Tujuan Penelitian Manfaat penelitian Peran Pemerintah dalam Perekonomian

Pengeluaran Pemerintah pada Sektor Publik Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Medan ”. 1.2. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Medan? 2. Bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah pada sektor transportasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Medan? 3. Bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah pada sektor kesehatan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah : 1. Untuk menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah atas pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Medan. 2. Untuk menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah atas transportasi terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Medan. 3. Untuk menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah atas kesehatan terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Medan.

1.4 Manfaat penelitian

Hasil penelitian tentang pengaruh alokasi anggaran pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur transportasi Kota Medan diharapkan mempunyai manfaat: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. Sebagai tambahan literatur terhadap penelitian yang sudah ada sebelumnya. 2. Sebagai bahan studi atau tambahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian menyangkut topik yang sama selanjutnya. 3. Sebagai bahan masukan yang bermanfaat dalam membuat kebijakan bagi pemerintah atau instansi-instansi yang terkait. 4. Hasil penelitian dapat digunakan untuk melihat pengaruh anggaran pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur khususnya transportasi terhadap upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kota Medan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertumbuhan Ekonomi

Pembangunan ekonomi memiliki pengertian berbeda dengan pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi memiliki arti yang lebih luas baik dari segi struktur output, input, perubahan dalam teknik produksi, sikap dan perilaku sosial serta kerangka kelembagaan menuju kepada keadaan dan taraf hidup yang secara menyeluruh lebih baik. Pembangunan ekonomi sebagai serangkaian usaha dalam perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastruktur lebih banyak tersedia, taraf pendidikan semakin tinggi, teknologi semakin canggih dan perusahaan semakin banyak dan berkembang, maka tidak mudah untuk mengukur sampai dimana taraf pembangunan ekonomi yang dicapai suatu negara. Pertumbuhan ekonomi hanya merupakan salah satu aspek dari pembangunan ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam satu periode tertentu dibandingkan tahun sebelumnya. Tetapi pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Pola pembangunan yang hanya mengejar pertumbuhan ekonomi sudah seharurnya tidak dipakai lagi, karena kini pembangunan berorientasi pada pola pembangunan yang mementingkan pembangunan berkelanjutan, Mulyadi,2006. Menurut Schumpeter dalam Boediono,1999, perkembangan ekonomi atau development adalah kenaikan output yang disebabkan oleh inovasi yang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA menyangkut perbaikan kualitatif. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian sehingga output barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi masyarakat tanpa ada perubahan cara-cara produksi itu sendiri atau terjadi peningkatan Produk National Bruto atau Produk Domestik Bruto. Produk Domestik Bruto PDB adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara pada suatu tahun tertentu dengan menggunakan faktor-faktor produksi baik milik warga negara maupun milik penduduk negara lain yang berada di negara tersebut. PDB dapat dinilai menurut harga pasar atau harga yang berlaku dan harga tetap atau harga konstan.

2.1.1 Faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi

Dalam teori economic growth, sumber-sumber pertumbuhan ekonomi sources of growth berasal dari kemampuan negara dalam mengembangkan potensi sumberdayanya. Makin besar kuantitas dan makin tinggi kualitas sumber daya tersebut, maka makin besar pula potensi suatu negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Kekayaan alam akan sangat membantu perekonomian suatu negara, tetapi harus didukung kualitas penduduk untuk mengekplorasi kekayaan alam tersebut. Beberapa faktor yang menentukan terwujudnya pertumbuhan ekonomi adalah Sadono Sukirno,2006: a. tanah dan kekayaan alam lainnya natural resources Kekayaan alam akan dapat mempermudah usaha mengembangkan perekonomian suatu negara, terutama pada masa permulaan dari proses UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dilakukan adalah di Kota Medan dengan mengamati dan menganalisis alokasi anggaran pengeluaran pemerintah pada APBD khususnya untuk sektor pendidikan, kesehatan dan transportasi terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Medan. 3.2 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah:

3.2.1 Data Sekunder

Data sekunder dalam bentuk data berkala atau time series yang bersifat kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka-angka yaitu data anggaran pengeluaran pemerintah untuk pendidikan, kesehatan, transportasi dan pertumbuhan ekonomi Kota Medan. Sedangkan sumber data diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS serta bahan kepustakaan berupa bahan bacaan yang berhubungan dengan penelitian.

