berhubungan dengan pencapaian kesejahteraan masyarakat, termasuk pada alokasi pengeluaran pemerintah untuk pendidikan, kesehatan, ataupun infrastrutur
transportasi.
2.3.1 Teori Mikro Pengeluaran Pemerintah
Guritno 2001:177 secara mikroekonomi teori perkembangan pemerintah bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor mengenai barang publik. Faktor-faktor
permintaan akan barang publik dengan penawaran untuk barang publik akan menentukan jumlah barang publik yang akan disediakan melalui anggaran
belanja. Pengeluaran pemerintah untuk barang publik kemudian akan mendorong pengeluaran untuk barang lain. Perkembangan pengeluaran pemerintah
dipengaruhi faktor-faktor: 1.
Perubahan permintaan akan barang publik 2.
Perubahan dari aktifitas pemerintah dalam menghasilkan barang publik 3.
Perubahan dari kombinasi faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi
3. Perubahan kualitas barang publik
4. Perubahan harga faktor-faktor produksi
2.3.2 Teori Makro Pengeluaran Pemerintah
Teori makroekonomi mengenai pengeluaran pemerintah terdiri atas tiga golongan, yaitu Guritno,2001:169-176:
a. Model Pembangunan tentang Pengeluaran Pemerintah
Model pembangunan tentang pengeluaran pemerintah yang dikembangkan oleh Rostow dan Musgrave didasari oleh pengamatan terhadap pembangunan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ekonomi yang dialami banyak negara. Model ini menghubungkan antara perkembangan pengeluaran pemerintah dengan tahap pembangunan ekonomi,
yaitu tahap awal, tahap menengah, dan tahap lanjut pembangunan ekonomi. Pada tahap awal pembangunan ekonomi persentase pengeluaran
pemerintah terhadap investasi besar karena pemerintah harus menyediakan prasarana kebutuhan publik. Pada tahap menengah pembangunan ekonomi,
pengeluaran pemerintah dalam bentuk investasi masih tetap diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menyediakan barang dan jasa publik
dalam dan kualitas yang lebih banyak dan lebih baik, sedangkan investasi swata akan semakin besar. Menurut Musgrave bahwa dalam proses pembangunan,
persentase investasi swasta terhadap GNP Gross National Product akan semakin besar dan sebaliknya persentase investasi pemerintah terhadap GNP akan semakin
kecil. Pada tahap lanjut pembangunan ekonomi kegiatan pemerintah beralih beralih dari penyediaan prasarana ke pengeluaran-pengeluaran untuk kegiatan
sosial, misalnya program kesejahteraan hari tua, program pelayanan masyarakat, dan lain-lain.
b. Hukum Wagner
Menurut hukum Wagner mengatakan bahwa dalam perekonomian jika pendapatan perkapita meningkat maka pengeluaran pemerintah akan meningkat
pula. Terjadinya pertumbuhan ekonomi yang semakin besar menyebabkan semakin kompleksnya hubungan antar industri dan hubungan industri dengan
masyarakat. Akibatnya peran pemerintah akan semakin besar. Hukum Wagner tidak didasarkan pada suatu teori mengenai pemilihan barang-barang publik.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Wagner mendasarkan pandangannya dengan suatu teori yang disebut organis mengenai pemerintah organic theory of the state yang menganggap pemerintah
sebagai individu yang bebas bertindak, terlepas dari anggota masyarakat lainnya. Hukum Wagner adalah sebagai berikut:
PkPP : Pengeluaran pemerintah per kapita PPK
: Pendapatan perkapita, yaitu GDP Jumlah Penduduk 1,2, n : jangka waktu tahun
c. Teori Peacock dan Wiseman
Peacock dan Wiseman dalam Guritno,2001:173, bahwa pemerintah lebih cenderung menaikkan pajak untuk membiayai anggarannya. Di sisi lain
masyarakat memiliki keengganan untuk membayar pajak, terlebih lagi jika pajak terus dinaikkan. Mempertimbangkan teori pemungutan suara dimana masyarakat
memiliki batas toleransi pembayaran pajak. Perkembangan ekonomi menyebabkan pemungutan pajak yang semakin meningkat. Oleh karena itu, dalam
keadaan normal meningkatnya GNP akan menyebabkan penerimaan pemerintah yang semakin besar, begitu juga dengan pengeluaran pemerintah menjadi semakin
besar. Akibat adanya keadaan tertentu yang mengharuskan pemerintah untuk memperbesar pengeluarannya, maka pemerintah memanfaatkan pajak sebagai
alternatif untuk peningkatan penerimaan negara. Jika tarif pajak dinaikkan maka pengeluaran investasi dan konsumsi masyarakat menjadi berkurang. Keadaan ini
disebut efek pengalihan displacement effect yaitu adanya suatu gangguan sosial
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
yang menyebabkan aktivitas dana investasi swasta menjadi berkurang karena dialihkan pada aktivitas pemerintah.
2.4 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara