Gambaran Klinis dan klasifikasi Etiologi

16

2.3 Ulkus Dekubitus

Ulkus dekubitus, juga disebut pressure sores atau bed sores, adalah lesi di kulit yang terjadi akibat rusaknya epidermis, dermis dan kadang-kadang jaringan subkutis dan tulang di bawahnya. Ulkus dekubitus biasanya dijumpai pada orang- orang yang dirawat di tempat tidur atau mengalami penurunan mobilitas, terutama bila disertai dengan status nutrisi yang buruk. Meskipun demikian, ulkus dapat dialami oleh individu yang mobilitasnya normal, namun sensitivitas terhadap nyeri menurun, seperti pada penderita diabetes melitus, cedera medula spinalis atau stroke. Keparahan suatu ulkus didasarkan pada kedalamannya. Ulkus yang tampak kecil di permukaan kulit dapat berkaitan dengan kerusakan luas di bawah kulit. Secara klinis, tanda-tanda ulkus dekubitus pada setiap daerah kulit adalah adanya eritema pucat, eritema tidak pucat, dermatitis dekubitus, ulkus pada setiap tahap penyembuhan, atau gangren. Komplikasi dari ulkus dekubitus dapat terjadi infeksi sebagai akibat dari kelemahan dan perawatan di rumah sakit yang berkepanjangan bahkan pada ulkus kecil Corwin, 2009.

2.3.1 Gambaran Klinis dan klasifikasi

Tanda cedera awal adalah adanya kemerahan yang tidak menghilang apabila ditekan oleh ujung jari nonblanching. Pada cedera yang lebih berat dijumpai ulkus di kulit. Lesi kulit yang dapat terlihat dapat memiliki ketebalan parsial atau penuh, yang meluas ke dalam dermis atau bahkan menembus subkutan. Cedera ketebalan penuh dapat merusak tulang. Dapat timbul rasa nyeri dan tanda-tanda sistemik peradangan, termasuk demam dan peningkatan jumlah sel darah putih Corwin, 2009. 17 Ulkus dekubitus dapat diklasifikasikan menjadi 4 derajat, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 2.1 Klasifikasi Ulkus Dekubitus Menurut Janice, dkk., 2005, Klasifikasi lesi ini tergantung pada karakteristik pemeriksaan fisik, yaitu sebagai berikut : 1. Derajat 1 Meliputi nekrosis mikroskopik, menunjukkan eritem yang tidak dapat memucat. Pentingnya diagnosis pada stadium yang dini ini terletak pada pencegahan kelangsungannya dan bila terapi dimulai pada titik dapat memberikan hasil yang baik. 2. Derajat 2 Menunjukkan ulserasi kulit yang jelas, tetapi dasarnya terlihat di dalam atau di dekat dermis, yaitu mempunyai warna putih dari kolagen dermal, sejauh pemeriksa dapat menilai, di tengah-tengahnya disertai eritem dan eksudat. 3. Derajat 3 18 Menembus seluruh ketebalan kulit, sehingga lemak yang kuning terlihat pada dasar dan kedalaman dapat terlihat lebih dari pada lesi stadium II. 4. Derajat 4 Bentuk yang meluas ke bawah sampai otot merah, periosteum putih, tendon atau visera. Selalu terlihat dalam dan mengerikan. Sering, menunjukkan batas-batas yang terdiri dari debris nekrotik yang hitam serta eschar. Purulen dan bau busuk sering juga menonjol. Mungkin terdapat derajat ulserasi yang lebih kecil, misalnya suatu zona stadium II pada bagian dari tepi konsentris di dekatnya.

2.3.2 Etiologi

Ulkus dekubitus muncul akibat empat faktor : tekanan, gesekan, friksi dan lembab. Ulkus ini biasanya terbentuk di bagian-bagian kulit yang terletak di atas tonjolan tulang. Ulkus terbentuk apabila tekanan di daerah tersebut terjadi terus menerus dalam waktu lama sehingga pembuluh-pembuluh darahnya kolaps. Hal ini menyebabkan hipoksia jaringan dan kematian sel. Ulkus dekubitus sering terjadi di daerah-daerah kulit yang terkena gaya gesek atau gaya yang bersifat memotong Corwin, 2009.

2.3.3 Patofisiologi