Industri, Medan. Sedangkan pelaksanaan uji organoleptik dilakukan di SMA N I Stabat.
3.3. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah tempe biji kecipir dengan penambahan beras merah 10, 20, dan 30.
3.4. Alat dan Bahan
3.4.1. Alat
Alat – alat yang digunakan dalam pembuatan tempe biji kecipir beras merah antara lain : ember, panci, mangkuk penyaring, talam, sedok kayu plastik,
kompor,timbangan, daun pisang pelastik, dan pisau.
3.4.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan tempe biji kecipir beras merah terdiri dari dua jenis bahan, yaitu bahan utama dan bahan tambahan. Yang menjadi
bahan utamanya adalah biji kecipir, dan bahan tambahannya adalah beras merah dan ragi.
Adapun perbandingan ukuran bahan yang digunakan dalam pembuatan tempe kecipir beras merah dapat dilihat pada tabel 3.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2. Jenis dan Ukuran Bahan
Bahan Kelompok Eksperimen
F F
1
F
2
F
3
Biji Kecipir 300gr
300gr 300gr
300gr Beras Merah
- 30gr
60gr 90gr
Ragi 2,8 gr
2,8gr 2,8gr
2,8gr Air
secukupn ya
secukupnya secukupnya
secukupnya Keterangan:
F0 : tanpa penambhan beras merah F1: penambahan beras merah 10
F2: penambahan beras merah 20 F3: penambahan beras merah 30
Pada penelitian pendahuluan, ragi yang digunakan sebanyak 0,6 gr, namun pada saat penelitian, jumlah ragi yang digunakan sebanyak 2,8 gr. Hal ini terjadi
karena, pada proses fermentasi pembuatan tempe juga dipengaruhi oleh cuaca. Ketika cuaca panas, ragi yang dibutuhkan cukup dalam jumlah sedikit, sedangkan jika dalam
cuaca dingin musim hujan, maka jumlah ragi yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak, karena proses fermentasi membutuhkan panas.
3.5. Tahap – tahap Pembuatan Tempe Kecipir Beras Merah
Proses pembuatan tempe biji kecipir beras merah berlangsung selama ± 4 – 6 hari. Adapun tahap pembuatan tempe biji kecipir beras merah , sebagai berikut
Ali,2008 ; Cahyadi, 2006 : a. Siapkan biji kecipir yang bijinya besar dan tidak kisut layu.
b. Cuci semua biji kecipir sampai bersih. c. Rebus biji kecipir selama ±2 jam , kemudian rendam biji kecipir tersebut selama 48
jam tiap 6 – 8 jam airnya diganti. d. Setelah direndam, kukus biji kecipir selama 10 menit.
Universitas Sumatera Utara
e. Kupas kulit ari yang terdapat pada biji kecipir. f. Tiriskan biji kecipir yang telah terkelupas kulit arinya.
g. Rebus biji kecipir hingga teksturnya empuk selama ± 45 menit dengan menggunakan air rebusan 1.
h. Tiriskan dan dinginkan biji kecipir yang telah dimasak ke dalam wadah yang memudahkan kacang menjadi dingin dan meratakannya.
i. Sebelum diinokuolasi, biji kecipir akan dicampurkan dengan beras merah yang sebelumnya telah mengalami perlakuan pendahuluan seperti pencucian, kemudian
direndam selama ± 12 jam, dan ditiriskan. Setelah itu, beras merah dikukus ± 30 menit dan kemudian didinginkan.
j. Setelah biji kecipir dan beras merah dicampurkan, taburi dengan ragi secara merata. j. Kemudian bungkus dengan daun pisang.
k. Lakukan pemeraman tempe dengan memasukkannya kedalam goni plastik agar tempe mendapatkan suhu yang cukup panas dalam proses fermentasi. Setelah tempe
terasa hangat, keluarkan tempe tersebut dari goni. Setelah ± 2 hari maka akan didapatkan tempe yang sudah siap untuk dikonsumsi.
Untuk lebih jelasnya, tahap pembuatan tempe biji kecipir beras merah dapat dilihat pada gambar 3.1. berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1. Diagram Alir Pembuatan Tempe Biji Kecipir Beras Merah
Penyortiran Pencucian I
Perebusan I 2jam
Pengupasan kulit ari
Perebusan II 45 menit
Penirisan dan pendinginan
Tempe Biji Kecipir Beras
Merah Perendaman dengan air
rebusan 48 jam, kemudian kukus 10 menit
Pencucian II Biji Kecipir 300 gr
Peragian 2 hari
Air bersih
Air bersih Beras merah
10, 20, 30 Pencucian
Pendinginan Pengukusan 20 menit
Penirisan Perendaman 12 jam
Air bersih
Tempe Biji Kecipir + Beras Merah 10, 20, 30
Pembungkusan Daun pisang
Ragi tempe
Pemeraman
Universitas Sumatera Utara
3.6. Definisi Operasional