Struktur Anggaran Dasar Kedudukan Joint Venture Agreement dan Anggaran Dasar Perseroan

3. Struktur Anggaran Dasar

Format baku anggaran dasar perseroan terbatas telah diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Nomor : C- 1.HT.01.01.TAHUN 2001 tentang Dokumen Pendukung Format Isian Akta Notaris Dian Model I Dan Dokumen Pendukung Format Isian Akta Notaris Dian Model II Untuk Perseroan Terbatas Tertentu. Para pihak dalam suatu perjanjian untuk mendirikan badan hukum perseroan terbatas diberikan kebebasan untuk membuat anggaran dasar dan menentukan isinya, namun harus tetap mengacu pada keputusan Dirjen Administrasi Hukum Umum tersebut. Merujuk pengaturan yang ada dalam UUPT, maka anggaran dasar suatu perseroan memuat hal-hal berikut: a. Nama dan tempat kedudukan perseroan Perseroan sebagai sebuah badan hukum legal entity menyandang hak dan kewajiban hukum dan diakui secara hukum. 77 b. Maksud dan tujuan dan serta kegiatan usaha perseroan Oleh karena itu badan hukum perseroan terbatas adalah subjek hukum yang memiliki kemandirian secara hukum, memiliki harta yang terpisah dari para pendirinya, anggota atau penanam modal perusahaan tersebut. Sebagai subjek hukum, Perseroan dikenal melalui sebuah nama dan kedudukannya yang jelas. Perseroan yang baru akan dibentuk, tidak diperbolehkan memakai sebuah nama yang telah digunakan oleh pihak lain. Badan hukum perseroan dibentuk dengan tujuan tertentu, yaitu mencapai tujuan bisnis yang direncanakan, tujuan bisnis akan menunjukan 77 J. Satrio, Hukum Pribadi, Bagian I Persoon Alami, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999, hal 13 Universitas Sumatera Utara karekteristik perseroan tersebut karena erat kaitannya dengan peraturan yang berlaku. Maksud dan tujuan merupakan usaha pokok Perseroan. Perseroan yang bertujuan menjadi perseroan terbuka Tbk, maka peraturan pasar modal menjadi pedoman bagi perseroan tersebut untuk bertindak atau melakukan kegiatanya, begitu juga dengan dengan perusahaan yang bertujuan menjalankan investasi yang masuk dalam daftar investasi khusus, maka perseroan sebagai badan hukum akan banyak mendasari kegiatannya dengan peraturan dan Undang-undang khusus yang mengatur bidang investasi tersebut. Di dalam sebuah Joint venture Agreement untuk mendirikan joint venture company , para pihak menyatakan dengan jelas tujuan dari kegiatan usaha patungan yang akan dijalankan, dan kemudian tujuan dari kegiatan yang dijanjikan dalam kontrak tersebut dapat dituangkan dalam sebuah anggaran dasar sebagai sistem manajemen perseroan terbatas joint venture company . c. Jangka waktu berdirinya perseroan Pendirian suatu perseroan terbatas didasarkan atas perjanjian antara para pihak pendirinya, dalam perjanjian tersebut dapat ditentukan jangka waktu berakhirnya sebuah perseroan. Sekalipun dalam perjanjian, para pihak menyatakan jangka waktu pendirian perseroan adalah sampai waktu yang tidak ditentukan. Penentuan jangka waktu pendirian perseroan, tidak bisa terlepas dari beberapa peraturan yang ada, dan terkait dengan jenis tujuan dan kegiatan perizinan usaha yang dibutuhkan perseroan dalam menjalankan tujuannya. Universitas Sumatera Utara d. Besarnya modal dasar, modal ditempatkan, dan modal yang disetor. Di dalam anggaran dasar harus dinyatakan dengan jelas besarnya modal dasar perseroan, modal dasar perseroan adalah keseluruhan nominal saham. UUPT Pasal 32 memberikan batasan minimal modal dasar perseroan sebesar Rp. 50.000.000,- lima puluh juta rupiah, namun untuk jenis usaha tertentu, jumlah modal dasar perseroan dapat lebih besar jumlahnya, tergantung pada aturan perundang-undangan yang ada. Dalam anggaran dasar, ditentukan secara jelas besarnya jumlah modal yang harus ditempatkan dan disetor oleh para pihak sesuai dengan kontribusi yang diperjanjikan. Undang-undang memberikan batasan minimum modal yang harus ditempatkan dan disetor sebesar 25 dua puluh lima perseratus dari jumlah modal dasar. 78 Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam bentuk uang dan atau dalam bentuk lainnya. Dalam hal penyetoran modal dalam bentuk lain, penilaian penyetoran saham ditentukan dalam nilai wajar yang ditentukan oleh penilai appraisal yang indenpenden. Apabila salah satu pihak menyetorkan modal dalam bentuk benda tidak bergerak, maka diwajibkan untuk mengumumkan dalam 1 satu surat kabar atau lebih, dan diumumkan dalam waktu 14 hari setelah akta pendirian ditangani atau setelah RUPS memutuskan penyetoran saham tersebut. 79 e. Jumlah saham, jika diperlukan adanya klasifikasi saham, hak-hak setiap saham, jumlah nominal setiap saham. 78 Indonesia, Op. cit., Pasal 33 ayat 1. 