Persepsi Perasaan Psikis Kejiwaan

2.2.1. Persepsi

Persepsi berlangsung saat orang menerima stimulus dari dunia luar yang ditangkap oleh organ-organ bantu seperti alat indera yang kemudian masuk ke otak. Yang disebut proses sensoris. Menurut Green Persepsi merupakan salah satu faktor predisposisi seseorang untuk bertindak terhadap obyek tertentu. Sedangkan menurut Notoatmodjo 2007 persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui penglihatan, pendengaran, dan penciuman dan sebagainya, setiap orang mempunyai persepsi berbeda meskipun obyeknya sama. Di dalam proses pembentukan dan atau perubahan perilaku diHubungani oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain : susunan saraf pusat, persepsi, motivasi, emosi dan belajar. Susunan saraf pusat memegang peranan penting dalam perilaku manusia, karena perilaku merupakan sebuah bentuk perpindahan dari rangsang yang masuk ke rangsang yang dihasilkan. Perpindahan ini dihasilkan oleh susunan saraf pusat dengan unit-unit dasarnya yang disebut neuron. Neuron memindahkan energy-energi di dalam impul-impul saraf. Impul-impul saraf indra pendengaran, penglihatan, pembauan, pencecepan dan perubahan disalurkan dari tempat terjadinya rangsangan melalui impul-impul saraf ke susunan saraf pusat. Perubahan-perubahan perilaku dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi Notoatmodjo, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.2.2. Perasaan

Feeling and emotion menurut Chaplin 1972 adalah keadaan atau state individu sebagai akibat persepsi terhadap stimulus baik eksternal maupun internal. Stren, 1950 membedakan perasaan menjadi tiga golongan yaitu : 1 perasaan presens, perasaan yang timbul dalam keadaan yang nyata dihadapi; 2 perasaan yang menjangkau maju masih dalam pengharapan; 3 perasaan yang berkaitan dengan masa lampau yang timbul setelah melihat kejadian tersebut. Disamping itu Max Scheler mengajukan empat tingkatan dalam perasaan : a perasaan tingkat sensorik, yaitu perasaan yang didasarkan pada kesadaran; b perasaan kehidupan vital, yaitu perasaan karena tergantung jasmani misalnya sakit, kelelahan; c perasaan psikis dan kejiwaan, yaitu perasaan senang, susah, takut; d perasaan kepribadian, berkaitan dengan sifat kepribadian seseorang. Manusia sebagai makhluk sosial, sudah barang tentu dalam mewujudkan dirinya sebagai makhluk sosial tersebut, manusia membutuhkan atau menginginkan kebutuhan-kebutuhan sosial yang antara lain terdiri dari : a Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dilingkungan ia hidup di lingkungan tempat tinggal dan ditempat kerja. b Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap orang merasa dirinya penting. Serendah-rendahnya pendidikan yang dicapai, atau serendah-rendahnya jabatan atau pekerjaan yang dipunyai, ia merasa penting dan perlu diperhatikan oleh siapa saja yang menjabat pimpinan, ia tidak boleh menganggap remeh para bawahannya sekecil apapun jabatan atau pekerjaan bawahan tersebut. Universitas Sumatera Utara c Kebutuhan akan perasaan kemajuan, dan tidak seorangpun yang menyukai kegagalan dalam tugas atau pekerjaan apa pun. Kemajuan atau keberhasilan sebuah pekerjaan atau tugas adalah merupakan kebutuhan setiap orang. d Kebutuhan akan perasaan “ikut serta” atau berpartisipasi. Setiap orang, setiap kariawan akan merasa senang jika ia dikut sertakan dalam berbagai kegiatan. Keikutsertaan mereka dalam mencapai tujuan-tujuan bukan hanya dalam bentuk fisik atau kegiatan saja, tetapi juga dalam bentuk pendapat, idea tau saran-saran.

2.2.3 Kepercayaan