yang cepat dapat didukung bidang kesehatan masyarakat, pemberantasan penyakit dan peningkatan gizi.
2.5.3 Sektor Perhubungan Transportasi
Infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Dari alokasi pembiayaan publik dan swasta, infrastruktur dipandang sebagai lokomotif
pembangunan nasional dan daerah. Secara ekonomi makro ketersediaan dari jasa pelayanan infrastruktur mempengaruhi marginal productivity of private capital,
sedangkan dalam konteks ekonomi mikro, ketersediaan jasa pelayanan infrastruktur berpengaruh terhadap pengurangan biaya produksi. Infrastruktur juga
berpengaruh penting bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, antara lain dalam peningkatan nilai konsumsi, peningkatan produktivitas tenaga
kerja dan akses kepada lapangan kerja, serta peningkatan kemakmuran nyata dan terwujudnya stabilisasi makro ekonomi, yaitu keberlanjutan fiskal,
berkembangnya pasar kredit, dan pengaruhnya terhadap pasar tenaga kerja.
Kebijakan pembangunan infrastruktur mencakup Abdul Haris,2009 :
1. prasarana dan sarana perhubungan transportasi: jalan, jembatan, jalan kereta api, dermaga, pelabuhan laut, pelabuhan udara, penyeberangan
sungai dan danau; 2. prasarana dan sarana pengairan: bendungan, jaringan pengairan,
bangunan pengendalian banjir, pengamanan pantai, dan bangunan pembangkit listrik tenaga air;
3. prasarana dan sarana permukiman, industri dan perdagangan: bangunan gedung, kawasan industri dan perdagangan, kawasan perumahan skala
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
besar, reklamasi lahan, jaringan dan instalasi air bersih, jaringan dan pengolahan air limbah, pengelolaan sampah, dan sistem drainase;
4. bangunan dan jaringan kebutuhan umum: gas, listrik, dan telekomunikasi.
Selain memiliki dimensi ruang yang luas, pembangunan infrastruktur juga menghadapi tiga dimensi permasalahan, 1 membutuhkan invetasi yang cukup
besar, waktu pengembalian modal yang panjang, pemanfaatan teknologi tinggi, perencanaan dan implementasi perlu waktu panjang untuk mencapai skala
ekonomi yang tertentu, 2 pembangunan menjadi prasyarat bagi berkembangnya kesempatan dan peluang baru di berbagai bidang kehidupan, 3 adanya
persaingan global dan sekaligus memenuhi permintaan investor baik dari dalam maupun luar negeri. Infrastruktur tidak selesai dibangun secara fisik saja, namun
menuntut adanya operasional dengan mengedepankan kualitas pelayanan jasa dan efektivitas pengelolaan infrastruktur.
Sistem pembangunan jalan raya, sebagai sarana penghubung transportasi barang dan manusia antar kota serta dampaknya terhadap kehidupan dan kegiatan
ekonomi baik untuk pemerintah maupun masyarakat setempat. Dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 14 Tahun1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
tujuan diselenggarakannya transportasi jalan adalah untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan dengan selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman
dan efisien untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas sebagai pendorong dan penggerak serta penunjang pembangunan nasional. Pemerintah
daerah khususnya akan mendapat manfaat berupa kenaikan pendapatan daerah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dari setiap bentuk pembangunan jalan karena perekonomian di daerah tersebut akan berkembang sebagai akibat pembangunan jalan itu.
Infrastruktur transportasi secara umum berfungsi sebagai katalisator dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah, dan pemersatu
wilayah. Infrastruktur transportasi mencakup transportasi jalan, perkeretaapian, angkutan sungai, danau dan penyeberangan, transportasi laut dan udara.
Infrastruktur transportasi mengemban fungsi pelayanan publik, dan pembangunan nasional yang sumber pendanaannya bersumber pada pemerintah. Tetapi
transportasi juga berkembang sebagai industri jasa yang komersial. Peran infrastruktur transportasi semakin diperlukan untuk menjembatani kesenjangan
dan mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan antarwilayah. Untuk pembangunan infrastruktur transportasi ke depan diperlukan penataan sistem
transportasi nasional sistranas maupun berbagai kebijakan strategis seperti pengembangan transportasi berbasis wilayah dan pengembangan transportasi
berbasis wilayah dan pengembangan transportasi yang berkelanjutan. Sasaran sistranas adalah terciptanya penyelenggaraan transportasi yang efektif, yaitu
mempunyai ciri-ciri selamat, aksesibilitas tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, lancar dan cepat, mudah, tepat waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib,
aman, rendah polusi dan efisien Suyono Dikun,2003. Peran pembangunan sistem transportasi terhadap peningkatan daya saing suatu wilayah akan
meningkatkan keunggulan kompetitif transportasi suatu wilayah, karena barang dan orang dapat diangkut dengan lebih aman, cepat, murah, dan tepat. Sistem
transportasi yang efisien dapat menurunkan biaya komoditi sehingga daya saing
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
produk ekspor dapat meningkat. Dan ekspor akan dapat meningkatkan PDB. Transportasi yang baik dapat menarik masuknya investor asing maupun lokal. Ini
akan meningkatkan PDB secara langsung dan membuka lapangan pekerjaan baru sehingga konsumsi masyarakat meningkat pula. Peningkatan ekspor, investasi,
pendapatan serta konsumsi dapat berdampak pada peningkatan pendapatan pemerintah daerah sehingga dana untuk pembangunan transportasi maupun sektor
lainnya akan meningkat juga. Sejalan dengan desentralisasi dan pendekatan pembangunan berbasis wilayah dalam transportasi, maka pembangunan jaringan
transportasi termasuk jaringan jalan pun perlu didasarkan atas pertumbuhan ekonomi regional regional basedroad development yakni pembangunan jalan
berwawasan pengembangan wilayah dan pertumbuhan sektor wilayah tersebut. Pembiayaan untuk kebutuhan pemeliharaan, peningkatan, dan pembangunan
prasarana jalan akan membutuhkan alokasi pendanaan pemerintah yang sangat besar merupakan beban berat untuk pemerintah melalui APBD.
Polak dan Heertje dalam Edy Sugistiono,2011 bahwa infrastruktur transportasi merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi. Keberadaan
infrastruktur transportasi dapat menstimulasi aktivitas ekonomi dan akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah. Efek infrastruktur transportasi
berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah sendiri, dan juga terhadap wilayah tetangganya neighboring countries. Dampak membangun infrastruktur
transportasi jalan raya, jalan tol dan rel terhadap pertumbuhan ekonomi PDRB sektor: perdagangan, transportasi, rumah-bangunan, industri wilayah, umumnya
akan menunjukan pertumbuhan ekonomi yang bernilai positif.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Investasi jalan raya merupakan bagian yang paling penting dalam penyediaan modal barang publik. Karena investasi jalan raya tahap awal akan
dilakukan pada pembangunan jalan raya seluruh wilayah. Hal yang paling banyak dilakukan terutama adalah perbaikan terhadap kualitas jalan. Jalan raya
membutuhkan pembiayaan yang sangat besar dengan menggunakan alokasi pengeluaran pemerintah yang besar.
2.6 Penelitian Terdahulu