Bentuk-bentuk Penanaman Modal Asing

modalnya tidak membutuhkan fasilitas fiskal, tidak diwajibkan memiliki Izin Prinsip. 4. Permohonan Izin Prinsip diajukan kepada PTSP BKPM

D. Bentuk-bentuk Penanaman Modal Asing

Undang-undang Penanaman Modal Asing Nomor 1 tahun 1967 sebenarnya tidak terdapat suatu ketentuan yang mewajibkan suatu perusahaan penanaman modal asing mempunyai mitra lokal, dan tidak ada larangan atas keberadaan suatu perusahaan yang 100 seratus persen terdiri dari modal asing. Baru pada tahun 1974 setelah meluas Peristiwa MALARI malapetaka 15 Januari telah dilakukan pembatasan terhadap PMA. Ketika itu pemerintah menetapkan bahwa investor asing yang akan menanam modal di Indonesia harus berpatungan dengan perusahaan lokal atau perusahaan domestik. 38 Dalam kaitanya dengan hal di atas, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1994, sebagai peraturan terbaru megenai Pemilikan Saham Dalam Rangka Penanaman Modal Asing. Menggantikan PP No. 5 Tahun 1993 yang merupakan pengganti PP No. 17 Tahun 1992 menunjukkan tentang kepemilikian perusahaan Sebagai suatu bahan referensi mengenai pembatasan pemilihan saham PMA dapat dilihat dalam GBHN tahun 1988, dimana secara eksplisit dinyatakan bahwa penanaman modal asing harus dilaksanakan dengan membentuk usaha patungan, atau untuk lebih jelasnya yaitu: Penanaman modal asing dilaksanakan dalam bentuk usaha patungan dan disertai dengan syarat menciptakan lapangan kerja, memungkinkan pengalihan keterampilan dan teknologi kepada bangsa Indonesia............. 38 Amrial, Hukum Bisnis Deregulasi Dan Joint venture di Indonesia teori dan Praktek, Jakarta: Djambatan, 1996, hal. 57. Universitas Sumatera Utara modal asing. Pada Pasal 2 ayat 1 dari PP No. 20 Tahun 1994 ini dikatakan penanaman modal asing dapat dilakukan dalam bentuk: 1. Patungan antara modal asing dengan modal yang dimiliki warga negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia 2. Langsung, dalam arti seluru modalnya dimiliki oleh warga negara dan atau badan hukum asing. Bagian dari Pasal 2 ayat 1 ini untuk selanjutnya ditambah lagi dengan syarat yang terdapat pada Pasal 7 ayat 1 dari Peraturan Pemerintah ini, yiatu bahwa perusahaan yang didirikan dengan seluruh modalnya dimiliki oleh investor asing ini, dalam jangka waktu 15 lima belas tahun sejak produksi komersial haruslah menjual sebagian sahamnya kepada warga negara Indonesia melalui pemilikan langsung atau melalui pasar modal dalam negeri. Besarnya saham yang dijual adalah sesuai dengan kesepakatan para pihak terkait didasarkan pada prinsip kerjasama yang saling menguntungkan dan kelangsungann kegiatan usaha perusahaan danatau ketentuan pasar modal dalam negeri. Pasal 5 Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2010 menyebutkan: Dalam hal terjadi perubahan kepemilikan modal akibat penggabungan, pengambilalihan, atau peleburan dalam perusahaan penanaman modal yang bergerak di bidang usaha yang sama, berlaku ketentuan sebagai berikut: 1. Batasan kepemilikan modal penanam modal asing dalam perusahaan penanaman modal yang menerima penggabungan adalah sebagaimana yang tercantum dalam surat persetujuan perusahaan tersebut. Universitas Sumatera Utara 2. Batasan kepemilikan modal penanam modal asing dalam perusahaan penanaman modal yang mengambil alih adalah sebagaimana tercantum dalam surat persetujuan perusahaan tersebut. 3. Batasan kepemilikan modal penanam modal asing dalam perusahaan baru hasil peleburan adalah sebagaimana ketentuan yang berlaku pada saat terbentuknya perusahaan baru hasil peleburan dimaksud. Seperti yang diketahui, bahwa di dalam Undang-undang Penanaman Modal Asing ada dikenal bentuk-bentuk kerja sama. Dilihat dari jangka waktu kerja sama, maka dunia praktis menunjukkan adanya dua macam kerja sama, yaitu kerja sama sementara 39 dan kerja sama tetap permanen. 40 Bentuk kerja sama yang dikenal dalam UUPMA berdasarkan klasifikasi danatau alasan-alasan tertentu, baik politis maupun ekonomi dapat dibagi tiga yaitu: 41 1. Kerja sama dalam bentuk joint venture. Dalam hal ini para pihak tidak membentuk suatu badan hukum yang baru badan hukum Indonesia. 2. Kerja sama dalam bentuk Joint Enterprise. Di sini para pihak bersama- sama dengan modalnya modal asing dan modal nasional membentuk badan hukum baru yaitu badan hukum Indonesia. 