29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik
RSUP H. Adam Malik merupakan rumah sakit umum kelas A, yaitu rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik
spesialistik dan subspesialistik luas. RSUP H. Adam Malik juga merupakan rumah sakit pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan dan latihan
untuk berbagai profesi. RSUP H. Adam Malik dipimpin oleh seorang direktur utama dan dibantu oleh 4 direktur yang memimpin direktorat masing-masing.
Peran apoteker di RSUP H. Adam Malik yaitu berperan serta pada komite farmasi dan terapi KFT, program pengendali resistensi antibiotik PPRA, tim
kanker, panitia pengadaan, panitia penerimaan dan panitia-panitia lain yang ada di rumah sakit.
RSUP H. Adam Malik telah menerbitkan formularium pada tahun 2003 yang mengacu pada daftar obat esensial nasional DOEN tahun 2002. Kemudian
formularium ini direvisi pada bulan Juli 2009 yang mengacu pada DOEN tahun 2008. Apoteker memberikan kontribusi dalam terbitnya pedoman penggunaan
antibiotik yang dibuat berdasarkan peta kuman di RSUP H. Adam Malik yang terbit edisi pertama pada bulan Juli tahun 2009.
4.2 Instalasi Farmasi
Peran apoteker di instalasi farmasi rumah sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan rumah sakit yang utuh dan berorientasi
kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan
30 farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Instalasi telah
menjalankan tugas dan fungsinya di dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. IFRS RSUP H. Adam Malik sudah memiliki sarana dan prasarana yang
sesuai dengan standar pelayanan farmasi di rumah sakit yaitu gudang farmasi, ruang produksi, depo farmasi sebagai perpanjangan tangan dari instalasi farmasi
untuk mendistribusikan perbekalan farmasi ke pasien, ruang pelayanan informasi obat, ruang konseling, ruang tata usaha dan ruangan lainnya.
4.3 Pelayananan Instalasi Farmasi
4.3.1 Pokja Perencanaan dan Evaluasi
Pokja perencanaan dan evaluasi IFRS pada RSUP H. Adam Malik mempunyai tugas melaksanakan perencanaan perbekalan farmasi untuk kebutuhan
rumah sakit, melakukan evaluasi kegiatan pelayanan kefarmasian, serta melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas
dilingkungan pokja perencanaan. Pokja perencanaan dan evaluasi melakukan perencanaan perbekalan
farmasi untuk kebutuhan RSUP H. Adam Malik dengan menggunakan metode kombinasi yaitu gabungan antara metode konsumtif dan epidemiologi. Data yang
diperlukan untuk perencanaan diperoleh dari laporan yang diberikan oleh kepala depo-depo farmasi, laporan bulanan pokja perbekalan serta rencana tahunan dari
masing-masing depo farmasi. Pelaksanakan administrasi pokja perencanaan dan evaluasi melalui SIRS.
Pembelian perbekalan farmasi sampai dengan 200 juta sudah dapat ditangani langsung oleh instalasi farmasi melalui pokja perencanaan dan
31 pembelian perbekalan farmasi diatas 200 juta ditangani oleh panitia pengadaan
dengan sistem tender. Pengadaan perbekalan farmasi oleh pokja perencanaan dilaksanakan setiap dua minggu sekali dan rencana pengadaan ini mengacu pada
persediaan perbekalan farmasi di gudang stok.
4.3.2 Pokja Perbekalan
Perbekalan farmasi yang masuk ke IFRS diterima, diperiksa, diteliti keadaannya, disesuaikan dengan surat pengantar barang SPB dan surat pesanan
SP, di-entry, dan disimpan sesuai dengan sifatnya obat termolabil di lemari es yang dilengkapi pengatur suhu, bentuk sediaan oral, injeksi, infus, salep, bahan
baku obat mudah menguapterbakar, obat narkotika dan psikotropik dalam lemari khusus dan terkunci, dan disusun secara alfabetis dengan sistem first in
first out FIFO dan first expired first out FEFO. Lemari es yang terdapat pada gudang askes belum memenuhi persyaratan suhu penyimpanan.
Perbekalan farmasi yang dibeli melalui tender diterima oleh panitia penerima barang bersama-sama dengan bendaharawan barang untuk menerima,
memeriksa dan meneliti keadaan perbekalan farmasi, disesuaikan dengan SPB dan SP, diserahkan ke instalasi farmasi melalui pokja perbekalan, kemudian dibuat
berita acara. Petugas pokja perbekalan menerima, meng-entry ke SIRS dan menyimpan perbekalan farmasi.
Pokja perbekalan melakukan kegiatan produksi sediaan farmasi seperti membuat akuades, H
2
O
2
3, NaCl 0,9 non steril , handscrub serta mengubah menjadi kemasan yang lebih kecil re-packing antara lain alkohol 96, alkohol
70 dan isodin povidon iodium.
32 Pendistribusian perbekalan farmasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
perbekalan farmasi di unit-unit pelayanan seperti rawat inap terpadu rindu, CMU, IGD, apotek I, apotek II, instalasi diagnostik terpadu IDT, instalasi
hemodialisis IHD, instalasi patologi anatomi IPA, instalasi patologi klinik IPK, instalasi radiologi dan user lainnya seperti poli-poli rawat jalan. IPK telah
memiliki kerja sama operasional KSO dengan pihak lain untuk reagen tertentu, namun untuk pengadaan reagen lain yang tidak termasuk KSO tetap dilakukan
oleh instalasi farmasi.
4.3.3 Pokja Farmasi Klinis
Pokja farmasi klinis dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala instalasi farmasi RSUP H. Adam
Malik. Pelayanan farmasi klinis meliputi:
u. Pengkajian dan Pelayanan Resep
Pengkajian dan pelayanan resep untuk pasien rawat inap pada jam kerja pagi hingga sore hari dilakukan oleh depo farmasi. Pengkajian dan pelayanan resep
untuk pasien rawat jalan dilakukan oleh apotek I dan II. Pengkajian dan pelayanan resep pasien pada malam hari dilakukan oleh apotik II.
v. Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat