Metode Partisipasi Syarat Tumbuh Partisipasi

dapat terpenuhi sepenuhnya. Kenyataan yang ada hanya memperlihatkan bahwa kebutuhan yang pertama menjadi penting sampai dapat dipenuhi. Setelah itu akan muncul kebutuhan kedua, ketiga dan seterusnya. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut, setiap individu akan terlibat dalam kehidupan masyarakat live of society ataupun kehidupan berkelompok live of group. Partisipasi merupakan setiap proses identifikasi atau menjadi peserta, suatu proses komunikasi atau suatu kegiatan bersama dalam suatu situasi sosial tertentu Soekanto, 1993. Partisipasi terdiri dari beberapa jenis diantaranya partisipasi sosial. Partisipasi sosial merupakan derajat partisipasi individu dalam kehidupan sosial. Partisipasi adalah keikutsertaan, peranserta atau keterlibatan yang berkaitan dengan keadaan lahiriahnya Sastropoetra, 1995. Theodorson dalam Mardikanto, tahun 1994 mengemukakan bahwa dalam pengertian sehari-hari, partisipasi merupakan keikutsertaan atau keterlibatan seseorang individu atau warga masyarakat dalam suatu kegiatan tertentu. Keikutsertaan atau keterlibatan yang dimaksud disini bukanlah bersifat pasif tetapi secara aktif ditujukan oleh yang bersangkutan. Oleh karena itu, partisipasi akan lebih tepat diartikan sebagai keikutsertaan seseorang didalam suatu kelompok sosial untuk mengambil keputusan.

2.3.1. Metode Partisipasi

Menurut Notoatmodjo 2007, metode partisipasi masyarakat adalah: 1 Partisipasi dengan paksaan Enforcement participation Universitas Sumatera Utara Artinya memaksa masyarakat untuk berkontribusi dalam suatu program. baik melalui perundang-undangan, peraturan-peraturan maupun perintah lisan. Cara ini akan lebih cepat hasilnya dan mudah. Masyarakat akan takut, merasa dipaksa dan kaget, karena dasarnya bukan kesadaran awareness, tetapi ketakutan. Akibatnya masyarakat tidak akan mempunyai rasa memiliki terhadap program. 2 Partisipasi dengan persuasi dan edukasi Yakni suatu partisipasi yang didasari pada kesadaran. Sukar ditimbulkan dan akan memakan waktu yang lama. Tetapi bila tercapai hasilnya akan mempunyai memiliki dan rasa memelihara. Partisipasi ini dimulai dengan penerangan, pendidikan dan sebagainya. Menurut Margono didalam Mardikanto 2003, menyatakan bahwa tumbuh kembangnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan sangat ditentukan oleh 3 tiga unsure pokok, yaitu :1. adanya kesempatan yang diberikan kepada masyarakat untuk berpartisipasi, 2. adanya kemauan masyarakat untuk berpartisipasi, 3. adanya kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi. Tentang hal ini, adanya kesempatan yang diberikan, sering merupakan faktor pendorong tumbuhnya kemauan, dan kemauan akan sangat menentukan kemampuannya. Sebaliknya, adanya kemauan akan mendorong seseorang untuk meningkatkan kemampuan dan aktif memburu serta memanfaatkan setiap kesempatan.

2.3.2. Syarat Tumbuh Partisipasi

Lebih rinci Slamet menjelaskan tiga persyaratan yang menyangkut kemauan, kemampuan dan kesempatan untuk berpartisipasi adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1 Kemauan secara psikologis kemauan berpartisipasi muncul oleh adanya motif intrinsik dari dalam sendiri maupun ekstrinsik karena rangsangan, dorongan, atau tekanan dari pihak luar. 2 Kesempatan untuk berpartisipasi, dalam kenyataan banyak program pembangunan yang kurang memperoleh partisipasi masyarakat karena kurangnya kesempatan yang diberikan kepada masyarakat untuk berpartisipasi. Kesempatan untuk berpartisipasi sangat diHubungani oleh a kemauan politik dari penguasapemerintah untuk melibatkan masyarakat dalam pembanguana, b kesempatan untuk memperoleh informasi, c kesempatan untuk memobilisasi dan memanfaatkan sumberdaya. 3 Kemampuan berpartisipasi, beberapa kemampuan yang dituntut untuk dapat berpartisipasi dengan baik antara lain adalah: a kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, b kemampuan untuk memahami kesempatan- kesempatan yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia, c kemampuan untuk melaksanakan pembangunan sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan serta sumber daya lain yang dimiliki. Menurut Robbins 1998 menyatakan pada hakekatnya kemampuan individu tersusun dari dua perangkat faktor yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.

2.3.3. Tingkat Kesukarelaan Partisipasi