3.2.2 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui pengisian kuesioner terhadap para pengguna fasilitas barang publik sekolah, rumah sakitpuskesmas, transportasi yang dijadikan sampel sebagai tambahan data dalam penelitian skripsi ini untuk mengetahui respon dari masyarakat pengguna mengenai fasilitas barang publik yang dihubungkan dengan anggaran yang sudah dialokasikan pemerintah pada sektor publik tersebut. Jumlah sampel yang diambil UNIVERSITAS SUMATERA UTARA pertumbuhan ekonomi. Apabila negara tersebut mempunyai kekayaan alam yang dapat diusahakan menguntungkan, hambatan dalam ekonomi kekurangan modal, tenaga ahli dan terbatasnya pasar akan dapat diatasi dan pertumbuhan ekonomi dapat dipercepat sehingga dapat menarik investor dari negara maju untuk mengusahakan kekayaan alam tersebut. b. jumlah dan mutu dari penduduk dan tenaga kerja Penduduk yang bertambah dari waktu ke waktu dapat menjadi pendorong maupun penghambat kepada perkembangan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperbesar julah tenaga kerja, dan penambahan tersebut memungkinkan negara menambah produksi. Pertambahan penduduk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi bersumber dari akibat pertambahan luas pasar dari barang- barang yang dihasilkan sektor produksi. Akan tetapi pertambahan penduduk dapat berakibat buruk terhadap pertumbuhan ekonomi jika jumlah penduduk tidak seimbang dengan faktor-faktor produksi lain yang tersedia. Yang berarti pertambahan penggunaan tenaga kerja tidak menimbulkan pertambahan dalam produksi nasional sehingga kemakmuran masyarakat akan merosot. c. barang-barang modal dan tingkat teknologi Barang-barang modal dan teknologi yang semakin modern memegang peran penting dalam mewujudkan kemajuan ekonomi. Kemajuan teknologi menimbulkan beberapa efek positif dalam pertumbuhan ekonomi agar lebih pesat, yaitu: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA i kemajuan teknologi dapat mempertinggi keefisienan memproduksi sesuatu barang yang dapat menurunkan biaya produksi dan meninggikan jumlah produksi ii kemajuan teknologi menimbulkan penemuan barang-barang baru yang belum pernah diproduksikan sebelumnya. iii kemajuan teknologi dapat meninggikan mutu barang-barang yang diproduksi tanpa meningkatkan harganya. d. sistem sosial dan sikap masyarakat Sistem sosial dapat menjadi penghambat dalam pembangunan. Adat istiadat tradisional dapat menghambat masyarakat untuk menggunakan cara memproduksi yang modern dan produktivitas yang tinggi. Apabila dalam masyarakat terdapat beberapa keadaan dalam sistem sosial dan sikap masyarakat yang menghambat pertumbuhan ekonomi maka pemerintah harus berusaha menghapuskan hambatan tersebut, seperti menghapuskan kekuasaan tuan tanah atau perubahan yang ditujukan agar masyarakat bersedia bekerja lebih keras untuk mendapatkan pendapatan dan keuntungan yang lebih banyak. Salah satu langkah penting yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan ini adalah dengan memperluas fasilitas pendidikan dan meningkatkan taraf pendidikan nasional.

