Metode Kontrasepsi Pria Hubungan Motivasi dan Psikis terhadap Keikutsertaan Suami dalam Vasektomi di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deliserdang

d. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penerimaan, penghayatan dan pengamalan norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera sebagai cara hidup yang layak dan bertanggung jawab. e. Meningkatkan peranan dan tanggung jawab wanita, pria dan generasi muda dalam pelaksanaan upaya-upaya penanggulangan masalah kependudukan. f. Mencapai kemantapan, kesadaran, tanggung jawab dan peran serta keluarga dan masyarakat dalam pelaksanaan gerakan KB sehingga lebih mampu meningkatkan kemandiriannya di wilayah masing-masing. g. Mengembangkan usaha-usaha peningkatan mutu sumber daya manusia untuk meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat dalam mempercepat pelembagaan nilai-nilai. h. Memeratakan penggarapan gerakan KB ke seluruh wilayah dan lapisan masyarakat perkotaan, pedesaan, kumuh, miskin dan daerah pantai. i. Meningkatkan jumlah dan mutu tenaga dan atau pengelola gerakan KB yang mampu memberikan pelayanan KB yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat di seluruh pelosok tanah air dengan kualitas yang tinggi dan kenyamanan yang memenuhi harapan.

2. Metode Kontrasepsi Pria

Pilihan kontrasepsi yang tersedia bagi pria terbatas dibandingkan yang tersedia bagi wanita. Sebagian besar penelitian telah ditujukan pada klien wanita karena wanitalah yang akan hamil dan karena lebih mudah menghentikan ovulasi bulanan dari pada proses sperma yang terus-menerus. Universitas Sumatera Utara Namun, seiring peningkatan penyuluhan dan keterbukaan seksual, lebih banyak pria sangat tertarik terhadap bidang ini, seperti terlihat dari jumlah pria yang memilih sterilisasi. Badan penyuluhan kesehatan dan media telah mencoba meningkatkan pemakaian kondom pria dalam mencegah penyakit menular seksual PMS dan penyebaran human immunodeficiency virus HIV, namun Hubungannya masih terbatas, masih ada kepercayaan bahwa “itu tidak akan terjadi pada saya”, dan selama kepercayaan ini masih ada, penyebarluasan pemakaian kondom akan terhambat Everett, 2008. Adapun metode kontrasepsi yang tersedia bagi pria adalah : a. Koitus Interuptus Metode koitus interuptus juga dikenal dengan metode senggama terputus. Teknik ini dapat mencegah kehamilan dengan cara sebelum terjadi ejakulasi pada pria, seorang pria harus menarik penisnya dari vagina sehingga tidak setetespun sperma masuk kedalam rahim wanita. Dengan cara ini kemungkinan terjadinya perubahan kehamilan bias dikurangi Meilani dkk, 2010. b. Kondom Kondom dibuat dari selubung lateks yang dipasang dan membungkus keseluruhan panjang penis yang ereksi. Kondom merupakan barang disposal, hanya boleh sekali pakai, dan tersedia dalam berbagai warna dan tampilan. Kondom bekerja sebagai sawar yang mencegah pertemuan sperma dan ovum dan terjadinya kehamilan Glasier, 2006. Universitas Sumatera Utara c. Sterilisasi Pria Sterilisasi pria telah menjadi pilihan kontrasepsi pemanen yang popular untuk banyak pasangan, prosedur bedah tersebut dikenal dengan vasektomi Everett, 2008. Sterilisasi pria telah menjadi pilihan kontrasepsi permanen yang populer untuk banyak pasangan, prosedur bedah tersebut dikenal sebagai vasektomi. Eksperimen pertama dengan melakukan sumbatan pada vasdeferens dilakukan pada awal tahun 1830 oleh Sir Astley Cooper, dan kemudian pada abad ke-20 seiring kemajuan dibidang pembedahan dan anastesi, vasektomi tersedia bagi pria. Hal ini merintis dibukanya klinik vasektomi pertama oleh Family Planning Assiciation pada oktober 1968 Everett, 2008. Kontrasepsi mantap pria atau vasektomi merupakan suatu metode kontrasepsi operatif minor pada pria yang sangat aman, sederhana dan sangat efektif, memakan waktu yang singkat dan tidak memerlukan anastesi umum Hartanto, 2004.

1. Pengertian Vasektomi