Kerangka Konseptual Hipotesis Penelitian Definisi Operasional

2.7 Kerangka Konseptual

Gambar dibawah ini menunjukkan kerangka konseptual dari teori dalam penelitian skripsi ini: Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.8 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian skripsi ini, yaitu: 1. Pengeluaran pemerintah atas sektor pendidikan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Medan, ceteris paribus. 2. Pengeluaran pemerintah atas sektor transportasi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Medan, ceteris paribus. 3. Pengeluaran pemerintah atas sektor kesehatan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Medan, ceteris paribus. Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan Pp Pertumbuhan Ekonomi Y Pengeluaran Pemerintah Sektor Kesehatan Pk Pengeluaran Pemerintah Sektor Transportasi Pt UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ditentukan sebanyak 30 responden. Pengambilan sampel atau responden, peneliti menggunakan teknik probability sampling dengan metode yang digunakan adalah simple random sampling dimana untuk menentukan pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode yang dipakai dalam pengumpulan data adalah

3.3.1 Kuesioner angket

Pada penelitian dalam skripsi ini metode pengumpulan data dilakukan penulis adalah dengan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden. Kuesioner yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

3.3.2 Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan teknik untuk mendapatkan data dan informasi melalui berbagai literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang ada dalam penulisan skripsi ini yang diperoleh dari buku-buku, internet, jurnal, tesis, dan sebagainya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik.

3.4 Metode Analisis Data

Pada penelitian ini penulis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif adalah analisis yang dilakukan dengan menggambarkan atau melukiskan dalam arti sebenarnya yang didapat dari data lapangan atau peneliti UNIVERSITAS SUMATERA UTARA menjelaskannya dengan kata-kata. Dan penelitian kuantitatif adalah dengan menganalisis data sekunder yang didapat dari Badan Pusat Statistik Kota Medan pada variabel laju pertumbuhan ekonomi, pengeluaran pemerintah pada belanja publik pada sektor pendidikan, kesehatan, dan transportasi di kota Medan sebagai variabel yang diteliti. Model analisis data yang digunakan adalah model ekonometrika, sedangkan metode yang dipakai adalah metode OLS Ordinary Linear Square atau metode kuadrat terkecil biasa. Data yang digunakan akan dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis statistik yaitu persamaan regresi linear sederhana. Secara matematis model dasar yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: Y= f Pp,Pk,Pt ………………….. .1 Dari persamaan diatas dimasukkan ke dalam model linlog linear logaritma sebagai berikut: Y= α + β ln Pp + β 1 ln Pk + β 2 dimana ln Pt + µ …………....2 Y = Pertumbuhan ekonomi dalam α = intercept Pp = pengeluaran pemerintah untuk sektor pendidikan per tahun dalam Rupiah Pk = Pengeluaran pemerintah untuk sektor kesehatan per tahun dalam Rupiah Pt = Pengeluaran pemerintah untuk sektor transportasi pertahun dalam Rupiah β = koefisien regresi µ = term of error Model ini adalah transformasi dari suatu model tidak linier menjadi model linier dengan jalan membuat model dalam bentuk logaritma. Berdasarkan model diatas hipotesis yang dapat diambil adalah. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. jika terjadi kenaikan Pp alokasi pengeluaran pemerintah atas pendidikan maka Y pertumbuhan ekonomi akan mengalami kenaikan. Pengeluaran pemerintah atas pendidikan berpengaruh positif secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Medan. 2. jika terjadi kenaikan Pk alokasi pengeluaran pemerintah atas kesehatan maka Y pertumbuhan ekonomi akan mengalami kenaikan. Pengeluaran pemerintah atas kesehatan berpengaruh positif secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Medan. 3. jika terjadi kenaikan Pt alokasi pengeluaran pemerintah atas transportasi maka Y pertumbuhan ekonomi akan mengalami kenaikan. Pengeluaran pemerintah atas transportasi berpengaruh positif secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Medan. 3.4.1 Test of Goodness of Fit Uji Kesesuaian 3.4.1.1 Uji t-Statistik Uji Parsial Uji t-statistik digunakan untuk melihat signifikan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual. Digunakan dengan tingkat alpha tertentu dengan hipotesis: Ho : β = b Ha : β ≠ b, dimana β adalah koefisien variabel independen nilai parameter hipotesis, nilai b dianggap nol. β=0 berarti tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Kriteria pengambilan keputusan: Ho : β = 0 Ho diterima t t-tabel, artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen pada tingkat kepercayaan tertentu. Ha : β ≠ 0, Ho ditolak tt tabel, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen pada tingkat kepercayaan tertentu.

