Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat Pelayanan lnformasi obat PIO Konseling

32 Pendistribusian perbekalan farmasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi di unit-unit pelayanan seperti rawat inap terpadu rindu, CMU, IGD, apotek I, apotek II, instalasi diagnostik terpadu IDT, instalasi hemodialisis IHD, instalasi patologi anatomi IPA, instalasi patologi klinik IPK, instalasi radiologi dan user lainnya seperti poli-poli rawat jalan. IPK telah memiliki kerja sama operasional KSO dengan pihak lain untuk reagen tertentu, namun untuk pengadaan reagen lain yang tidak termasuk KSO tetap dilakukan oleh instalasi farmasi.

4.3.3 Pokja Farmasi Klinis

Pokja farmasi klinis dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala instalasi farmasi RSUP H. Adam Malik. Pelayanan farmasi klinis meliputi:

u. Pengkajian dan Pelayanan Resep

Pengkajian dan pelayanan resep untuk pasien rawat inap pada jam kerja pagi hingga sore hari dilakukan oleh depo farmasi. Pengkajian dan pelayanan resep untuk pasien rawat jalan dilakukan oleh apotek I dan II. Pengkajian dan pelayanan resep pasien pada malam hari dilakukan oleh apotik II.

v. Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat

Penelusuran riwayat penggunaan obat dilakukan pada saat visite oleh farmasi klinis. Kriteria pasien yang ditelusuri riwayat penggunaan obatnya sesuai dengan kebijakan farmasi klinis. 33

w. Pelayanan lnformasi obat PIO

PIO di RSUP H. Adam Malik telah terstruktur dan dilaksanakan dengan baik. Pelayanan informasi obat untuk pasien rawat inap dilakukan di depo farmasi dimana ruang PIO adalah ruang kepala depo farmasi, sedangkan untuk pasien rawat jalan dilakukan di ruang konseling. Ruang PIO pusat di instalasi farmasi rumah sakit sudah tersedia dan dilengkapi dengan fasilitas seperti telepon, komputer, printer, literatur, jaringan internet, dan mesin fax. PIO dalam bentuk penyuluhan juga telah dilaksanakan oleh farmasi klinis yang bekerja sama dengan instalasi penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit PKMRS sebanyak empat kali dalam satu bulan, yaitu dua kali untuk pasien rawat inap dan dua kali untuk pasien rawat jalan. Jadwal penyuluhan disusun oleh PKMRS dan apoteker sebagai edukator, yang ditetapkan oleh pihak rumah sakit dan sebagai koordinator seluruh apoteker adalah kepala pokja farmasi klinis.

x. Konseling

Pelaksanaan konseling telah dilaksanakan secara optimal, dimana ruangan dan sarana untuk melakukan kegiatan konseling telah tersedia. Pencatatan data pasien dan data penggunaan obat telah dilaksanakan secara kontiniu, sehingga diperoleh informasi perkembangan pasien. Pelaporan konseling meliputi jumlah pasien dan kategori penyakit pasien. Kategori pasien yang dikonseling sesuai dengan kebijakan farmasi klinis yaitu pasien kardiovaskular, endokrin diabetes, paru tuberkulosis, dan pasien polifarmasi lainnya. Pelaksanaan konseling untuk pasien rawat inap dilakukan bersamaan pada saat apoteker melakukan visite, sebagai bukti bahwa apoteker telah melakukan konseling pada kolom yang tersedia di formulir konseling harus ditanda tangani 34 oleh konseler dan pasien. Semua edukasi yang diberikan kepada pasien tercantum di formulir edukasi multidisiplin yang telah tersedia dalam rekam medis pasien.

y. Visite