3. Kerja sama dalam bentuk Kontrak Karya, serupa dengan perjanjian kerja sama dalam bidang pertambangan dan gas bumi yang telah ada sebelum 39 Adalah kerjasama yang berlangsung sementara, artinya ketika setelah tujuan kerjasama tercapai dan masing-masing pihak telah melaksanakan hak dan kewajibannya, maka kerjasama tersebut akan berakhir. 40 Adalah kerjasama yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan ditujukan untuk selama-lamanya, jadi selama belum ada keinginan dari salah satu pihak untuk mengakhiri kerjasama dikarenakan alasan-alasan tertentu, maka kerjasama akan tetap berlangsung hingga batas waktu yang tidak ditentukan. 41 Ismail Suny, Tinjauan Dana Pembahasan Undang-undang Penanaman Modal Asing dan Kredit Luar Negeri , Jakarta: Pradnya Paramita, 1968, hal. 108. Universitas Sumatera Utara UUPMA diundangkan. Dalam bentuk kerja sama tersebut, pihak asing investor asing membentuk badan hukum Indonesia. Badan hukum dengan modal asing inilah yang menjadi pihak pada perjanjian yang bersangkutan. Sedangkan pihak yang lainya, adalah badan hukum dengan modal nasional, yakni sebagaimana poengertian modal nasional yang telah diberikan oleh memori Penjelasan dair Undang-undang Penanaman Modal Asing UU No 11967. Didalam praktek bisnis, bentuk kerjasama telah berkembang lebih beragam dari bentuk-bentuk konvensional yang dikenal dalam, UUPMA. Pemerintah juga dapat ikut serta dalam suaha patungan dalam rangka penanaman modal asing ini yaitu melalui perusahaan negara. Untuk lebih memperjelas mengenai bentuk kerjasama yang dikenal dalam UU PMA, maka akan dijabarkan ciri-ciri khas masing-masing kerjasama tersebut sebagai berikut: 42 1. Joint venture Merupakan suatu kerjsama antara pemilik modal asing dengan pemilik modal nasional yang semata-mata didasarkan atas perjanjian belaka. Kerjasama ini dapat juga disebut Contract of Corporation, yakni tidak membentuk suatu badan hukum yang baru seperti pada Joint Enterprise. 2. Joint enterprise Joint Enterprise merupakan suatu bentuk kerjasama yang membentuk suatu badan hukum perusahaan, yang terbentuk dari perjanjian antara pemilik modalasing dan pemilik modal nasional. Joint Enterprise 42 http:repository.usu.ac.idbitstream123456789209983Chapter20II.pdf. Diakses tanggal 11 September 2010. Universitas Sumatera Utara merupakan Perusahaan Terbatas PT yang modalnya antara lain terdiri modal dalam nilai Rupiah, dan modal yang dinyatakan dalam valuta asing, misalnya US Dollar. 3. Kontrak Karya Contracts of Work Bentuk kerjasama kontrak karya adalah suatu kerjasama yang dibuat antara dua pihak atau lebih dengan modal campuran antara modal asing dan modal nasional. Bentuk ini terjadi apabila penanaman modal asing investor terlebih dahulu membentuk suatu badan hukum Indonesia. Selanjutnya badan hukum yang baru itu akan mengadakan perjanjian kerjsama dengan suatu badan hukum Indonesia lainnya yang mempergunakan modal nasional. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Joint Venture Agreement Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Dan Dikaitkan Dengan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

2 57 158

Analisis Yuridis Pemberian Hak Guna Usaha Terhadap Perusahaan Asing Dalam Bentuk Joint Venture Setelah Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal

0 33 121

Hukum dan kepentingan: telaah kritis atas undang-undang nomor 1 tahun 1967 tentang penanaman modal asing dan undang-undang nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dalam perspektif UUD 1945 dan hukum Islam

1 10 113

Tinjauan Hukum Perjanjian Nominee Terhadap Pemberian Kuasa Penanam Modal Asing Dalam Kepemilikan Perseroan Terbatas

2 28 0

Tinjauan hukum perjanjian nominee terhadap pemberian kuasa penanam modal asing dalam kepemilikan saham perseroan terbatas

8 75 87

Undang Undang No. 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

0 0 28

Analisis Yuridis Pemberian Hak Guna Usaha Terhadap Perusahaan Asing Dalam Bentuk Joint Venture Setelah Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal

0 0 13

Analisis Yuridis Pemberian Hak Guna Usaha Terhadap Perusahaan Asing Dalam Bentuk Joint Venture Setelah Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal

0 0 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Joint Venture Agreement Dalam Tinjauan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.

0 1 17

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Joint Venture Agreement Dalam Tinjauan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.

0 0 17