3.4.1.2 Pengujian Simultan Uji F

Uji F statistik pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen terikat. Digunakan dengan tingkat alpha 5 dengan hipotesis: Ho : β = β 1 = β 2 Ha : β = 0 ≠ β 1 ≠ β 2 Artinya bila nilai F-hitung F-tabel maka pada tingkat kepercayaan tertentu Ho ditolak. Ini berarti semua variabel independen yang diuji secara simultan berpengaruh nyata signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu membandingkan nilai F-hitung perhitungkan dengan nilai F-tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. ≠ 0

3.4.1.3 Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R 2 merupakan koefisien yang mengukur seberapa besar variasi dari variabel independen bebas mampu memberi penjelasan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA terhadap variabel dependen terikat, dimana nilai R 2 mempunyai rentang nilai antara 0 sampai dengan 1 0 R 2

3.4.2 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

1. Secara umum dalam model ekonometrik perlu dilakukan apa yang disebut sebagai uji asumsi klasik. Tujuannya agar diperoleh penaksiran yang bersifat Best Linier Unbiased Estimator BLUE, maka terhadap estimasi model penelitian tersebut perlu dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari :

3.4.2.1 Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi, apakah terdapat korelasi variabel independen diantara satu dan lainnya. Multikolinearity sering terjadi apabila diantara variabel bebas saling berkorelasi sehingga tingkat penelitian pemerkiraan semakin rendah. Di samping itu interval keyakinan yang diambil semakin keliru. Multikolinearitas dapat dideteksi melalui R-square, F- hitung, t-hitung, serta standard error, yaitu: a. Nilai R-square sangat tinggi b. Standard error tak terhingga c. Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada α= 5, α=10, α=1 d. Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori pada model estimasi.

3.4.2.2 Autokorelasi

Autokorelasi terjadi jika error term µ dari periode waktu yang berbeda berkorelasi. Dikatakan bahwa error term berkorelasi atau mengalami korelasi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA serial apabila variabel e i ,e j - Durbin-Watson uji D-W test: ≠ 0, untuk i≠j, dalam hal ini dikatakan memiliki autokorelasi. Cara mengetahui keberadaan autokorelasi yaitu : dw = Dengan hipotesis sebagai berikut: Ho: ρ = 0 ; tidak ada korelasi Ha: ρ ≠ 0 ; ada korelasi Dengan jumlah sampel tertentu dan jumlah variabel independen tertentu diperoleh nilai kritis dl dan du dalam tabel distribusi Durbin-Watson untuk berbagai nilai α. Hipotesis yang digunakan adalah : 0 dw dl : tidak ada autokorelasi positif dl ≤dw≤du : ragu-ragu inconclusive dudw4-dl : ragu-ragu inconclusive 4-dl ≤dw≤4 : tidak ada autokorelasi negatif du ≤dw≤4-du : tidak ada autokorelasi negatif maupun positif

3.5 Definisi Operasional

1. Pertumbuhan ekonomi Y, sebagai variabel terikat yang diukur dari perkembangan laju pertumbuhan Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB Kota Medan dengan harga konstan dalam . 2. Pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan Pp merupakan besarnya alokasi anggaran pengeluaran pemerintah untuk sektor pendidikan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dalam Rupiah. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Pengeluaran pemerintah pada sektor kesehatan Pk merupakan besarnya alokasi anggaran pengeluaran pemerintah untuk sektor kesehatan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dalam Rupiah. 4. Pengeluaran pemerintah pada sektor infrastruktur transportasi Pt merupakan besarnya alokasi anggaran pengeluaran pemerintah untuk sektor transportasi pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dalam Rupiah. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Kota Medan