Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

yang menyebabkan aktivitas dana investasi swasta menjadi berkurang karena dialihkan pada aktivitas pemerintah.

2.4 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Definisi mengenai penganggaran budgeting dan anggaran budget. Penganggaran adalah suatu perencanaan mengenai bermacam-macam kegiatan terpadu yang dinyatakan dalam satuan uang jangka waktu tertentu. Anggaran adalah hasil dari perencanaan yang berupa daftar mengenai bermacam-macam kegiatan terpadu, baik menyangkut penerimaannya maupun pengeluarannya yang dinyatakan dalam satuan uang dalam jangka waktu tertentu Ibnu Syamsi,1994. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara merupakan suatu alat pemerintah untuk mensejahterakan rakyat dan sebagai alat pengelolaan perekonomiaan negara. Menurut Pasal 23 Ayat 1 UUD RI 1945, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ditetapkan tiap-tiap tahun dengan undang-undang. Sejak tahun1967 Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah RAPBD di Indonesia disusun dan diberlakukan mulai tanggal 1 April sampai dengan tanggal 31 Maret tahun berikutnya. Namun pada tahun 2000 tahun anggaran akan dimulai pada tanggal 1 Aprildan berakhir tanggal 31 Desember. Dan tahun-tahun berikutnya tahun anggaran dimulai pada tanggal 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desember. Apabila DPR tidak menyetujui anggaran diusulkan pemerintah maka pemerintah menjalankan anggaran tahun yang lalu. Dalam rangka meningkatkan kualitas belanja pemerintah agar dapat berfungsi sebagai instrumen fiskal yang efektif dalam peningkatan kesejahteraan rakyat, pemerintah akan membuat langkah-langkah strategis, yaitu 1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA mengutamakan alokasi belanja pemerintah untuk kegiatan-kegiatan pembangunan infrastruktur yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Pro Growth, menciptakan kesempatan kerja Pro Job, mengentaskan kemiskinan Pro Poor, dan pembangunan ekonomi berkelanjutan yang ramah lingkungan Pro Environment; 2 mengurangi pendanaan bagi kegiatan-kegiatan yang bersifat konsumtif; 3 merancang ulang kebijakan subsidi: mengubah sistem subsidi dari subsidi harga menjadi subsidi yang tepat sasaran targeted subsidy, serta menata ulang sistem penyaluran subsidi yang lebih baik; 4 mempercepat implementasi sistem penganggaran berbasis kinerja, dan kerangka pengeluaran jangka menengah; 5 memperluas pelaksanaan reformasi birokrasi, www.bappenas.go.id. APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban negara dalam satu tahun anggaran harus dimasukkan dalam APBN. Surplus penerimaan pemerintah dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran pada tahun anggaran berikutnya Sonny Sumarsono,2010:79. • Fungsi otorisasi berarti anggaran negara menjadi dasar dalam melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan, maka pembelanjaan atau pendapatan dapat dipertanggungjawabkan pada rakyat. • Fungsi perencanaan , berarti bahwa anggaran negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan kegiatan pada tahun tersebut. Bila pembelanjaan telah direncanakan sebelumnya, maka negara dapat UNIVERSITAS SUMATERA UTARA membuat rencana-rencana untuk medukung pembelanjaan tersebut. Misalnya, telah direncanakan dan dianggarkan akan membangun proyek pembangunan jalan dengan nilai tertentu. Maka pemerintah dapat mengambil tindakan untuk mempersiapkan proyek tersebut agar bisa berjalan dengan lancar. • Fungsi pengawasan , berarti anggaran negara menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. • Fungsi alokasi , berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efesiensi dan efektivitas perekonomian. • Fungsi distribusi , berarti kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. • Fungsi stabilisasi , berarti bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian. Dalam APBD defisit anggaran dibatasi maksimal 3 persen dari Produk Regional Bruto Daerah. Jumlah pinjaman dibatasi maksimal 60 persen dari Produk Regional Bruto Daerah. Sedangkan penggunaan surplus anggaran harus mempertimbangkan prinsip pertanggungjawaban antar generasi, sehingga penggunaannya diutamakan untuk pengurangan utang, pembentukan cadangan, dan peningkatan jaminan sosial. Sebelum diberlakukannya UU No. 17 Tahun 2003, anggaran belanja pemerintah dikelompokkan atas anggaran belanja rutin UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dan anggaran belanja pembangunan. Pengeluaran rutin biasanya lebih banyak untuk konsumsi seperti gaji pegawai sedang pembangunan lebih cenderung untuk investasi. Struktur APBN dapat dilihat dibawah ini: Tabel 2.1 Struktur APBN APBN Pendapatan Negara Belanja Negara Pembiayaan • Pajak • Belanja Pemerintah Pusat • Pembiayaan Dalam Negeri • Non Pajak • Belanja Pemerintah Daerah • Pembiayaan Luar Negeri • Hibah • Tambahan Pembayaran Utang Sumber: www.depkeu.go.id data diolah APBNAPBD terdiri dari anggaran rutin dan pembangunan yaitu pendapatanpengeluaran rutin dan pendapatan pengeluaran pembangunan. Komponen yang terdapat adalah sebagai berikut: - pendapatan rutin: sisa anggaran tahun lalu, kontribusi-kontribusi subsidi, ganjaran, PBB, pendapatan asli daerah retribusi, pendapatan deviden, pendapatan dari lembagadinas pemerintah, pendapatan lain-lain. - pengeluaranbelanja rutin: pembayaran gaji pensiun, mesin dan peralatan, perbaikan dan pemeliharaan, perjalanan dinas dan transportasi, belanja dinas, pngeluaran lain-lain. - pendapatan pembangunan: sisa anggran tahun lalu, kontribusi subsidi dan ganjaran, PAD, pinjaman daerah. - pengeluaranbelanja pembangunan  sektor ekonomi: pertanian dan pengairan, industri, energi dan pertambangan, transportasi dan pariwisata, koperasi dan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA perdagangan, ketenagakerjaan dan pemukiman, pembangunan daerah dan regional.  sektor sosial: agama, pendidikan generasi muda dan kebudayaan nasional, kesehatan rakyat dan pemukiman, hukum keamanan dan pertahanan masyarakat, penerangan dan perhubungan, ilmu pengetahuan, teknologi dan penelitian, lembaga pmerintah, pengembangan dunia usaha, sumber alam dan lingkungan hidup.  pembayaran kembali pinjaman tabungan: melalui kelebihan pendapatan yang dimanfaatkan untuk pembiayaan pembangunan.

2.5 Barang Publik