23 melaporkan ESO yang terjadi kepada farmasi klinis untuk dicatat dan dilaporkan
ke pusat MESO nasional.
r. Evaluasi Penggunaan Obat EPO
Evaluasi penggunaan obat sudah dilakukan yaitu evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien pasca bedah. Semua pasien yang telah dioperasi diberikan
antibiotika walaupun tidak ada tanda-tanda infeksi. Hal ini disebabkan karena dokter tidak bisa menjamin ruang operasi telah steril, kurangnya wastafel,
kurangnya perban set dan sarung tangan steril. Hal-hal tersebut telah diperbaiki tetapi belum dievaluasi secara berkesinambungan.
s. Dispensing Sediaan Khusus
Dispensing sediaan khusus meliputi pencampuran obat kemoterapi, pencampuran obat suntik dan penyiapan nutrisi parenteral. Dispensing sediaan
khusus yang sudah dilakukan oleh pokja farmasi klinis adalah penanganan sediaan sitotoksik. Dispensing sediaan kemoterapi dilakukan untuk semua pasien di rumah
sakit, kecuali obat kemoterapi intratekal dan obat kemoterapi untuk anak-anak. Pokja farmasi klinis menetapkan kebijakan agar pencampuran obat suntik
dilakukan oleh perawat karena tidak efisien jika pencampuran tersebut dilakukan oleh farmasi klinis untuk pasien yang berjumlah ±600 orang. Penyiapan nutrisi
parenteral belum dilakukan karena kurang memadainya sarana dan prasarana di rumah sakit.
t. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah PKOD
Pemantauan kadar obat dalam darah PKOD telah dilaksanakan oleh pokja farmasi klinik, namun belum dilaksanakan secara kontinu karena harga reagen yang
24
digunakan untuk menentukan kadar obat dalam darah sangat mahal, expired date reagen yang singkat, dan obat-obat nefrotoksik sudah jarang digunakan.
3.2.4.4 Pokja Apotek I
Pokja apotek I dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala instalasi farmasi RSUP H. Adam
Malik. Apotek I melaksanakan pelayanan kefarmasian untuk pasien askes rawat jalan, haemodialisa rawat jalan dan pasien umum hanya pada jam kerja 08.00-
15.00, sedangkan di luar jam kerja pasien akan dilayani oleh apotek II.
3.2.4.5 Pokja Apotek II
Pokja apotek II dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala instalasi farmasi RSUP H. Adam
Malik, mempunyai tugas membantu kepala instalasi farmasi dalam hal mengkoordinasikan, membina, melaksanakan pelayanan kefarmasian. Apotek II
merupakan apotek yang melayani pasien 24 jam. Apotek II berfungsi untuk melayani pasien jamkesmas rawat jalan dan pasien umum. Apotek II juga
melayani pasien askes rawat inap di luar jam kerja depo farmasi, yaitu pada jam 20.00 – 08.00. Pengkajian pelayanan resep di apotek II sudah dilakukan dengan
optimal yang ditandai dengan pemeriksaan ulang double check oleh apoteker sebelum obat diserahkan kepada pasien.
3.2.4.6 Depo Farmasi Rindu A
Depo farmasi rindu A dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala instalasi farmasi RSUP H. Adam
Malik, yang bertugas membantu kepala instalasi farmasi dalam hal
25 mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, dan melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan rindu A.
Depo farmasi rindu A melayani kebutuhan obat dan alat kesehatan habis pakai untuk pasien jamkesmas dan askes yang ada di rindu A seperti A
1
penyakit dalam wanita, AIDS, dan psikiatri, A
2
penyakit dalam pria, A
3
paru, A
4
bedah syaraf, neurologi, dan stroke coroner, A
5
3.2.4.7 Depo Farmasi Rindu B
gigi, mulut, THT, mata, ruang kemoterapi, dan VIP. Depo farmasi rindu A melayani pasien dengan sistem one
day dose dispensing untuk obat injeksi dan oral. Pengendalian obat-obat mahal dilakukan dengan cara pengecekan dari status pasien, pencatatan tersendiri
keluarnya obat serta pengembalian wadah bekas.
Depo farmasi rindu B dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala instalasi farmasi RSUP H. Adam
Malik, yang bertugas membantu kepala instalasi farmasi dalam hal mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan rindu B.
Depo farmasi rindu B melayani kebutuhan obat dan alat kesehatan habis pakai untuk pasien jamkesmas dan askes yang ada di ruangan rindu B seperti B
1
obstetric, ginekologi, anak dan perinatologi, B
2
bedah digesti, urologi, onkologi, plastik, dan kardiovaskuler, B
3
ortopedi dan VIP. Depo farmasi rindu B melayani pasien dengan sistem one day dose dispensing.
26
3.2.4.8 Depo Farmasi CMU Lantai III
Depo farmasi CMU central medical unit lantai III dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala
instalasi farmasi RSUP H. Adam Malik. Depo farmasi CMU lantai III melayani pendistribusian perbekalan kesehatan untuk pasien jamkesmas dan askes sesuai
dengan kebutuhan pada instalasi bedah pusat IBP dan instalasi perawatan intensif IPI. CMU lantai III melayani pasien pada kamar operasi, recovery room,
pasca bedah, dan ICU anak, dewasa dan jantung. Pelayanan untuk pasien operasi dari instalasi bedah pusat dilakukan dengan sistem paket sehingga pendistribusian
menjadi lebih mudah, sedangkan pelayanan untuk pasien di runagan ICU dilakukan dengan one day dose dispensing.
3.2.4.9 Depo Farmasi IGD
Depo farmasi IGD dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala instalasi farmasi RSUP H. Adam
Malik. Depo farmasi IGD melayani kebutuhan obat dan alat kesehatan habis pakai untuk semua pasien yang dirawat di IGD. Pasien emergensi yang tidak membawa
jaminan tetap dilayani, dengan catatan tidak lebih dari 2x24 jam, jika lebih maka status pasien menjadi pasien umum. Depo IGD juga melayani perbekalan farmasi
untuk pasien yang dioperasi di IGD. Pasien rawat inap di IGD yang baru melakukan operasi dilayani dengan sistem one day dose dispensing.
3.3 Instalasi Central Sterilized Supply Department CSSD