79 Ibid., Pasal 34. Universitas Sumatera Utara Anggaran dasar perseroan mengatur mengenai kepemilikan saham dan segala bentuk perubahannya pengalihan, penerbitan, penjaminan, dan pembelian. Kepemilikan saham mengambarkan hak suara bagi pemiliknya untuk menentukan dan mengambil keputusan perseroan. Di dalam anggaran dasar sebuah perseroan terbatas, saham dapat ditentukan macam dan jenisnya. Macam, jenis dan nominalnya mempengaruhi hak pemegangnya. Saham perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya, syarat untuk kepemilikan saham yang dikeluarkan oleh perseroan diatur secara jelas dalam anggaran dasar dan memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang dan udang-undang yang berlaku. Perseroan mengeluarkan saham dengan nominal, yang nilainya dicantumkan dalam mata uang rupiah, saham tampa nilai nominal tidak dapat dikeluarkan oleh perseroan kecuali ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. Saham yang dikeluarkan dimasukan dalam suatu daftar kepemilikan saham, yang berisi nama, dan alamat pemegang saham, jumlah, tanggal perolehan saham, dan klasifikasinya jika mengeluarkan saham lebih dari satu jenis, jumlah yang disetor atas setiap saham, nama dan alamat yang memiliki hak gadai, fidusia dan tanggal pendaftarannya dan keterangan bentuk penyetoran saham dalam bentuk lain. 80 Mengenai kepemilikan saham, perseroan dilarang mengeluarkan saham untuk dimiliki sendiri atau dimiliki perseroan lain yang sahamnya secara 80 Bagian Kelima Tentang Saham pada Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Universitas Sumatera Utara langsung dan tidak langsung telah dimiliki oleh perseroan, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 36 ayat 1 UUPT. f. Nama jabatan dan jumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris serta mekanisme pemilihan, penggangkatan, dan pemberhentian. Anggaran dasar perseroan terbatas, memuat nama jabatan dan jumlah anggota direksi dan dewan komisaris, lengkap dengan gambaran lingkup tanggung jawab masing-masing jabatan. Para pihak dalam joint venture agreement biasanya sudah menetapkan orang-orang yang akan menempati jabatan-jabatan tertentu seperti Direksi dan Dewan komisaris. Hak memberikan nominasi untuk mengisi jabatan Direksi dan Dewan Komisaris dimiliki para pihak dengan porsi yang berbeda. Pihak yang menjadi pemegang saham mayoritas lebih memiliki posisi kuat menempatkan orang-orangnya dalam jabatan penting. Di dalam anggaran dasar, juga ditentukan secara jelas mekanisme pemilihan, penggangkatan, dan pemberhentian jabatan-jabatan yang ada dalam perseroan terbatas, salah satunya melalui RUPS. g. Tata cara penyelenggaraan RUPS Anggaran dasar memuat tata cara RUPS secara rinci. Baik dari jangka waktu pemberitahuan kepada para pemegang saham pengumuman, tempat rapat, peraturan pengambilan keputusan dalam rapat kourum hadir, baik RUPS biasa atau RUPS luar biasa. Tata cara pelaksanaan RUPS secara rinci disusun dalam anggaran dasar dengan berpedoman kepada UUPT. h. Tata cara penggunaan laba dan pembagian deviden. Universitas Sumatera Utara Penyusunan ketentuan penggunaan laba dan pembagian deviden dalam anggaran dasar tidak boleh bertentangan dengan ketentuan UUPT. Joint venture agreement memiliki kedudukan yang penting dalam pendirian sebuah joint venture company, prinsip kebebasan berkontrak memungkinkan para pihak mengatur banyak hal secara rinci, diteil, dan luas. Kesepakatan-kesepakatan yang tercipta dalam sebuah joint venture agreement , dapat dijadikan rujukan dan landasan bagi para pihak untuk melakukan tindakan hukum lainya, seperti melaksanakan perjanjian-perjanjian pendukung License Agreement dan Use of Trademark; Technical Agreement; Assistence Agreement; Loan Agreement; Agency Agreement; Distribution Agreement. 81 Joint venture agreement juga dapat dijadikan acuan dalam membuat draft anggaran dasar sebuah joint venture company. Landasan hukum joint venture angeement dapat dijadikan rujukan membuat anggaran dasar sebuah joint venture company , adalah joint venture agreement tunduk pada hukum perjanjian, dimana hukum perjanjian menentukan bahwa perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai Undang-undang bagi mereka yang membuatnya, dan bagi mereka yang membuat perjanjian, maka perjanjian memiliki kekuatan mengikat Pacta Sun Servanda. Perselisahan yang timbul berkaitan dengan isi joint venture agreement, diselesaikan dengan menggunakan instrumen hukum perjanjian. 82 Joint venture agreement juga dapat dijadikan acuan dalam membuat draft anggaran dasar sebuah joint venture company. Landasan hukum joint venture angreement dapat dijadikan rujukan membuat anggaran dasar sebuah joint venture 81 http:www.docstoc.com. Loc. cit 82 Ibid Universitas Sumatera Utara company , adalah joint venture agreement tunduk pada hukum perjanjian, dimana hukum perjanjian menentukan bahwa perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai Undang-undang bagi mereka yang membuatnya, dan bagi mereka yang membuat perjanjian, maka perjanjian memiliki kekuatan mengikat Pacta Sun Servanda. Perselisahan yang timbul berkaitan dengan isi joint venture agreement, diselesaikan dengan menggunakan instrumen hukum perjanjian. 83 83 Ibid Universitas Sumatera Utara