2.1.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi

Ada beberapa teori mengenai pertumbuhan ekonomi yang diungkapkan oleh beberapa ahli ekonomi di dunia, diantaranya adalah Sadono Sukirno,2010: a. Teori Klasik Adam Smith UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Adam Smith 1729-1790 menganggap bahwa manusia sebagai faktor utama produksi yang menetukan kemakmuran bangsa. Karena alam tidak ada artinya kalau tidak ada sumber daya manusia yang mengolahnya sehingga bermanfaat. Alokasi sumber daya manusia yang efektif adalah pemula pertumbuhan ekonomi.setelah ekonomi tumbuh, akumulasi modal baru mulai dibutuhkan untuk menjaga agar ekonomi tumbuh. Berarti alokasi sumber daya manusia yang efektif merupakan syarat perlu necessary condition bagi perumbuhan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperluas pasar dan perluasan pasar akan meninggikan spesialisasi yang terjadi dalam perekonomian yang meninggikan tingkat produktivitas tenaga kerja dan mendorong perkembangan teknologi dan mengadakan inovasi pembaruan. b. Harrod-Domar Menurut teori ini keadaan bagaimana yang harus ada dalam perekonomian untuk menjamin agar dapat memproduksi yang selalu bertambah sebagai akibat dari penanaman modal pada waktu sebelumnya agar sepenuhnya digunakan, agar pertumbuhan mantap atau steady growth. Investasi tidak hanya menciptakan permintaan tetapi juga memperbesar kapasitas produksi. Kapasitas produksi yang membesar akan membutuhkan permintaan yang lebih besar pula agar produksi tidak menurun. Jika kapasitas yang membesar tidak diikuti dengan permintaan yang besar pula, surplus akan muncul dan disusul penurunan jumlah produksi. c. Teori Schumpeter Teori Schumpeter menunjukkan bahwa sumber kemajuan ekonomi adalah daya kreasi manusia pelaku-pelakunya, dan bukan sekedar akumulasi kapital atau UNIVERSITAS SUMATERA UTARA pertumbuhan penduduk. Kreativitas manusia sebagai faktor sentral dalam proses kemajuan ekonomi. Schumpeter tidak terlalu menekankan pada aspek pertumbuhan penduduk maupun aspek keterbatasan sumber daya alam dalam proses pertumbuhan ekonomi. d. Teori Pertumbuhan Dua Sektor- Arthur Lewis Model Lewis dikenal dengan nama “model pertumbuhan dengan suplai tenaga kerja yang tak terbatas”. Pokok permasalahan dalam teori ini adalah bagaimana proses pertumbuhan terjadi dalam perekonomian dua sektor: 1 Sektor tradisional, dengan produktivitas rendah dan sumber tenaga kerja yang melimpah. 2 Sektor modern, dengan produktivitas tinggi dan sebagai sumber akumulasi kapital. Dalam teori ini proses pertumbuhan ekonomi terjadi apabila tenaga kerja bisa dipertemukan dengan kapital modal. Di banyak negara berkembang terdapat tenaga kerja yang berlebih akan tetapi sebaliknya menghadapi masalah kekurangan modal dan keluasan tanah yang belum digunakan terbatas. Bahwa penawaran tenaga kerja tidak terbatas dan akan dihadapi masalah tenaga kerja terampil dan terdidik tetapi dalam jangka panjang ini dapat diatasi dengan memperluas pendidikan. Maka hambatan pembangunan yang utama adalah kekurangan modal dan kekayaan alam yang terbatas. e. Teori Rostow Menurut Rostow proses pembangunan ekonomi dapat dibedakan dalam lima tahap pertumbuhan ekonomi, yaitu: masyarakat tradisional the traditional UNIVERSITAS SUMATERA UTARA society, prasyarat untuk lepas landas the preconditions for take-off, lepas landas the take-off, menuju kedewasaan the drive to maturity, dan masa konsumsi tinggi the age of high massconsumption. Pada tahap awal perkembangan ekonomi, persentase investasi pemerintah terhadap total investasi besar sebab pada tahap ini pemerintah harus menyediakan prasarana, seperti misalnya pendidikan, kesehatan, prasarana transportasi dan sebagainya. Pada tahap menengah pembangunan ekonomi, investasi pemerintah tetap diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar dapat tinggal landas, namun pada tahap ini peranan investasi swasta sudah semakin membesar. Peranan pemerintah tetap besar pada tahap menengah, karena peranan swasta yang semakin besar ini banyak menimbulkan kegagalan pasar, dan juga menyebabkan pemerintah harus menyediakan barang dan jasa publik dalam jumlah yang lebih banyak dan kualitas yang lebih baik.

