Menurut teori Kerlinger, N. Fred dan Elazar J. Pedhadur 1978 dalam Zurnali 2004 menyatakan bahwa variabel motivasi terdiri dari : 1 Motif atas kebutuhan
motive; 2 Pengharapan atas lingkungan expectation; 3 Kebutuhan atas imbalan Insentive.
Jadi, mengacu pada pendapat-pendapat para ahli diatas, Zurnali 2004 mengemukakan bahwa motivasi seseorang dipengaruhi oleh motif, harapan, dan
insentif yang diinginkan. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing variabel motivasi tersebut:
2.1.1. Motif Atas Kebutuhan Motive
Motif adalah faktor-faktor yang menyebabkan individu bertingkah laku atau bersikap tertentu. Menurut Zurnali 2004, mengutif pendapat Fremout E. Kast dan
James E. Rosenzweig 1970 yang mendefenisikan motive sebagai suatu dorongan yang datang dari dalam diri seseorang untuk melakukan atau sedikitnya adalah suatu
kecenderungan menyumbangkan perbuatan atau tingkah laku tertentu. Motif adalah suatu dorongan dari dalam diri seseorang yang menyebabkan
orang tersebut melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motif tidak dapat diamati. Yang dapat diamati adalah kegiatan atau mungkin alasan-
alasan tindakan tersebut. A.
Pembagian Motif Motif dapat dibagi berdasarkan pandangan dari para ahli, antara lain sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Woodworth dan Marquis 1955, membedakan motif yang berdasarkan
kebutuhan manusia menjadi 3 macam. a.
Motif kebutuhan organis, seperti minum, makan, bernafas, seksual, bekerja, dan beristirahat.
b. Motif darurat, yang mencakup dorongan-dorongan menyelamatkan diri,
berusaha, dan dorongan untuk membalas. c.
Motif objektif, yang meliputi kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, dan sebagainya.
2. Pembagian motif berdasarkan atas terbentuknya motif tersebut mencakup.
a. Motif-motif pembawaan, yang dibawa sejak lahir, tanpa dipelajari,
misalnya dorongan untuk makan, minum, beristirahat, dorongan seksual dan sebagainya.
b. Motif yang dipelajari, yaitu motif-motif yang timbul karena dipelajari,
seperti dorongan untuk belajar sesuatu, dorongan untuk mengejar kedudukan, dan sebagainya.
3. Pembagian motif menurut penyebabnya.
a. Motif ekstrinsik, yaitu motif yang berfungsi karena adanya rangsangan
dari luar. b.
Motif intrinsik, yaitu motif yang berfungsi tanpa rangsangan dari luar tetapi sudah dengan sendirinya terdorong untuk berbuat sesuatu.
Universitas Sumatera Utara
B. Relevansi Motif terhadap Proses Belajar-Mengajar
1. Kegiatan yang didorong oleh motif-motif instrinsik lebih baik daripada yang
didorong oleh motif ekstrinsik. Maka yang penting adalah menimbulkan dan mengembangkan minat sasaran belajar dalam bidang-bidang studi yang
dianggap relevan. 2.
Persaingan sehat, baik secara individual maupun kelompok, akan dapat meningkatkan motif untuk belajar.
3. Diskusi mengenai aspirasi yang dikehendaki sangat baik untuk
mengembangkan motif-motif.
2.1.2. Harapan Expectation