BAB IV JOINT VENTURE AGREEMENT DALAMPERSPEKTIF KITAB

UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG- UNDANG PENANAMAN MODAL

A. Joint Venture Agreement dalam Perspektif Kitab Undang-undang Hukum

Perdata 1. Joint venture agreement sebagai suatu bentuk perjanjian Menurut Subekti, bahwa perjanjian kerjasama hanya mempunyai daya hukum intern ke dalam dan tidak mempunyai daya hukum ke luar”. 84 Agar suatu perjanjian kerjasama dapat berlaku mengikat bagi mereka yang mengadakannya, maka perjanjian kerjasama tersebut haruslah memenuhi syarat- Yang bertindak ke luar dan bertanggung jawab kepada pihak ketiga adalah para sekutu itu sendiri secara pribadi. Dapat dikatakan bahwa pembagian keuntungan dan pemikulan kerugian di antara para sekutu diatur dalam perjanjiannya, yang tidak perlu diketahui oleh masyarakat umum. Pada joint venture agreement, bentuk kerjasama ini telah diikat dengan suatu ketentuan yang didasarkan atas kesepakatan. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam pernyataan tertulis yang dipandang sebagai bukti terciptanya suatu kerjasama. Perjanjian kerjasama tersebut dimaksudkan untuk saling menguntungkan kedua belah pihak yang mengadakannya. Keuntungan di sini adalah keuntungan yang diperoleh dari usaha yang dijalankan sebagaimana yang disepakati dan sesuai dengan persentase yang telah diperjanjikan. 84 R. Subekti, Aspek-aspek Hukum Perikatan Nasional, Bandung: Alumni, 1976, hal. 53. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Joint Venture Agreement Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Dan Dikaitkan Dengan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

2 57 158

Analisis Yuridis Pemberian Hak Guna Usaha Terhadap Perusahaan Asing Dalam Bentuk Joint Venture Setelah Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal

0 33 121

Hukum dan kepentingan: telaah kritis atas undang-undang nomor 1 tahun 1967 tentang penanaman modal asing dan undang-undang nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dalam perspektif UUD 1945 dan hukum Islam

1 10 113

Tinjauan Hukum Perjanjian Nominee Terhadap Pemberian Kuasa Penanam Modal Asing Dalam Kepemilikan Perseroan Terbatas

2 28 0

Tinjauan hukum perjanjian nominee terhadap pemberian kuasa penanam modal asing dalam kepemilikan saham perseroan terbatas

8 75 87

Undang Undang No. 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

0 0 28

Analisis Yuridis Pemberian Hak Guna Usaha Terhadap Perusahaan Asing Dalam Bentuk Joint Venture Setelah Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal

0 0 13

Analisis Yuridis Pemberian Hak Guna Usaha Terhadap Perusahaan Asing Dalam Bentuk Joint Venture Setelah Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal

0 0 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Joint Venture Agreement Dalam Tinjauan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.

0 1 17

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Joint Venture Agreement Dalam Tinjauan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.

0 0 17