Teori Pertumbuhan Ekonomi Ruang Lingkup Penelitian

i kemajuan teknologi dapat mempertinggi keefisienan memproduksi sesuatu barang yang dapat menurunkan biaya produksi dan meninggikan jumlah produksi ii kemajuan teknologi menimbulkan penemuan barang-barang baru yang belum pernah diproduksikan sebelumnya. iii kemajuan teknologi dapat meninggikan mutu barang-barang yang diproduksi tanpa meningkatkan harganya. d. sistem sosial dan sikap masyarakat Sistem sosial dapat menjadi penghambat dalam pembangunan. Adat istiadat tradisional dapat menghambat masyarakat untuk menggunakan cara memproduksi yang modern dan produktivitas yang tinggi. Apabila dalam masyarakat terdapat beberapa keadaan dalam sistem sosial dan sikap masyarakat yang menghambat pertumbuhan ekonomi maka pemerintah harus berusaha menghapuskan hambatan tersebut, seperti menghapuskan kekuasaan tuan tanah atau perubahan yang ditujukan agar masyarakat bersedia bekerja lebih keras untuk mendapatkan pendapatan dan keuntungan yang lebih banyak. Salah satu langkah penting yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan ini adalah dengan memperluas fasilitas pendidikan dan meningkatkan taraf pendidikan nasional.

2.1.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi

Ada beberapa teori mengenai pertumbuhan ekonomi yang diungkapkan oleh beberapa ahli ekonomi di dunia, diantaranya adalah Sadono Sukirno,2010: a. Teori Klasik Adam Smith UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Adam Smith 1729-1790 menganggap bahwa manusia sebagai faktor utama produksi yang menetukan kemakmuran bangsa. Karena alam tidak ada artinya kalau tidak ada sumber daya manusia yang mengolahnya sehingga bermanfaat. Alokasi sumber daya manusia yang efektif adalah pemula pertumbuhan ekonomi.setelah ekonomi tumbuh, akumulasi modal baru mulai dibutuhkan untuk menjaga agar ekonomi tumbuh. Berarti alokasi sumber daya manusia yang efektif merupakan syarat perlu necessary condition bagi perumbuhan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperluas pasar dan perluasan pasar akan meninggikan spesialisasi yang terjadi dalam perekonomian yang meninggikan tingkat produktivitas tenaga kerja dan mendorong perkembangan teknologi dan mengadakan inovasi pembaruan. b. Harrod-Domar Menurut teori ini keadaan bagaimana yang harus ada dalam perekonomian untuk menjamin agar dapat memproduksi yang selalu bertambah sebagai akibat dari penanaman modal pada waktu sebelumnya agar sepenuhnya digunakan, agar pertumbuhan mantap atau steady growth. Investasi tidak hanya menciptakan permintaan tetapi juga memperbesar kapasitas produksi. Kapasitas produksi yang membesar akan membutuhkan permintaan yang lebih besar pula agar produksi tidak menurun. Jika kapasitas yang membesar tidak diikuti dengan permintaan yang besar pula, surplus akan muncul dan disusul penurunan jumlah produksi. c. Teori Schumpeter Teori Schumpeter menunjukkan bahwa sumber kemajuan ekonomi adalah daya kreasi manusia pelaku-pelakunya, dan bukan sekedar akumulasi kapital atau UNIVERSITAS SUMATERA UTARA pertumbuhan penduduk. Kreativitas manusia sebagai faktor sentral dalam proses kemajuan ekonomi. Schumpeter tidak terlalu menekankan pada aspek pertumbuhan penduduk maupun aspek keterbatasan sumber daya alam dalam proses pertumbuhan ekonomi. d. Teori Pertumbuhan Dua Sektor- Arthur Lewis Model Lewis dikenal dengan nama “model pertumbuhan dengan suplai tenaga kerja yang tak terbatas”. Pokok permasalahan dalam teori ini adalah bagaimana proses pertumbuhan terjadi dalam perekonomian dua sektor: 1 Sektor tradisional, dengan produktivitas rendah dan sumber tenaga kerja yang melimpah. 2 Sektor modern, dengan produktivitas tinggi dan sebagai sumber akumulasi kapital. Dalam teori ini proses pertumbuhan ekonomi terjadi apabila tenaga kerja bisa dipertemukan dengan kapital modal. Di banyak negara berkembang terdapat tenaga kerja yang berlebih akan tetapi sebaliknya menghadapi masalah kekurangan modal dan keluasan tanah yang belum digunakan terbatas. Bahwa penawaran tenaga kerja tidak terbatas dan akan dihadapi masalah tenaga kerja terampil dan terdidik tetapi dalam jangka panjang ini dapat diatasi dengan memperluas pendidikan. Maka hambatan pembangunan yang utama adalah kekurangan modal dan kekayaan alam yang terbatas. e. Teori Rostow Menurut Rostow proses pembangunan ekonomi dapat dibedakan dalam lima tahap pertumbuhan ekonomi, yaitu: masyarakat tradisional the traditional UNIVERSITAS SUMATERA UTARA society, prasyarat untuk lepas landas the preconditions for take-off, lepas landas the take-off, menuju kedewasaan the drive to maturity, dan masa konsumsi tinggi the age of high massconsumption. Pada tahap awal perkembangan ekonomi, persentase investasi pemerintah terhadap total investasi besar sebab pada tahap ini pemerintah harus menyediakan prasarana, seperti misalnya pendidikan, kesehatan, prasarana transportasi dan sebagainya. Pada tahap menengah pembangunan ekonomi, investasi pemerintah tetap diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar dapat tinggal landas, namun pada tahap ini peranan investasi swasta sudah semakin membesar. Peranan pemerintah tetap besar pada tahap menengah, karena peranan swasta yang semakin besar ini banyak menimbulkan kegagalan pasar, dan juga menyebabkan pemerintah harus menyediakan barang dan jasa publik dalam jumlah yang lebih banyak dan kualitas yang lebih baik.

2.2 Peran Pemerintah dalam Perekonomian