2.2 Peran Pemerintah dalam Perekonomian

Fungsi pemerintah dalam melakukan campur tangan dalam perekonomian adalah untuk mengatasi masalah resesi dan pengangguran. Bahwa pemerintah harus berusaha menciptakan tingkat kesempatan kerja penuh tanpa menimbulkan inflasi. Alat kebijakan yang dapat dipakai pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut melalui kebijkan fiskal dan moneter. Dengan kebijakan tersebut pemerintah harus menyesuaikan tingkat pengeluarannya sehingga keseluruhan pengeluaran dalam perekonomian akan mencapai atau mendekati tingkat pendapatan nasional pada tingkat kesempatan kerja penuh dan mempengaruhi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tingkat pengeluaran masyarakat agar sesuai atau pada tingkat menjamin terciptanya tingkat kesempatan kerja penuh, Sadono Sukirno,2010. Peranan pemerintah sangat penting, mengingat adanya beberapa hal yaitu Ibnu Syamsi,1994:41: 1. perekonomian akan berjalan baik dan terasa adil bagi semua pihak, apabila pemerintah dengan menggunakan kekuasaan legalnya dapat melindungi kepentingan pihak bersangkutan; 2. berdasarkan peraturan yang dibuatnya, pemerintah akan menjamin mekanisme pasar berjalan baik secara seimbang; 3. pemerintah perlu campur tangan menyelesaikan masalah-masalah ekstern yang timbul dan akan menyebabkan kegagalan pasar; 4. pemerintah dibutuhkan untuk menjamin tetap terbukanya kesempatan kerja dan harga barang tetap stabil; 5. peranan pemerintah untuk mewujudkan suatu sistem pasar yang mampu menciptakan pembagian pendapatan yang adil dan sejahtera yang selalu meningkat. Pemerintah memiliki peran dalam kehidupan bernegara yang dapat diklasifikasikan menjadi empat macam kelompok peran, yaitu Musgrave dan Musgrave,1991 : 1 Peran alokasi, yaitu peran pemerintah dalam mengalokasikan sumber daya ekonomi yang ada agar pemanfaatannya bisa optimal dan mendukung efisiensi produksi. Kegagalan pasar market failure dan eksternalitas membuat pemerintah harus turut campur dalam perekonomian. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pemerintah harus merencanakan peraturan dan mengatur penggunaan sumber daya ekonomi yang ada agar teralokasi secara efisien. Peran alokasi ini tidak cukup sekedar melibatkan pemerintah selaku pelindung masyarakat, tapi juga menuntut pengeluaran biaya. Keterlibatan peran dan pengeluaran pemerintah biasanya cukup besar di negara sedang berkembang termasuk Indonesia, karena pemerintah bertindak sebagai pengendali pembangunan. Pemerintah yang mengalokasikan sebagian anggarannya dari APBNAPBD harus disalurkan untuk melayani kebutuhan publik, mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas perekonomian. 2 Peran distribusi, yaitu peran pemerintah dalam mendistribusikan sumber daya, kesempatan dan hasil-hasil ekonomi secara adil dan wajar. Pemilikan sumber daya dan kesempatan ekonomi sering kali tidak adil, baik antar wilayah negara yang bersangkutan maupun antara sektor- sektor ekonomi. Kesenjangan pemilikan sumber daya dan kesempatan ekonomi akan cenderung mengkonsentrasikan kekuatan dan kekuasaaan ekonomi di tangan segelintir pihak tertentu. Kaldor dan Hicks dalam Sinaga,2009 “suatu tindakan kebijakan dikatakan bermanfaat baik apabila kelompok masyarakat yang memperoleh manfaat dari tindakan kebijakan tersebut dapat member kompensasi terhadap kelompok masyarakat yang mengalami kerugian sehingga posisi kelompok masyarakat yang dirugikan tersebut tetap sama seperti semula sedangkan kelompok yang diuntungkan mengalami peningkatan kesejahteraan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA sebelum adanya tindakan kebijakan tersebut”. Peran distribusi pemerintah dapat ditempuh baik melalui penerimaan maupun pengeluarannya. Di sisi penerimaan, pemerintah mengenakan pajak dan memungut sumber pendapatan lainnya untuk didistribusikan lagi kepada masyarakat secara adil dan proporsional. Dan pemerintah membelanjakan pengeluarannya secara adil dan proporsional sesuai kebutuhan. 3 Peran stabilisasi, yaitu peran pemerintah dalam memelihara stabilitas perekonomian dan memulihkannya jika berada dalam keadaaan disequlibrium tidak seimbang. Peran ini bertolak dari kenyataan sering tidak berdayanya pihak swasta mengatasi sejumlah masalah ekonomi yang timbul. Tanpa adanya campur tangan pemerintah, jika ada gejolak dalam sistem pasar akan cenderung menimbulkan pengangguran tenaga kerja yang akan mengganggu stabilitas ekonomi, misalnya peran pemerintah dalam menentukan upah minimum pekerja agar pengusaha mematuhi peraturan tersebut sehingga gejolak sosial akibat demonstasi pekerja yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi dapat dihindari. Dalam konteks APBNAPBD peran stabilisasi bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian. 4 Peran stimulasi yaitu kegiatan pemerintah dalam menciptakan stimulan pemicu untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi agar standar hidup penduduk secara mayoritas mampu mencapai tingkat kehidupan yang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA layak sehingga terwujud tingkat kesejahteraan ekonomi yang lebih baik yang dilhat dari perbaikan indikator makro ekonomi dan indikator makro kesejahteraan sosial. Adapun fungsi pemerintah dalam pembangunan sebagai berikut Ibnu Syamsi,1994:39 : 1 stabilisator pembangunan di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya. 2 inovator pembangunan, yang meliputi inovasi administasi negara, inovasi konsepsional, dan inovasi sistem. 3 motivator pembangunan yaitu pemerintah harus mampu mendorong pembangunan, baik yang berupa dorongan materiil maupun dorongan non materiil. 4 dinamisator pembangunan bahwa pemerintah harus mampu mengendalikan pembangunan agar tetap berjalan lancer sesuai dengan target dan rencananya. 5 modernisasi pembangunan bahwa pemerintah mengubah sistem kegiatan yang lebih maju. Misalnya dari lahan pertanian yang tradisional menjadi modern.

2.3 Teori Pengeluaran Pemerintah