Daftar Perseroan dan Pengumuman

d. Pemberian informasi lainya melalui elektronik.

3. Daftar Perseroan dan Pengumuman

Setelah pemohon memperoleh pengesahan badan hukum perseroan oleh menteri, maka perseroan dimasukan dalam daftar perseroan pada tanggal yang bersamaan dengan tanggal Keputusan menteri mengenai pengesahaan badan hukum perseroan, 63 a. Akta pendirian perseroan beserta keputusan menteri sebagaimana yang dimasud dalam Pasal 7 ayat 4 UUPT; persetujuan atas perubahan anggaran dasar yang memerlukan persetujuan. Kemudian menteri melakukan pengumuman dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia, isi pengumaman tersebut meliputi: b. Akta perubahan anggaran dasar perseroan beserta keputusan menteri sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 21 ayat 1; c. Akta perubahaan anggaran dasar yang telah diterima pemberitahuannya oleh menteri. Pengumuman tersebut dilakukan oleh menteri paling lambat 14 empat belas hari terhitung sejak tanggal diterbitnya keputusan menteri berkaitan dengan status badan hukum yang telah disahkan. Ketentuan yang terdapat dalam Pasal 29 UUPT yang baru jelas berbeda dengan ketentuan Pasal 21 ayat 1 UUPT yang lama. Pendaftaran Perseroan menurut UUPT lama mengacu pada Undang-undang Wajib Daftar Perusahaan 63 Indonesia, Op. cit., Pasal 29 ayat 3 a Universitas Sumatera Utara Nomor 3 Tahun 1982 UUWDP, perbedaan tersebut terletak pada pihak yang berwenang untuk melakukan pendaftaran. Perbedaan mendasar dalam ketentuan UUPT yang baru dengan UUPT No. 1 Tahun 1995, mengandung unsur kontradiktif normatif yang menimbulkan 2 masalah, yaitu pertama, ketidak jelasan hukum khususnya bagi para pelaku usaha dan notaris yang melakukan pendaftaran perusahaan, apakah dilakukan di departemen Hukum dan HAM atau Departemen Perindustrian. 64 Kedua, terdapatnya pengaturan yang tidak sama, dalam Undang-undang Wajib Daftar Perusahaan UUWDP diatur sanksi dengan ancaman melakukan tindak pidana kejahatan atau pelanggaran jika tidak mengikuti ketentuan UUWDP, sedangkan dalam UUPT baru tidak diatur tentang adanya sanksi sehingga apabila data perseroan telah masuk dalam daftar perseroan sesuai dengan ketentuan Pasal 29 ayat 3 UUPT baru, maka akan menimbulkan pertanyaan, apakah pendaftaran menurut UUWDP masih perlu dilakukan. 65 Merujuk pada permasalahan tersebut di atas, seyogyanya apabila data perseroan telah masuk dalam daftar perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT yang baru, maka pendaftaran menurut UUWDP seharusnya sudah tidak diperlukan lagi. Hal ini merupakan salah satu langkah positif yang dapat diambil untuk menarik minat investor asing agar tidak enggan berinvestasi di Indonesia, Apapun kontradiktif normatif ketentuan yang ada, sebuah badan hukum perseroan dinyatakan lahir setelah mendapatkan pengesahan badan hukum dan diumumkannya Perseroan Terbatas dalam Lembar Negara Republik Indonesia. 64 Ita Kurniasih,“Implikasi Perubahan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Terhadap Undang-undang No. 3 Tahun 1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan”, Jurnal Hukum dan Pasar Modal, Vol. III. Edisi 4 Tahun 2008, hal. 5. 65 Ibid. Universitas Sumatera Utara sebab penanam modal tentunya lebih mengharapkan adanya pengaturan yang lebih efektif dan praktis untuk dapat berinvestasi di Indonesia melalui kemudahan proses pendaftaran perusahaan.

D. Kedudukan Joint Venture Agreement dan Anggaran Dasar Perseroan

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Joint Venture Agreement Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Dan Dikaitkan Dengan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

2 57 158

Analisis Yuridis Pemberian Hak Guna Usaha Terhadap Perusahaan Asing Dalam Bentuk Joint Venture Setelah Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal

0 33 121

Hukum dan kepentingan: telaah kritis atas undang-undang nomor 1 tahun 1967 tentang penanaman modal asing dan undang-undang nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dalam perspektif UUD 1945 dan hukum Islam

1 10 113

Tinjauan Hukum Perjanjian Nominee Terhadap Pemberian Kuasa Penanam Modal Asing Dalam Kepemilikan Perseroan Terbatas

2 28 0

Tinjauan hukum perjanjian nominee terhadap pemberian kuasa penanam modal asing dalam kepemilikan saham perseroan terbatas

8 75 87

Undang Undang No. 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

0 0 28

Analisis Yuridis Pemberian Hak Guna Usaha Terhadap Perusahaan Asing Dalam Bentuk Joint Venture Setelah Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal

0 0 13

Analisis Yuridis Pemberian Hak Guna Usaha Terhadap Perusahaan Asing Dalam Bentuk Joint Venture Setelah Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal

0 0 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Joint Venture Agreement Dalam Tinjauan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.

0 1 17

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Joint Venture Agreement Dalam Tinjauan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.

0 0 17