Keluarga Berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dan jalan memberi nasihat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan
kehamilan.
2.4.2 Visi dan Misi Program Keluarga Berencana
Paradigma baru Keluarga Berencana Nasional KBN telah diubah visinya dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera NKKBS menjadi
visi untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas Tahun 2015”. Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki anak yang
ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Saifuddin, 2006.
Paradigma baru program Keluarga Berencana, menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai upaya integral dalam meningkatkan
kualitas keluarga. Visi tersebut dijabarkan ke dalam 6 enam misi, yaitu : 1. Memberdayakan masyarakat untuk membangun keluarga kecil berkualitas,
2. Menggalang kemitraan dalam peningkatan kesejahteraan, kemandirian dan ketahanan keluarga, 3. Meningkatkan kualitas pelayanan Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduksi, 4. Meningkatkan promosi, perlindungan dan upaya mewujudkan hak-hak reproduksi, 5. Meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan
untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan jender melalui program Keluarga Berencana, 6. Mempersiapkan SDM berkualitas sejak pembuahan dalam kandungan
sampai dengan usia lanjut Saifuddin, 2006.
Universitas Sumatera Utara
2.4.3 Tujuan dan Manfaat Keluarga Berencana
Keluarga Berencana bertujuan untuk membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara mengatur kelahiran anak agar
diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya Mochtar, 1998.
Adapun manfaat dari program Keluarga Berencana Mochtar, 1998 adalah : 1.
Untuk kepentingan orang tua Orang tua ayah dan ibu yang paling bertanggung jawab atas keselamatan
dirinya dan keluarganya anak-anak, karena itu orang tua haruslah sadar akan batas-batas kemampuannya selama masa baktinya dalam memenuhi kebutuhan
anak-anaknya sampai menjadi orang yang berguna. Walaupun manusia dapat mengharapkan pertolongan dan rezeki dan Tuhan Yang Maha Esa, namun
mereka sebagai mahluk insani diberi akal, ilmu dan pikiran sehat, karena itu mereka wajib memakai akal, ilmu dan fikiran sehat, tersebut untuk mendapatkan
jalan dan hidup yang sehat supaya jangan berbuat lebih dari kemampuan yang ada. Terciptalah keselamatan keluarga dan terbentuklah keluarga yang bahagia.
2. Untuk kepentingan anak-anak
Anak adalah amanah dan karunia tuhan yang harus dijunjung tinggi sebagai pemberian yang tidak ternilai harganya. mengatur kelahiran merupakan salah
satu cara dalam menghargai kepentingan anak. Orang tua mempunyai persiapan yang matang agar dapat memberikan yang baik kepada anak-anaknya agar
Universitas Sumatera Utara
mereka kelak menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi orang tua dan bangsa.
3. Untuk kepentingan masyarakat
Keluarga merupakan kumpulan terpadu dari satu komunitas atau masyarakat. Kepentingan masyarakat meminta agar setiap orang tua sebagai kepala keluarga
memelihara dengan baik keluarga dan anak-anaknya agar dapat membantu terlaksananya kesejahteraan seluruh komunitas sehingga secara makro telah ikut
memelihara keseimbangan penduduk pelaksanaan pembangunan nasional. Tanpa bantuan kesungguhan keluarga-keluarga dalam menekan pertambahan penduduk
dengan cepat, pembangunan tidak akan berarti. Orang tua yang menentukan jumlah anak yang ingin mereka miliki sesuai dengan kemampuannya dan tidak
melupakan tanggung jawab terhadap anak-anak yang telah dilahirkan, tanggung jawab terhadap masyarakat dan negara dimana mereka hidup dan berbakti
Mochtar, 1998.
2.4.4. Pandangan Berbagai Agama tentang Keluarga Berencana